Industri Arang Ditutup, Kepsek Sebut Ada Asap Pabrik Lain

Jumat, 20 September 2019 12:33 WIB

Sejumlah petugas membongkar pabrik arang dalam penertiban di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis 19 September 2019. Pemkot setempat menutup 23 pabrik arang ilegal yang dinilai menjadi penyebab polusi udara bagi warga di sekitarnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekolah SDN Cilincing 07 Pagi Juhaedin menilai filter udara di sekolahnya tak sia-sia meski baru dipasang berbarengan dengan pembongkaran industri arang batok. Juhaedin menyebut asap yang sampai hingga areal sekolah tak cuma dari hasil pembakaran arang dan peleburan aluminium.

"Karena di sekitar sini ada pabrik-pabrik, walaupun jauh kemungkinan besar masih tercemar. Secara tidak langsung masih memungkinkan adanya polusi," kata Juhaedin saat ditemui Tempo di kantornya, Jalan Cakung Drainase, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis, 19 September 2019.

Pemasangan alat penyaring udara atau filter polusi ini dilakukan sejak hari Selasa. Tujuannya menangkis asap pembakaran masuk ke ruang-ruang kelas. Menurut Juhaedin, pemasangan juga mengacu pada perintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pemasangan filter yang dimaksud berupa menyematkan kain dakron di setiap celah ventilasi ruangan. Ada juga dua exhaust fan yang beroperasi 24 jam. Selain itu, Anies melalui Dinas Pendidikan DKI menempatkan dua kipas angin, dua tanaman, dan satu akuarium di setiap kelas.

Salah satu tanaman yang sudah tampak berada di dalam kelas adalah lidah mertua. Sementara akuarium berfungsi menjaga kelembapan udara di dalam ruangan.

Advertising
Advertising

Pemasangan filter dari kain dakron dibantu para siswa SMK yang tengah praktek kerja lapangan. Juhaedin menuturkan filter dan fasilitas lainnya bakal dipasang di tujuh dari 15 ruang kelas.

Enam kelas terletak di lantai dua dan satu di lantai dasar. Juhaedin memaparkan, asap pembakaran paling banyak masuk ke ruang kelas di lantai dua.

Udara yang terkontaminasi asap mulai terasa sejak guru dan siswa datang sekolah pukul 06.00 WIB. Warga sekolah pun terpakasa menghirup asap ketika sedang upacara atau apel di lapangan sekolah pada pagi hari.

"Jadi bukan cuma terasa di lapangan tapi ruangan sampai jam 09.00 WIB. Mulai berkurang ketika matahari panas," ucap dia.

Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara sebelumnya mencatat terdapat dua rumah industri peleburan aluminium dan 23 rumah industri pembakaran arang beroperasi di kawasan RW 09 Cilincing. Asap pembakaran menyebar hingga ke SD Negeri Cilincing 07 Pagi, Jakarta Utara.

Isu polusi dari asap pembakaran arang ini mulai mencuat lantaran seorang guru SDN Cilincing 07 Pagi menderita pneumonia akut. Diduga sumber penyakit karena menghirup asap tersebut. Beberapa guru juga merasa terganggu dengan adanya asap yang memasuki areal sekolah setiap pagi.

Kepolisian Resor Jakarta Utara telah menyegel dua rumah industri peleburan aluminium. Polisi menduga aktivitas rumah industri tersebut mencemari udara di sekitarnya. Polisi juga mengincar 23 rumah industri pembakaran arang.

Kemarin pemilik harus membongkar rumah tempat industri arang. Sebab, warga setempat merasa terganggu setiap kali melewati kawasan rumah industri yang ditenggarai sebagai sumber polusi udara itu.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

5 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

9 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

15 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

37 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

52 hari lalu

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)

Baca Selengkapnya