Sungai Cisadane Kering: Perahu Eretan Terjebak Sampai Padi Puso

Selasa, 20 Agustus 2019 23:46 WIB

Angkutan penyeberangan tradisional (eretan) antara Bayur Sepatan Kabupaten Tangerang - Sewan Kota Tangerang terjebak dalam sungai Cisadane yang kering, Senin 19 Agustus 2019. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

TEMPO.CO, Tangerang - Haryanto, 42 tahun menarik sekuat tenaga kawat baja setebal tali tambang agar perahu eretan yang menghubungkan Kampung Bayur Sepatan, Kabupaten Tangerang dan Sewan, Kota Tangerang itu bergerak. Perahu eretan, masih digunakan warga sekitar sebagai alat penyeberangan di Sungai Cisadane.

Namun, karena kemarau panjang dan diikuti menyusutnya volume air Cisadane sampai ke dasar, untuk menggerakan perahu eretan ini diperlukan tenaga yang ekstra juga. "Tarikannya harus kenceng, karena semakin berat, air sungai kering sampai ke dasar," kata Haryanto saat Tempo menyusuri Sungai Cisadane yang kering kerontang, Senin, 19 Agustus 2019.

Biasanya, kata Haryanto, tak perlu tenaga untuk menggerakkan eretan meski sarat muatan. "Kalau airnya tinggi, kadang eretannya gerak sendiri," kata dia.

Haryanto mengaku sudah dua bulan merasakan lelahnya menarik eretan karena menyusutnya sungai Cisadane. Eretan ini beroperasi dari pukul 06.00 sampai 23.00 dengan jasa Rp 2000 perpenumpang. Bukan hanya orang saja yang diangkut, kadang kendaraan bermotor hingga gerobak juga ikut.

Sungai Cisadane kering kerontang pada musim kemarau tahun ini. Berdasarkan pengamatan Tempo, debit air Cisadane mulai dari bawah bendungan pintu Air 10 hingga pesisir Utara Tangerang menyusut drastis sampai ke dasar sungai. Yang terlihat hanya batuan dan air hitam pekat dan bau yang tersisa di bagian terdalam sungai.

Advertising
Advertising

Keringnya sungai Cisadane ini berdampak pada lahan persawahan di wilayah utara Tangerang seperti Kecamatan Mauk, Kemiri, Pakuhaji, Sukadiri dan Kronjo. Banyak sawah yang ditanami padi, kering dan retak karena lama tak diairi. Tempo melihat tanaman padi yang terancam mati kekeringan di sejumlah desa di Kecamatan Pakuhaji, Mauk dan Sukadiri.

Penampakan lahan persawahan yang kering akibat kemarau panjang dan keringnya Sungai Cisadane di Kabupaten Tangerang, Senin 19 Agustus 2019. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

Di desa-desa ini, tanaman padi banyak yang bertubuh kerdil, ada juga padi yang tumbuh gabah, tapi setelah dipegang tidak ada isinya alias puso. "Pohon padi alus (kecil-kecil). Cuma keluar kembang tapi enggak ada isinya," ujar Irin, 60 tahun, salah seorang petani di Desa Tanjung Anom, Mauk.

Irin mengatakan dari 7.000 meter persegi lahan persawahannya, 40 persen dipastikan gagal panen karena kekeringan. "Alhamdulilah 60 persennya masih keambil," ujarnya.

Irin yang telah bertani sejak tahun 1970 itu mengakui area persawahan di desa itu tadah hujan, artinya hanya mengandalkan air hujan saja. "Air tanah disini asin tidak bisa buat tanaman padi, air irigasi tidak bisa menjangkau karena jauh," kata dia. "Kami ga kebagian air irigasi. Kami mengandalkan air hujan. Tahun kemarin masih ada hujan. Hasilnya masih lumayan. Sekarang mah enggak ada hujan."

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang mencatat kekeringan telah melanda 1.560 hektare lahan persawahan saat ini. Ribuan hektare sawah kekeringan itu terbagi, 660 hektar kekeringan ringan, 411 hektar kekeringan sedang, 288 hektar kekeringan berat dan 201 hektar puso (gagal panen).

"Luas yang terdampak bertambah sebesar 115 hektar dari minggu sebelumnya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Azis Gunawan.

Menurut Azis, lahan persawahan yang terdampak kekeringan itu sekitar 6,2 persen dari total luas pertanaman padi sawah di Kabupaten Tangerang seluas 25.122 hektare. Lahan persawahan itu banyal berada di wilayah utara seperti Sepatan, Mauk, Pakuhaji, Teluknaga, Sukadiri, Kemiri, Kronjo.

Kekeringan di Kabupaten Tangerang dalam beberapa pekan terakhir ini telah melanda 26 kecamatan yaitu Cisoka, Solear, Tigaraksa, Jambe, Cikupa, Panongan, Curug, Legok, Pagedangan, Cisauk, Pasar Kemis, Sindang jaya, Balaraja, Jayanti, Sukamulya, Kresek, Gunung Kaler, Kronjo, Mekar baru, Mauk, Kemiri, Rajeg, Sepatan, Pakuhaji, Teluknaga dan Kosambi.

Berita terkait

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

2 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

2 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

2 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

10 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

11 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

11 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

12 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

13 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

40 hari lalu

Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

Pada 2023, anggaran Rp 30 miliar telah digelontorkan untuk peningkatan kapasitas jalan penghubung wilayah Utara Kabupaten Tangerang dengan PIK 2.

Baca Selengkapnya

PIK 2 Jadi Proyek Strategis Nasional, Kabupaten Tangerang Siapkan Sistem Jaringan Jalan Baru

40 hari lalu

PIK 2 Jadi Proyek Strategis Nasional, Kabupaten Tangerang Siapkan Sistem Jaringan Jalan Baru

PIK 2 merupakan pengembang yang akan membangun kawasan reklamasi seluas 9.000 hektar di wilayah Kabupaten Tangerang.

Baca Selengkapnya