Anies Dukung Jokowi Soal Sindiran Pejabat Sering Keluar Negeri

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Febriyan

Jumat, 16 Agustus 2019 15:53 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai penandatanganan Mou Kebijakan Umum APBD Perubahan DKI 2019 di Jakarta, Rabu 14 Agustus 2019. TEMPO /TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal pejabat yang suka plesiran ke luar negeri dengan dalih studi banding kebijakan. Jokowi menyindir pejabat yang sering plesiran saat membacakan pidato kenegaraan di Ruang Paripurna, Senayan, hari ini.

"Begini beliau menegaskan soal studi banding. Memang saya selalu bilang studi banding itu bisa dilakukan lewat online," kata Anies sesuai rapat paripurna di gedung DPRD DKI, Jumat, 16 Agustus 2019.

Anies mengakui selama menjabat gubernur telah beberapa kali melakukan lawatan ke luar negeri. Salah satunya kunjungan Anies saat menghadiri pertemuan Tahunan Tingkat Tinggi Gubernur Wali Kota Urban-20 (U20) di Tokyo, Jepang, April 2019. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari pertemuan G20 yang dihadiri presiden. "U20 bagian dari G20 dan itu baik-baik saja."

Dalam pidatonya di Gedung DPR RI hari ini, Presiden Jokowi menyindir pejabat yang suka pelesiran ke luar negeri dengan dalih studi banding kebijakan. Dia menyatakan bahwa studi banding sebenarnya bisa dilakukan di dunia maya saja.

"Untuk apa jauh-jauh studi banding ke luar negeri, padahal informasi yang kita butuhkan bisa diperoleh dari smartphone," kata Jokowi sambil mengeluarkan telepon seluler saat membacakan pidato kenegaraan di Ruang Paripurna, Senayan, Jumat, 16 Agustus 2019.

Advertising
Advertising

Sambil mengangkat telepon pintarnya, Presiden mengatakan, "Mau ke Amerika di sini ada komplit, mau ke Rusia di sini juga, Ke Jerman di sini juga ada. Dan saya kira ini juga relevan untuk bapak ibu anggota dewan."

Mendengar sindiran ini, anggota Dewan yang hadir di ruang sidang tertawa dan bertepuk tangan. Jokowi mengatakan di era sekarang ini, eksekutif dan DPR harus bekerja secara efisien dan cepat.

Anies sepakat dengan sindiran Jokowi tersebut. Dia juga menyatakan jika penjabat berkunjung ke luar negeri memang jangan hanya sekedar studi banding saja. Mereka mesti datang untuk menginformasikan kemajuan Indonesia.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu berujar kunjungannya ke luar negeri sudah membuahkan hasil, yakni dengan membawa pulang peluang untuk menggelar balapan Formula E di Jakarta.

Selain itu, Anies Baswedan juga berujar, pejabat sebaiknya bisa bahas internasional. Sehingga, ketika mereka melakukan kunjungan kerja tidak hanya melihat-lihat.

"Kalau mau berangkat (pejabat) bisa bahasa internasional, sehingga di sana bukan menonton, bukan mendengarkan, tapi menceritakan indonesia," ujarnya. "Makanya penting bagi pemimpin untuk bisa menggunakan bahasa internasional."

Berita terkait

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

13 menit lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

50 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

57 menit lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

1 jam lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

2 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

2 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

2 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya