Serangan Gas Air Mata Bikin Omzet Melonjak, PKL: Berkah Demo

Rabu, 25 September 2019 17:42 WIB

Pedagang kaki lima yang berada di antara massa demonstrasi pelajar di kawasan pintu gerbang belakang DPR RI, Rabu 25 September 2019. Para PKL meraup berkah dari demonstran yang menjadi korban gas air mata. TEMPO/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang kaki lima atau PKL meraup berkah dari demonstrasi yang terus terjadi di kawasan Gedung DPR RI tiga hari belakangan. Setiap demonstrasi yang diwarnai kericuhan dan tembakan gas air mata oleh aparat tersebut tepatnya memberi keuntungan bagi para penjual air mineral.

itu terjadi termasuk saat demonstrasi oleh pelajar hari ini, Rabu 25 September 2019. Massa terdiri dari pelajar sekolah menengah atas, pertama, maupun kejuruan berkumpul di kawasan pintu gerbang belakang Gedung DPR RI.

Dalam aksinya itu mereka berbuat anarkistis dengan menyerang aparat keamanan, yang dibalas dengan tembakan gas air mata. Di antara saling serang itu terselip pemandangan sejumlah PKL yang bergeming di antara kericuhan di sekitarnya.

Juanda, misalnya. Berkali-kali gas air mata ditembakkan polisi dan membuat massa pelajar itu kocar-kacir, dia diam menunggui gerobaknya. "Alhamdulilah, tiga hari demo ini omzet naik 100 persen," ujarnya.

Juanda membandingkan dengan omzet di hari biasa dia mangkal di kawasan Lapangan Tembak, Senayan. Dia mengaku setiap harinya mendapat Rp 200 - 300 ribu.

Advertising
Advertising

Dari pantauan Tempo, air mineral dalam kemasan yang dijual Juanda laris diserbu massa yang matanya perih terkena gas air mata. Modal Rp 1.500 per botol, Juanda jual dengan harga Rp 5.000. "Berkah demo," kata dia

Ratusan pelajar hanya sesaat melakukan orasi. Selanjutnya adalah tindakan anarkis berupa pelemparan batu dan pembakaran ban.

Polisi yang berpakaian antihuru-hara terlihat hanya bisa bertahan dari dalam pagar. Mereka juga berkali-kali menembakan gas air mata ke arah massa. Perihnya gas air mata tersebut membuat massa kalang kabut mencari air sehingga membuat dagangan Juanda laris.

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

9 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya