UNHCR Telah Perpanjang Masa Bantuan Makanan untuk Pencari Suaka

Jumat, 9 Agustus 2019 10:02 WIB

Pencari suaka berdemo di depan kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Jakarta Pusat, Rabu, 6 Agustus 2019. Mereka menuntut UNHCR untuk segera menempatkan mereka ke negara-negara yang dituju. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB untuk urusan pengungsi atau UNHCR memperpanjang masa pemberian bantuan untuk para pencari suaka yang kini ditampung di Lapangan Bekas Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, hingga 18 Agustus 2019. Sebelumnya, UNHCR telah mengambil alih memberikan bantuan dari Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepanjang 1 - 7 Agustus 2019.

"Tapi karena mereka ada keterbatasan dalam memasak bantuan hingga penyaluran, maka diserahkan ke Dinsos," ujar Kepala Seksi Pemulihan dan Reintegrasi Sosial di Dinas Sosial DKI, Nurshobah, saat ditemui di lokasi pengungsian Kamis, 8 Agustus 2019.

Nurshobah menjelaskan bantuan yang diberikan UNHCR meliputi makanan pokok dua kali sehari untuk 1.154 orang. Selain itu ada bantuan makanan bayi, susu, popok, hingga pembalut wanita. "Dinas Sosial tetap stand by di sini karena tetap ada penyaluran bantuan," ujar Nurshobah.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah mengatakan DKI telah memberikan bantuan makanan untuk pengungsi 11 - 31 Juli 2019. Dinas menghentikan pemberian bantuan logistik karena ketiadaan anggaran. Namun, ia menjelaskan, bantuan berupa air bersih dan hunian masih dipertahankan. Kedua hal tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PLN dan PD PAM Jaya.

Keributan antar pengungsi pencari suaka asal Afrika dengan Afganistan terjadi di eks Gedung Kodim, kompleks perumahan Daan Mogot Baru, Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat, pada Ahad, 21 Juli 2019. Para pencari suaka difasilitasi sementara di lokasi itu sejak direlokasi dari atas trotoar di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis 11 Juli 2019. Tempo/Adam Prireza

Advertising
Advertising

"Walau tidak ada bantuan makanan, mereka masih boleh menempati lahan eks Kodim sampai waktu yang tidak ditentukan," ujar Irmansyah. Soal nasib kebutuhan pangan untuk pengungsi beberapa pekan ke depan, Irmansyah menyerahkannya ke UNHCR selaku penanggung jawab para pencari suaka.

Seorang pencari suaka, Abdul Halin Sulaiman Muhammad Ishaq, mengatakan selama tinggal di penampungan dirinya sangat bergantung kepada bantuan makanan tersebut. Sebab pencari suaka asal Sudan itu dilarang bekerja oleh pemerintah Indonesia, sehingga tak ada sumber pemasukan untuk membeli makanan atau kebutuhan lainnya.

Berita terkait

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

1 hari lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

4 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

5 hari lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

5 hari lalu

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

Kolaborasi Joint Innovation Center (JIC) dengan PT Huawei Tech Investment yang akan menjadi salah satu fondasi pengembangan teknologi ketenagalistrikan baru di bidang ICT.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

5 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

6 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

8 hari lalu

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

PLN NTB meneken Perjanjian Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Baca Selengkapnya

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

8 hari lalu

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

Institut Teknologi PLN (ITPLN) mengumumkan perpanjangan masa penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 hingga 29 April 2024.

Baca Selengkapnya