Pembongkaran Bangunan di Puncak, Begini Kata Warga

Jumat, 30 Agustus 2019 13:02 WIB

Vila Liar di Puncak Dibongkar

TEMPO.CO, Bogor - Ratusan warga Kampung Naringgul, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor yang menjadi korban pembongkaran bangunan di Puncak pada Kamis, 29 Agustus 2019 meminta agar pemerintah Kabupaten Bogor tidak melanjutkan pembongkaran itu.

"Warga minta agar kami dimanusiakan oleh pemerintah Kabupaten Bogor, karena setelah rumah kami dibongkar kami tidak tahu harus tinggal dimana," kata Deden Supriatna, 60 tahun, salah seorang warga Naringgul.

Deden yang sudah 20 tahun tinggal di lokasi tersebut mengatakan pembongkaran oleh pemerintah itu tak disertai solusi bagi warga. "Tidak ada solusi yang diberikan Pemkab setelah membongkar rumah kami, dan mereka tidak memikirkan kami mau tinggal dimana setelah ini," kata dia.

Menurut Deden, jika pembongkaran dilakukan, maka rumah milik ratusan warga dari 54 kepala keluarga di Kampung Naringgul, yang lokasinya berada di tengah hamparan kebun teh milik PTPN Gunung Mas akan hilang dibongkar paksa, "Kampung ini mulai ada dari tahun 1970 lalu, karena dulunya warga disini merupakan pekerja pemetik teh, dan sekarang diusir dan dibongkar karena akan dijadikan rest area Puncak," kata dia.

Deden pun menyesalkan tindakan pemerintah yang membongkar puluhan bangunan warga yang bekerja sebagai buruh pemetik daun teh milik PT Sumber Sari Bumi Pakuan (SSBP) Perkebunan Teh Ciliwung hanya untuk rest area, "Pemerintah lebih memilih mengusir warga dan membongkar tempat tinggal kami hanya untuk tempat peristirahatan atau rest area," kata dia.

Advertising
Advertising

Ia meminta Pemkab Bogor mengkaji ulang dan tidak melanjutkan pembongkaran karena rumah yang didirikan warga berada di lahan yang sudah tidak produktif. "Di tempat itu mereka membangun rumah sendiri berupa bedeng dan bisa seperti sekarang harus dihancurkan hanya gara-gara untuk rest area wisata puncak," kata Deden.

Sementara itu, Kepala Bidang Penegak Perundang-Undangan Daerah Satpol PP Kabupaten Bogor, Agus Ridhallah mengatakan puluhan bangunan liar di kampung Naringgul yang dibongkar paksa petugas gabungan itu sudah masuk dalam target bangunan liar sejak tahun 2016. Pihaknya sudah memberikan tiga kali surat peringatan dan penyegelan agar warga membongkar sendiri bangunannya.

"Bangunan di Kampung Naringgul sudah disegel beberapa waktu karena rumah dan tempat usaha mereka yang berdiri di atas lahan perkebunan teh," kata Agus.

Selain itu, Agus menyebut Satpol PP sudah memberikan waktu cukup lama agar warga mengurus administrasi perizinan seperti IMB. Bahkan, surat peringatan pertama sudah diterbitkan sejak empat tahun silam sehingga tidak ada lagi toleransi bagi mereka untuk meminta menunda eksekusi bangunan liar itu. "Kami hanya menegakan perda bangunan tanpa izin. Memang di Naringgul dari dulu sekitar tahun 2016 memang sudah mau kita bongkar tapi sempat tertunda," kata dia.

Berita terkait

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

4 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

4 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

6 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Aiptu Supriyanto Dapat Hadiah Sekolah Perwira Setelah Temukan dan Kembalikan Uang Pemudik Rp 100 Juta

10 hari lalu

Aiptu Supriyanto Dapat Hadiah Sekolah Perwira Setelah Temukan dan Kembalikan Uang Pemudik Rp 100 Juta

Kapolda Lampung beri penghargaan kepada Aiptu Supriyanto karena kejujurannya kembalikan tas berisi uang Rp 100 juta di rest area Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Viral Penemuan Tas Berisi Uang Rp100 Juta di Toilet Rest Area, Polisi Kembalikan kepada Pemudik

11 hari lalu

Viral Penemuan Tas Berisi Uang Rp100 Juta di Toilet Rest Area, Polisi Kembalikan kepada Pemudik

Polisi mengumumkan penemuan tas berisi uang itu menggunakan toa masjid di rest area Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Hindari Kepadatan saat Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Imbau Pemudik Istirahat di Rest Area Maksimal 30 Menit

12 hari lalu

Hindari Kepadatan saat Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Imbau Pemudik Istirahat di Rest Area Maksimal 30 Menit

Direktur Utama PT Jasa Marga Related Business, Denny Abdurachman mengimbau kepada pemudik untuk tidak berlama-lama di rest area.

Baca Selengkapnya

One Way Arah Jakarta Berakhir, Polda Jabar: Arus Lalu Lintas Kami Paksa Normal

13 hari lalu

One Way Arah Jakarta Berakhir, Polda Jabar: Arus Lalu Lintas Kami Paksa Normal

Wadir Lantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi, mengatakan sistem satu arah atau one way arah Jakarta berakhir seusai 11 jam diterapkan di Puncak.

Baca Selengkapnya

Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi

13 hari lalu

Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi

Kemacetan masih terjadi di jalur nasional kawasan Puncak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada H+1 Lebaran Idulfitri 1445 Hijriyah, Minggu 14 April 2024. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Cianjur menuju Bogor ditutup imbas pemberlakuan sistem satu arah (one way).

Baca Selengkapnya

Begini Cara Ridwan Kamil Beri Pelajaran Pembuang Sampah di Sungai yang Viral

14 hari lalu

Begini Cara Ridwan Kamil Beri Pelajaran Pembuang Sampah di Sungai yang Viral

Ridwan Kamil turut memberi pelajaran kepada pria muda pembuang sampah ke sungai di Puncak yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kemacetan Parah Terjadi di Puncak Bogor Saat Arus Balik Lebaran, Kendaraan Arah Jakarta Diprioritaskan

14 hari lalu

Kemacetan Parah Terjadi di Puncak Bogor Saat Arus Balik Lebaran, Kendaraan Arah Jakarta Diprioritaskan

Kepolisian Resor Bogor memprioritaskan kendararaan dari arah Puncak menuju Gadog atau Jakarta untuk memperlancar arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya