Ganjil Genap Diperluas, BPTJ: Agar Warga Beralih ke Angkutan Umum

Reporter

Antara

Kamis, 8 Agustus 2019 09:22 WIB

Sejumlah kendaraan melaju di Jalan Majapahit, yang merupakan salah satu rute perluasan sistem ganjil-genap di Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2019. Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah resmi mengumumkan ada 16 rute baru untuk sistem ganjil-genap di Jakarta yang berlaku mulai 9 September 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono mengatakan penerapan sistem ganjil genap diperluas bukan ditujukan agar masyarakat menggunakan jalan alternatif, melainkan agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum massal.

"Jadi, kebijakan ganjil genap yang kita implementasikan, tidak kita tujukan supaya masyarakat menggunakan jalur alternatif,” kata Bambang, Rabu, 7 Agustus 2019.

Pemerintah DKI Jakarta memutuskan untuk memperluas kebijakan ganjil genap menyusul dikeluarkannya Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang pengendalian kualitas udara. Semula aturan ini hanya diterapkan di 9 ruas jalan, kin bertambah di 25 ruas jalan ibu kota. Perluasan ganjil genap merupakan salah satu poin dalam ingub yang perlu dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan DKI.

Bambang meminta dukungan masyarakat terhadap penerapan kebijakan. Sebab, ia menilai, kebijakan ini merupakan salah satu langkah yang saat ini bisa dilakukan untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.

"Memang ada kebijakan lain seperti ERP (Electronic Road Pricing) yang juga ditujukan untuk membatasi penggunaan kendaraan bermotor guna mengurai kemacetan, ternyata membutuhkan proses yang tidak sebentar," kata Bambang. ERP atau sistem jalan berbayar yang digagas sejak era Gubernur Joko Widodo belum terlaksana hingga sekarang.

Advertising
Advertising

Padahal, kata Bambang, persoalan kemacetan dan polusi udara merupakan masalah yang harus ditangani saat ini. “Apa nih yang bisa kita lakukan segera dan apa yang bisa kita lakukan saat ini? Menurut saya ganjil genap adalah solusinya,” kata dia.

Di sisi lain, Bambang mengungkap bahwa pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan angkutan umum massal agar masyarakat mau beralih. Ia mencontohkan layanan Transjakarta yang pelayanannya terus meningkat. “Bahkan saat ini Pemprov DKI memiliki layanan Jak Lingko,” ujarnya.

BPTJ sendiri, kata Bambang, menghadirkan layanan Transjabodetabek, JR (Jabodetabek Ressidence) dan JA (Jabodetabek Airport) Connexion. Layanan itu diharapkan mampu membuat masyarakat khususnya para pelaju dari luar Jakarta mau beralih menggunakan angkutan umum massal.

Adapun saat ini, kebijakan perluasan ganjil genap tengah dalam tahap sosialisasi. Kebijakan ini baru resmi dilaksanakan pada 9 September 2019. Pada 12 Agustus mendatang akan mulai dilakukan uji coba.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

14 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

18 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

20 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

20 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

27 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

29 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Tilang Elektronik Berlaku di Jalan Tol Selama Arus Mudik, Apa Pelanggaran yang Dibidik?

30 hari lalu

Tilang Elektronik Berlaku di Jalan Tol Selama Arus Mudik, Apa Pelanggaran yang Dibidik?

Selama arus mudik, setiap kendaraan pemudik yang melanggar akan dipantau dan diberikan sanksi tilang elektronik atau putar balik kendaraan.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

42 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya