BPTJ Dorong Kota Penyangga DKI Segera Terapkan ERP

Senin, 19 Agustus 2019 21:38 WIB

Kendaraan bermotor melintasi gerbang jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu, 12 September 2018. Dinas Perhubungan DKI Jakarta menargetkan sistem ERP akan diberlakukan mulai Mei 2019. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek atau BPTJ mendorong kota penyangga Jakarta segera menerapkan electronic road pricing atau sistem jalan berbayar elektronik. Soal ERP itu telah tertuang dalam Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek 2018-2029.

“Kami akan dorong dan mengawalnya. Syukur-syukur bisa diterapkan (tahun depan),” kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono ketika dihubungi Tempo, Ahad, 18 Agustus 2019. Targetnya, proses lelang ERP itu sudah bisa berjalan pada tahun depan untuk Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi, dan Kabupaten Tangerang.

Penerapan sistem jalan berbayar elektronik merupakan salah satu cara untuk mengurangi kemacetan di Jabodetabek. Peraturan Presiden tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek 2018-2029 menyebutkan untuk menurunkan tingkat kemacetan di Jabodetabek, salah satu caranya adalah menerapkan ERP.

Peraturan presiden itu menyebutkan waktu pelaksanaan penerapan ERP di Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang ialah pada 2020. Sedangkan Kota Bekasi seharusnya mulai menerapkan sistem jalan berbayar elektronik pada tahun ini. Adapun penanggung jawab penerapan ERP adalah pemerintah daerah kota penyangga.

Bambang optimistis, bila Jakarta dan kota penyangga telah menerapkan ERP, kemacetan lalu lintas di Jabodetabek bisa ditekan. Menurut dia, ERP di seluruh Jabodetabek akan lebih manjur ketimbang jika hanya diterapkan di Jakarta. “Kendaraan (pribadi) juga dicegah dari luar (Jakarta),” ujarnya.

Advertising
Advertising

Ia mengharapkan penerapan ERP di kota penyangga tidak terpengaruh oleh tertundanya penerapan sistem jalan berbayar itu di Jakarta. Menurut dia, justru pemerintah kota penyangga bisa belajar dari lambatnya pemerintah DKI menerapkan ERP.

Proyek ERP di Jakarta semakin terkatung-katung setelah Kejaksaan Agung mengeluarkan legal opinion atau pendapat hukum. Kejaksaan meminta proses lelang jalan berbayar elektronik di Ibu Kota dibatalkan karena diduga terdapat pelanggaran dalam proses lelang pengadaannya.

Masalahnya, Peraturan Presiden tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek menyebutkan pemerintah DKI seharusnya sudah menerapkan ERP sejak tahun lalu di sembilan ruas jalan protokolnya, seperti Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan M.H. Thamrin.

Menurut Bambang, seharusnya banyak investor yang tertarik pada sistem jalan berbayar elektronik itu. Pemerintah kota penyangga bisa menjajaki sistem kerja sama antara pemerintah dan badan usaha untuk menerapkan ERP. “Kami juga akan memberikan pendampingan karena ini barang baru,” kata dia.

Berita terkait

Terkini: Erick Thohir Dorong BUMN Peduli Kesehatan Mental, Promo Tiket Murah di BNI - Batik Air Travel Fair

14 Oktober 2023

Terkini: Erick Thohir Dorong BUMN Peduli Kesehatan Mental, Promo Tiket Murah di BNI - Batik Air Travel Fair

Menteri BUMN Erick Thohir mendorong kepedulian terhadap kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

BPTJ Kemenhub, Perum Damri, Dishub DKI, dan KCI Teken Kesepatakan Integrasi Data dan Informasi

14 Oktober 2023

BPTJ Kemenhub, Perum Damri, Dishub DKI, dan KCI Teken Kesepatakan Integrasi Data dan Informasi

BPTJ Kementerian Perhubungan dengan Perum Damri, KCI, dan Dishub DKI Jakarta menandatangi kesepakatan bersama mengenai penyediaan data dan informasi perjalanan penumpang angkutan massal di wilayah Jabodetabek.

Baca Selengkapnya

Dianggap Mirip, Ini Perbedaan ERP dengan Software Akuntasi

25 September 2023

Dianggap Mirip, Ini Perbedaan ERP dengan Software Akuntasi

Fleksibilitas ERP yang dapat dikonfigurasikan sesuai proses yang dibutuhkan perusahaan juga dapat digunakan untuk pembagian tugas menjadi lebih efisien.

Baca Selengkapnya

Tarif Rp 2.000 BisKita Trans Pakuan bagi Pelajar, Lansia, dan Disabilitas, Wakil Wali Kota Bogor: Wajib Registrasi

20 September 2023

Tarif Rp 2.000 BisKita Trans Pakuan bagi Pelajar, Lansia, dan Disabilitas, Wakil Wali Kota Bogor: Wajib Registrasi

Masyarakat umum pengguna Biskita Trans Pakuan di luar golongan tersebut dikenakan tarif normal Rp 4.000.

Baca Selengkapnya

Ganjil Genap 24 Jam Diusulkan untuk Tekan Polusi di Jakarta

7 September 2023

Ganjil Genap 24 Jam Diusulkan untuk Tekan Polusi di Jakarta

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengajukan usulan untuk memperketat sistem ganjil genap hingga 24 jam untuk tekan polusi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Soft Launching LRT Jabodebek Besok, Kemenhub: Sudah Dapat Rekomendasi Safety Assessment

11 Juli 2023

Soft Launching LRT Jabodebek Besok, Kemenhub: Sudah Dapat Rekomendasi Safety Assessment

Kemenhub mengatakan LRT Jabodebek yang akan soft launching besok, Rabu, 12 Juli 2023, sudah mendapatkan rekomendasi safety assessment dari Siemens dan konsultan pengawas proyek.

Baca Selengkapnya

Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Diuji Coba 4 Juli, Ini Rute yang Dilalui

28 Juni 2023

Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Diuji Coba 4 Juli, Ini Rute yang Dilalui

Untuk persiapan uji coba bus Transjakarta rute Bandara Soekarno-Hatta itu, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Angkasa Pura II.

Baca Selengkapnya

BPTJ Gandeng Empat Bank untuk Pembayaran BisKita Trans Pakuan Bogor

20 Mei 2023

BPTJ Gandeng Empat Bank untuk Pembayaran BisKita Trans Pakuan Bogor

Pembayaran layanan buy the service BisKita Trans Pakuan Bogor bisa menggunakan kartu elektronik empat bank, yaitu BRI, BNI, Mandiri, dan BCA akan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Jalan Berbayar Bisa Mengatasi Kemacetan di Jakarta

4 Mei 2023

Pengamat Sebut Jalan Berbayar Bisa Mengatasi Kemacetan di Jakarta

Jalan berbayar elektronik juga dinilai dapat mempersingkat waktu tempuh hingga mengubah perilaku masyarakat dalam berlalu lintas.

Baca Selengkapnya

Sebut Pemudik Jabodetabek Capai 18,3 Juta Orang, BPTJ Imbau Mudik Lebih Awal

13 April 2023

Sebut Pemudik Jabodetabek Capai 18,3 Juta Orang, BPTJ Imbau Mudik Lebih Awal

Kemenhub memperkirakan potensi pergerakan nasional pada mudik Lebaran 2023 naik 45,8 persen atau sebanyak 123,8 juta orang.

Baca Selengkapnya