Pencari Suaka Ricuh Akibat Bantuan, Ini Kata Dompet Dhuafa

Reporter

Muh Halwi

Editor

Febriyan

Jumat, 23 Agustus 2019 14:16 WIB

Suasana saat terjadi kerusuhan di tempat penampungan imigran di gedung eks-Kodim, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis, 22 Agustus 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kericuhan antar pencari suaka yang menempati gedung eks kodim Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat terjadi pada Kamis kemarin, 22 Agustus 2019. Kericuhan itu dipicu oleh jumlah bantuan yang tak sepadan dengan jumlah pengungsi yang ada di sana.

Bantuan yang dimaksud adalah 500 nasi kotak yang disalurkan oleh lembaga sosial Dompet Dhuafa. Selain itu ada juga wafer dan peralatan mandi.

Seorang pengurus Dompet Dhuafa, Priyanto Saputro, mengatakan bahwa pihaknya kemarin memang hanya mampu menyediakan 500 nasi kotak. Pasalnya, menurut dia, mereka kekurangan alat dan tenaga untuk mengolah bahan mentah menjadi makanan siap saji. Jumlah pengungsi yang berada di sana berjumlah 1.151 orang.

Dia membantah hal tersebut karena kesalahan teknis saat pembagian. "Sebenarnya bukan kesalahan teknis. Ini kegiatan kedua kalinya. Kegiatan sebelumnya kami kerjasama dengan Tagana dan Dinsos kami suplai di dapur umum sisanya yang atur Dinsos," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat 23 Agustus 2019.

"Kemarin kenapa yang masuk di dapur keliling kami hanya 500 karena kami keterbatasan alat dan tenaga. Personil kami banyak tidak hadir karena ada kegiatan lain."

Advertising
Advertising

Pada saat penyaluran kemarin pun Priyanto menyebut pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinsos. Kemudian setelah sampai di lokasi penampungan awalnya petugas Tagana meminta bantuan itu di kembalikan karena tidak cukup dan di khawatirkan memicu kecemburuan.

Dari pantauan Tempo, pembagian nasi kotak berlangsung di luar penampungan di pinggir jalan depan sekolah Dian Harapan. Pembagian dilakukan di luar untuk menghindari Keributan. Pada saat pembagianpun di kawal oleh petugas yang berjaga di penampungan yakni anggota Polsek Kalideres.

Pembagian nasi berlangsung aman. Sementara di dalam, di pos penampungan juga sedang berlangsung pembagian wafer dan alat mandi sejak pukul 14.00 WIB.

Pada saat pembagian pencari suaka asal Sudan merasa kesal karena lapar seharian.
Karena merasa mereka pun beradu mulut dengan pengungsi asal Afghanistan dan akhirnya pecah baku hantam hingga polisi harus mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

Priyanto menyatakan bahwa kejadian itu tak akan menyurutkan langkah mereka untuk memberikan bantuan. Dia berjanji akan memberikan bantuan sesuai dengan jumlah para pengungsi

"Kedepan akan suplai lagi, sebanyak 1.300 dan tetap melakukan koordinasi dengan Dinsos," ujarnya.

Nasib para pengungsi tersebut terlunta-lunta setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan bantuan sejak Rabu malam, 21 Agustus 2019. DPRD DKI sendiri telah meminta Badan Persatuan Bangsa Bangsa Untuk Urusan Pengungsi mengembalikan para pencari suaka ke negara asalnya. Namun hingga kini belum ada respon dari UNHCR terkait masalah tersebut.

Berita terkait

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

29 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Dompet Dhuafa Hadirkan Lapor Lapar untuk Atasi Kelaparan

34 hari lalu

Dompet Dhuafa Hadirkan Lapor Lapar untuk Atasi Kelaparan

Gerakan Lapor Lapar menyasar 500 mitra baik masjid maupun UMKM yang berlokasi di Jabodetabek.

Baca Selengkapnya

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

45 hari lalu

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

46 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

8 Januari 2024

Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

Menlu Retno mengatakan demokrasi dan stabilitas di Myanmar menjadi kunci penyelesaian isu Rohingya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sedang Siapkan Penampungan untuk Pengungsi Rohingya di Sumut

5 Januari 2024

Pemerintah Sedang Siapkan Penampungan untuk Pengungsi Rohingya di Sumut

Irjen Rudolf Alberth Rodja mengatakan pemerintah tengah mencarikan penampungan untuk pengungsi Rohingya di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Polemik Pengungsi Rohingya di Aceh Sejak November 2023

4 Januari 2024

Kontroversi Polemik Pengungsi Rohingya di Aceh Sejak November 2023

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh menuai polemik. Berikut beberapa catatan kontroversi penanganannya yang terjadi sejak November 2023

Baca Selengkapnya

UNHCR Tangani 157 Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Deli Serdang

2 Januari 2024

UNHCR Tangani 157 Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Deli Serdang

UNHCR sedang menangani 157 pengungsi Rohingya yang terdampar di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Menangani Masalah Pengungsi, Sejak Kapan UNHCR Beroperasi di Indonesia?

31 Desember 2023

Menangani Masalah Pengungsi, Sejak Kapan UNHCR Beroperasi di Indonesia?

UNHCR adalah sebuah badan organisasi PBB yang berfokus pada penanganan masalah pengungsi.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sesalkan Pengusiran Pengungsi Rohingya oleh Mahasiswa

29 Desember 2023

Komnas HAM Sesalkan Pengusiran Pengungsi Rohingya oleh Mahasiswa

Komnas HAM menyesalkan insiden pengusiran pengungsi Rohingya di Gedung Balee Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, oleh mahasiswa beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya