Terjadi Penolakan, 10 Anak Pencari Suaka Berkeras Ikut Sekolah

Reporter

Muh Halwi

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 29 Juli 2019 19:05 WIB

Sejumlah pencari suaka beraktivitas di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019. Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah mengatakan jumlah para pencari suaka yang telah dipindahkan ke penampungan sementara kini bertambah. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta -Dilaranag orang tua, sepuluh anak pencari suaka asal Afganistan tetap mengikuti proses belajar mengajar di Healping Hands Outreach, Jalan Bedugul, perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat.

Tutor Healping Hands Outreach, Hans Deni mengatakan pihaknya tetap menerima anak-anak para pencari suaka bagi siapapun yang ingin belajar.

"Kami ingin mengedukasi mereka, kalau mereka tidak mau itu tidak masalah. Mereka datang kami layani," kata Deni di Healping Hands Outreach, Senin, 29 Juli 2019.

Deni mengatakan penolakan itu sepenuhnya kembali ke hak pancari suaka. Sedangkan pihaknya tidak memaksakan bagi siapapun yang ingin belajar. Mereka hanya berharap kepada pencari suaka atas kesadaran sendiri untuk datang belajar.

Lebih lanjut Deni menuturkan proses belajar yang akan diberikan sifatnya temporeri, melihat situasi dan kondisi sampai kapan pencari suaka akan tinggal di Kalideres. Sedangkan kurikulum yang akan diajarkan tentang bagaimana membangun karakter dan prosedural hidup.

"Kurikulum kita lebih ke kurikulum bagaimana membangun karakter mereka sih, jadi sasaran kita adalah ke karakter, prosedural hidup seperti cara beretika dan bagaimana berintraksi dengan orang lain. Itu dulu sasaran kita selama 6 bulan kedepan," katanya.

Advertising
Advertising

Tempo melihat pada hari pertama sekolah tidak banyak anak-anak yang ikut belajar. Terdapat sepuluh anak asal Afganistan usia 8-15 tahun, yang di dampingi oleh mahasiswa Universitas Pelita Harapan dan satu guru yang berasal luar negeri.

Sedangkan orang tua pencari suaka asal Somalia, Abdurrahman mengatakan jika menyekolahkan anak sekarang disini maka dia beranggapan proses untuk tinggal di Kalideres akan lebih lama lagi.

Selain itu dia menyebut menyekolahkan anak sekarang akan tidak efektif karena kondisi penampungan pencari suaka di Kalideres tersebut yang belum kondusif. "Kita ramai disini di penampungan, bagaimana anak-anak bisa belajar dengan nyaman. Anak-anak disini juga tidak mau, kalau akan sekolah kami kembali lagi tinggal di Kebon Sirih," katanya.

Berita terkait

Kapolda Aceh Minta UNHCR Turut Tanggung Jawab Soal Pengungsi Rohingya, Ini Tugas UNHCR

1 Desember 2023

Kapolda Aceh Minta UNHCR Turut Tanggung Jawab Soal Pengungsi Rohingya, Ini Tugas UNHCR

Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko meminta lembaga UNHCR ikut bertanggung jawab soal pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Aceh.

Baca Selengkapnya

Kebanjiran Pencari Suaka, Finlandia Tutup Perbatasan dengan Rusia

29 November 2023

Kebanjiran Pencari Suaka, Finlandia Tutup Perbatasan dengan Rusia

Finlandia menutup pintu perbatasannya dengan Rusia karena membludaknya pencari suaka.

Baca Selengkapnya

Finlandia Tutup Perbatasan dengan Rusia untuk Hentikan Pengungsi

18 November 2023

Finlandia Tutup Perbatasan dengan Rusia untuk Hentikan Pengungsi

Finlandia menutup empat penyeberangan di perbatasannya dengan Rusia untuk menghentikan aliran pencari suaka

Baca Selengkapnya

Jerman Tak Bisa Terima Lebih Banyak Migran

22 September 2023

Jerman Tak Bisa Terima Lebih Banyak Migran

Jerman prihatin pada Italia yang kewalahan menerima gelombang masuknya migran, sementara Jerman pun Jerman tidak bisa menerima lebih banyak migran

Baca Selengkapnya

SpaceX Digugat karena Tak Mau Terima Pengungsi dan Pencari Suaka Jadi Pegawai

25 Agustus 2023

SpaceX Digugat karena Tak Mau Terima Pengungsi dan Pencari Suaka Jadi Pegawai

Sampai Kamis, 24 Agustus 2023, lowongan pekerjaan di SpaceX untuk posisi teknisi bidang Propulsion masih diperuntukkan warga negara Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

PM Belanda Rutte Mengundurkan Diri, Koalisi Pecah karena Pembatasan Pencari Suaka

8 Juli 2023

PM Belanda Rutte Mengundurkan Diri, Koalisi Pecah karena Pembatasan Pencari Suaka

Pemerintahan PM Belanda, Mark Rutte, runtuh setelah gagal mencapai kesepakatan tentang pembatasan imigrasi dengan koalisi pendukungnya.

Baca Selengkapnya

Gary Lineker Diskors BBC, Sebut Kebijakan Imigran Inggris Seperti Era Nazi

11 Maret 2023

Gary Lineker Diskors BBC, Sebut Kebijakan Imigran Inggris Seperti Era Nazi

Gary Lineker, mantan kapten timnas Inggris, diskors sebagai presenter acara bola BBC setelah mengritik pedas kebijakan imigran untuk pencari suaka

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cari Cara Kurangi Masuknya Imigran Ilegal

27 Januari 2023

Uni Eropa Cari Cara Kurangi Masuknya Imigran Ilegal

Uni Eropa mulai ruwet karena imigran ilegal mulai membanjiri Benua Biru itu.

Baca Selengkapnya

Mantan Komandan Grup Wagner Dibebaskan Polisi Norwegia

25 Januari 2023

Mantan Komandan Grup Wagner Dibebaskan Polisi Norwegia

Mantan petinggi Grup Wagner itu kini dibawa ke lokasi rahasia demi keamanan.

Baca Selengkapnya

Remaja 19 Tahun Didakwa Atas Dugaan Terlibat dalam Tenggelamnya Perahu Imigran

19 Desember 2022

Remaja 19 Tahun Didakwa Atas Dugaan Terlibat dalam Tenggelamnya Perahu Imigran

Ibrahima Bah, remaja 19 tahun, didakwa atas dugaan terlibat dalam perdagangan manusia hingga menyebabkan empat imigran tewas.

Baca Selengkapnya