Bentrok Mahasiswa vs Polisi, Kapolda: Diawali Perusakan Pagar DPR

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Ali Anwar

Rabu, 25 September 2019 11:54 WIB

Polisi menembakkan gas air mata ke arah massa di Jakarta, Selasa, 24 September 2019. Akibat kericuhan tersebut, lalu lintas di sekitar gedung DPR ditutup sementara. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menjelaskan kronologi pecahnya kerusuhan dan bentok mahasiwa vs polisi di komplek DPR RI pada Senin, 24 September 2019.

Menurut Gatot, mahasiswa yang ingin menuntut penundaan dan pembatalan sejumlah RUU bermasalah sudah datang ke lokasi sejak pukul 08.00. "Kegiatan unjuk rasa pagi itu dilaksanakan damai," ujar Gatot saat konferensi pers di kantornya, Rabu, 25 September 2019.

Pada pukul 14.00, kata Gatot, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jabodetabek mulai memadati ruas tol di depan gedung DPR RI. Namun, situasi demonstrasi saat itu juga masih berjalan kondusif.

Menjelang sore hari, ujar Gatot, mahasiswa mulai meminta untuk berkomunikasi dengan pimpinan Dewan. Gatot mengaku, pihaknya berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal DPR. Para pimpinan Dewan lantas memberitahu bersedia berdialog dengan mahasiswa.

"Tapi dari adik-adik mahasiswa menghendaki Ketua DPR dan pimpinannya datang di tengah-tengah mahasiswa yang sedang melaksanakan unjuk rasa," kata Gatot.

Advertising
Advertising

Gatot mengatakan, polisi menolak permintaan untuk membawa pimpinan Dewan ke tengah massa aksi. Menurut dia, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan sehingga permintaan tersebut ditolak.

"Setelah itu adik-adik mahasiswa menyampaikan, sampai pukul 16.00 apabila pimpinan DPR tidak berada di tengah-tengah mereka, maka mereka tidak bertanggung jawab dengan apa yang terjadi," kata Gatot.

Sekitar pukul 16.05, Kapolda Gatot mengatakan, mahasiswa mulai menyanyikan yel-yel untuk masuk ke gedung wakil rakyat. Menurut dia, mahasiswa bentrok vs polisi dimulai saat mahaswa mendorong polisi di pagar DPR, sedangkan sisanya mulai merusak pagar.

"Dan kemudian dilempari baik itu menggunakan botol Aqua maupun dengan batu," ujar Gatot.

Pantauan Tempo di lokasi saat kerusuhan berlangsung, polisi terlihat menembakkan meriam air atau water cannon serta gas air mata ke arah mahasiswa yang memaksa masuk ke kompleks DPR RI. Mahasiswa lebih dulu menyerang polisi dengan lemparan batu, botol, kayu dan aneka benda lainnya.

Bentrok mahasiswa vs polisi terjadi begitu saja di antara gemuruh yel-yel dari massa mahasiswa. Sebagian mahasiswa berusaha meredakan kericuhan dengan meminta rekan-rekannya yang lain untuk menahan diri.

Hujan batu tidak hanya mengarah ke polisi melainkan ke wartawan. Seorang di antaranya terluka di bagian kepala. Gas air mata juga tidak hanya ke arah luar gerbang DPR, tapi juga ke balik pagar di dalam area gedung parlemen itu.

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

2 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

3 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

4 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

4 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya