Masuk Puncak Kemarau, Bogor Mulai Krisis Air Bersih

Kamis, 1 Agustus 2019 14:17 WIB

Anak-anak bermain di sungai Ciliwung yang mulai menyusut debit airnya saat musim kemarau di Kampung Kebon Jukut, Babakan Pasar, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 2 Juli 2019. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di Indonesia akan terjadi pada Agustus 2019 sementara pada periode Juli-September sebagian besar wilayah memiliki curah hujan rendah dengan sifat hujan di bawah normal. ANTARA

TEMPO.CO, Bogor - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga memprediksi puncak kemarau yang terjadi di Jabodetabek khususnya wilayah Bogor akan terjadi hingga dua bulan mendatang. Kota Hujan tersebut juga disebut telah mengalami krisis air bersih.

"Cuaca panas dan kering yang cukup ekstrim yang terjadi dalam dua pekan terakhir karena puncak musim kemarau melanda sebagian besar wilayah Bogor," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor Hadi Saputra, Kamis 1 Agustus 2019.

Dia mengatakan berdasarkan pantauan citra satelit, puncak musim kemarau yang terjadi diwilayah Bogor akan terjadi mulai awal Agustus atau hari ini hingga akhir September mendatang. Akibatnya, cuaca panas dan temperatur udara maksimum pada siang hari di wilayah tersebut bisa mencapai 33,7 derajat selsius. Hadi juga menyatakan bahwa saat ini Bogor sudah mulai mengalami krisis air bersih.

"Puncak kemarau antara Agustus sampai September, sehingga suhu udara pada siang hari sangat panas," kata dia.

"Untuk temperatur suhu minimum di musim kemarau di wilayah Bogor meski hanya 21 derajat selsius, akan tetapi sebagian besar wilayah Bogor sudah kekeringan bahkan mengalami krisis air bersih," kata dia.

Menurut dia, berdasarkan analisis selama puncak musim kemarau yang melanda wilayah Bogor selama dua bulan mendatang, matahari akan lebih terik dan kering,

"Namun di puncak musim kemarau temperatur malam hari lebih dingin dibawah rata-rata," kata dia.

Menurut dia, kondisi tersebut akibat dari radiasi pada malam hari langsung ke angkasa tanpa ada hambatan awan, jadi temperatur lebih dingin, sangat berbeda dengan musim hujan.

"Kalau siang terasa hangat karena radiasi yg dilepas bumi terpantul kembali oleh awan," kata dia.

Hadi pun menghimbau masyarakat untuk menjaga kondisi kesehatan karena puncak musim kemarau ini. Menurut dia, pada musim seperti ini masyarakat dihantui penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

"Penyakit Ispa sangat rawan dan menjadi ancaman bagai masyarakat pada musim kemarau, "kata dia.

Selain rawan terkena ISPA, pada puncak musim kemarau ini pun kejadian kebakaran menjadi ancaman paling besar karena suhu sangat kering.

"Masyarakat harus mengantisipasi ancaman kebakaran lahan dan kebakaran rumah akibat kondisi kering," kata dia.

Kekeringan yang melanda Bogor juga tampak sudah terlihat berdampak di ibukota DKI Jakarta. Ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan dikabarkan mulai surut sejak dua bulan terakhir.

Berita terkait

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

20 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

3 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

5 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

9 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

15 hari lalu

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

15 hari lalu

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

Pilkada 2024 untuk Wali Kota Bogor akan diramaikan ajudan iriana Jokowi, Wakil Wali Kota, dan aktor Jin dan Jun Sahrul Gunawan.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

15 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya