Dua Alasan Pemkot Jakut Bongkar Industri Arang di Cilincing

Jumat, 20 September 2019 04:00 WIB

Sejumlah petugas membongkar pabrik arang dalam penertiban di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis 19 September 2019. Pemkot setempat menutup 23 pabrik arang ilegal yang dinilai menjadi penyebab polusi udara bagi warga di sekitarnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Utara membongkar rumah industri arang karena adanya keluhan warga sekitar. Camat Cilincing Muhammad Alwi mengatakan sebagian warga di RW 09 dan 10 Cilincing terpapar asap pembakaran setiap melewati lokasi rumah industri di Jalan Cakung Drainase, Cilincing, Jakarta Utara.

Hal itu dirasakan khususnya saat malam ketika pembakaran arang sedang berlangsung. Alwi mengatakan ada 23 rumah industri pembakaran arang beroperasi malam hingga pagi hari selama 12 jam sejak sebulan lalu. Di sana, ada dua industri peleburan aluminium yang juga menyumbang asap.

"Sehingga ternyata keluhan dari warga sebagian lingkungan RW 10 dan RW 09 di malam hari justru banyak asap yang mengganggu pernafasan mereka," kata Alwi di lokasi industri, Kamis, 19 September 2019.

Menurut Alwi, aktivitas rumah industri itu melanggar dua aspek. Pertama, secara zonasi, lokasi rumah industri merupakan jalan inspeksi sehingga tak boleh mendirikan bangunan. Kedua, asap pembakaran diduga menimbulkan polusi dan mencemari udara di sekitar. Data Pemkot Jakut menunjukkan baru satu guru menderita pneumonia akut akibat terpapar asap pembakaran.

Meski demikian, Pemkot Jakut belum mengantongi data terbaru ihwal kadar polusi yang berasal dari asap industri pembakaran arang. Pada Jumat pekan lalu Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menyatakan pihaknya bakal memasang alat pemantau kualitas udara. Dengan begitu, pemerintah bisa bertindak atau mengambil kebijakan berdasarkan data.

Advertising
Advertising

Namun, Alwi melanjutkan, Pemkot Jakut baru saja memasang alat pemantau di SD Negeri Cilincing 07 Pagi hari ini. "Sebelum (data) yang terbaru kami sudah bongkar," ujarnya.

Hari ini, Pemkot Jakut membantu membongkar satu rumah industri pembakaran arang. Seorang pekerja terlebih dulu naik ke ujung cerobong asap untuk membuka terpal. Cerobong terbuat dari bambu yang ditutupi terpal hitam. Pemilik rumah industri meminta agar pembongkaran tidak melibatkan petugas Pemkot Jakut.

Tak lama berselang, Alwi memerintahkan petugas Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) untuk membantu pembongkaran. Lebih dari delapan petugas PPSU kemudian melepas terpal dinding.

Pada 2016, asap industri arang dan peleburan aluminium terindikasi membuat manusia yang terpapar sulit bernapas. Camat Cilincing kala itu dan pemilik lapak sepakat menyelesaikan masalah dengan membuat cerobong asap. Pengusaha produksi arang lalu membangun cerobong.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

21 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

8 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

14 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

17 hari lalu

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

36 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya