Tak Becus Saat Evakuasi Gempa, Pengelola Kalibata City Bicara

Reporter

Adam Prireza

Editor

Febriyan

Sabtu, 3 Agustus 2019 19:26 WIB

Gedung Apartemen Kalibata City, Jakarta. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Apartemen Kalibata City, Ishak Lopung, angkat bicara soal keluhan beberapa penghuninya dalam penanganan evakuasi saat terjadi gempa bermagnitudo 7,4 pada Jumat malam 2 Agustus 2019 kemarin. Lopung menyatakan bahwa pihaknya telah bekerja dengan baik.

Lopung membenarkan bahwa ada sejumlah fasilitas pintu darurat yang tak berfungsi saat itu. Namun, menurut dia, hal itu hanya terjadi di empat dari 18 tower yang ada, yaitu di tower Borneo, Cendana, Damar, dan Palem.

"Artinya hampir seluruhnya berfungsi dengan baik," ujar Ishak kepada Tempo pada Sabtu, 3 Agustus 2019.

Ishak juga mengatakan kalau petugas kemanan beserta Tenant Safety Officer (TSO) membantu mengarahkan penghuni di setiap koridor ke titik berkumpul atau assembly area yang dipakai manakala terjadi bencana. Ia membantah penghuni yang mengatakan kalau petugas kemanan dan TSO hanya menunggu di lantai dasar.

"Mereka berjuang dengan keras mengarahkan penghuni sampai di assembly area dengan selamat," ucap dia.

Sebelumnya sejumlah penghuni apartemen Kalibata City menyatakan bahwa kerusakan pintu darurat terjadi di tujuh dari 18 tower yang ada. Selain itu mereka juga mengaku tak mendapatkan arahan atau pun pengumuman dari petugas kemana mereka harus berkumpul setelah berada di luar bangunan. Alhasil mereka pun hanya berkumpul di sekitar lobby gedung meskipun mengetahui hal itu tak aman.

"Sebenarnya memang tidak aman karena kalau gempanya besar ya kami tertimpa bangunan. Tapi kami tidak tau harus ke mana. Akhirnya menunggu saja sekitar dua jam di area lobi sampai diperbolehkan naik," ujar Rudi Sukrisman Ali, 59 tahun, penghuni tower Damar yang Tempo temui.

Advertising
Advertising

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Rukun Tetangga Tower Damar, Sabina Lubis. Ia mengatakan kalau petugas keamanan dan TSO hanya menunggu di lantai dasar dan tak melakukan penyisiran penghuni ke koridor-koridor di tower tersebut.

"Mereka menunggu penghuni yang turun saja. Habis itu kami tidak diarahkan ke mana-mana dan menunggu di lobi," ucap dia dalam kesempatan yang sama.

Warga Juga mengeluhkan alarm yang tak terdengar di banyak tower. Kalaupun terdengar, dinilai sangat terlambat. Serta pemberitahuan darurat yang tidak jelas.

Ketua Komunitas Warga Kalibata City, Sandi Edison, mencatat Kalibata City memiliki 13.500 unit hunian. Saat ini diperkirakan ada lebih dari 30 ribu warga tinggal di apartemen itu. Jika pengelola tak memperbaiki kemampuan tanggap bencana, menurut dia, bisa saja akan ada korban jiwa dalam jumlah besar jika terjadi bencana yang lebih gawat.

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

20 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

1 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

5 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

5 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

6 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

6 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

6 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

6 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya