Anies Baswedan Minta Masalah Tender JIS Tak Ganggu Pembangunan
Reporter
Taufiq Siddiq
Editor
Febriyan
Senin, 9 September 2019 17:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghimbau agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ikut dalam proses pelelangan pembangunan Jakarta Internasional Stadium atau JIS tidak saling jegal. Dia meminta masalah tender yang mencuat tidak berdampak terhadap proses pembangunan.
"Jangan saling jegal yang nanti bisa menunda pembangunan," ujar Anies di Lapangan Silang Monas, Senin 9 September 2019.
Menurut Anies, sesama perusahaan milik negara, BUMN harus saling mendukung dalam pengerjaan suatu proyek pemerintah seperti pembangunan JIS atau yang lebih dikenal sebagai Stadion BMW itu.
Beda hal, kata Anies, jika yang menang dalam lelang tersebut adalah pihak asing, maka perlu dilihat lebih jauh."Jika satu milik asing, asing dimenangkan, indonesia dikalahkan, bolehlah kita lihat lebih jauh, ini sama-sama BUMN justru saling suport," ujarnya.
Anies mengatakan bahwa panitia lelang sudah mengikuti prosedur yang berlaku dalam memilih Kerjasama Operasional (KSO) Wijaya Karya (Wika) Gedung, Jaya Konstruksi, dan PP dalam pembangunan Stadium BMW.
Sebelumnya hasil tender proyek JIS dipermasalahkan konsorsium PT Adhi Karya, PT Hutama Karya, PT Nindya Karya dan PT Indah Karya. Mereka menyurati Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada 10 Agustus lalu.
Coporate Secretary PT Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata menyatakan pihaknya mempertanyakan status PT Wijaya Karya Bangunan Gedung sebagai konsorsium pemenangan tender. Padahal, menurut dia, PT Jakarta Propertindo, tak mengundang anak perusahaan PT Wijaya Karya dalam tender tersebur.
"Leader peserta lelang yang dimenangkan bukan pihak yang diundang panitia," ujarnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Selain itu, Adhi Karya cs juga mempermasalahkan penilaian panitian tender yang memenangkan penawaran Wika Gedung cs. Pasalnya, penawaran Adhi Karya lebih murah Rp 300 miliar dari yang ditawarkan Wika Gedung.
Direktur Konstruksi JIS PT Jakpor Iwan Takwin mengatakan Wika Gedung cs terpilih karena unggul dalam persentasi kualitas dan inovasi dibandingkan pesaingnya. Menurut dia, penilaian soal teknis memiliki bobot 70 persen dalam tender proyek ini, sementara soal harga hanya 30 persen.
Dia juga menyatakan bahwa menangnya Wika Gedung cs yang memiliki penawaran lebih tinggi sebagai hal yang lumrah. Sebab, menurut dia, banyak indikator penilaian yang dipertimbangkan dalam proses lelang.
Pembangunan Jakarta International Stadium sendiri dikabarkan sudah mulai dilaksanakan sejak Agustus lalu. Proyek ini rencananya menelan anggaran sebesar Rp 4,4 triliun dan diproyeksikan selesai pada 2021.