Mahasiswa Ancam Bawa Massa Lebih Besar ke Gedung DPR

Reporter

Adam Prireza

Editor

Febriyan

Jumat, 20 September 2019 11:40 WIB

Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus menggelar demonstrasi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 19 September 2019. Dalam aksinya mereka menolak Revisi UU KPK yang baru saja disahkan oleh DPR RI. ANTARA FOTO/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Forum mahasiswa se-Jabodetabek dan Bandung akan kembali menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto. Aksi mereka pada Kamis kemarin tak ditanggapi serius oleh anggota dewan.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Manik Marganamahendra mengatakan mereka akan kembali menggelar aksi dalam beberapa hari ke depan. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk mengawal agar DPR tak mengesahkan sejumlah rancangan undang-undang yang bermasalah pada rapat paripurna 24 September 2019.

"Kami akan konsolidasikan lagi. Empat hari ke depan kami akan terus mengawal DPR," kata Manik di depan Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis malam, 19 September 2019.

Manik menyatakan rancangan yang dianggap bermasalah adalah RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan, RUU Minerba dan RKHUP. Hal itu juga sudah disampaikan mereka saat melakukan audiensi dengan Sekretariat Jenderal DPR Indra Iskandar kemarin.

Dari audiensi tersebut, terdapat empat poin kesepakatan antara mahasiswa dengan Setjen DPR. Salah satunya adalah bahwa Setjen DPR akan menyampaikan pesan mahasiswa kepada anggota dewan untuk tidak mengesahkan keempat rancangan undang-undang tersebut.

Selain itu, Setjen DPR juga akan menyampaikan keinginan mahasiswa untuk membuat pertemuan dalam hal penolakan revisi UU KPK dan RKUHP dengan DPR serta kepastian tanggal pertemuan sebelum tanggal 24 September 2019.

Advertising
Advertising

Menurut Manik, terhadap RUU KPK yang sudah terlanjur disahkan, mahasiswa akan menyiapkan perihal litigasinya. Dalam empat hari ke depan pula, lanjut dia, mereka akan tetap menggencarkan isu mosi tidak percaya terhadap DPR baik lewat media sosial maupun dalam bentuk aksi.

Mahasiswa, kata Manik, berencana kembali datang dan menggeruduk DPR jika RKUHP yang dianggap bermasalah tetap disahkan pada rapat paripurna mendatang.

“Yang jelas ketika aksi akan jauh lebih banyak (massanya),” tutur dia.

Dalam aksinya kemarin para mahasiswa menyampaikan mosi tidak percaya kepada DPR. Mosi itu disampaikan lantaran beberapa hal, mulai dari pengesahan Revisi UU KPK, penetapan pimpinan komisi antirasuah yang dianggap bermasalah, sampai pembahasan RKUHP. Sayangnya tak ada satu pun anggota DPR yang bersedia menemui perwakilan mahasiswa pada demonstrasi kemarin.

Tak cuma soal KPK yang diperlemah, sebagian masyarakat kini juga memulai menyoroti fenomena dinastik politik karena Jokowi membiarkan anak-menantu-incar-kursi-walikota.

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

19 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

19 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

20 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

4 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

5 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya