Ini Kronologis Tudingan Ambulans DKI dan PMI Bawa Batu

Reporter

Tempo.co

Editor

Febriyan

Jumat, 27 September 2019 05:30 WIB

Gambar tangkapan layar video yang diunggah akun TMC Polda Metro Jaya di Instagram yang menyebut ambulans DKI membawa batu dan bensin untuk pendemo.

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi sempat menuding ambulans DKI Jakarta dan Palang Merah Indonesia membawa batu dan bensin untuk memasok kepada pelaku kerusuhan pada Kamis dini hari 26 September 2019. Belakangan polisi menyebutkan bahwa tudingan tersebut muncul akibat salah paham antara aparat Brimob dengan tim medis.

Tudingan tersebut awalnya dilancarkan Polisi melalui akun media sosial twitter @TMC Polda Metro Jaya pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.16. Melalui cuitannya, polisi menyattakan telah mengamankan 5 ambulans milik Pemprov DKI Jakarta.

"Polri mengamankan 5 kendaraan ambulans Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di Pejompongan," cuit akun @TMCPoldaMetro.

Tak hanya mencuit, akun tersebut juga mengunggah video penggeledahan terhadap ambulans tersebut. Seorang aparat yang merekam menyebutkan bahwa mobil itu mengangkut batu dan bensin untuk bahan pembuatan bom molotov.

Cuitan tersebut langsung direspon oleh Palang Merah Indonesia Kota Jakarta Timur yang merasa kehilangan kontak dengan ambulans mereka yang sedang bertugas. Melalui siaran pers yang ditandatangani Ketua PMI Jakarta Timur Krisdianto serta dinyatakan langsung oleh Kepala Markas E Komalasari, PMI Jakarta Timur justru menuding adanya tindak kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap tim medis.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Komalasari menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.30 di depan lobby menara BNI, Pejompongan. Saat itu, tim medis sedang mengobati korban kerusuhan.

Tak jelas penyebabnya, menurut pernyataan resmi itu, aparat Brimob menyantroni mobil ambulans secara tiba-tiba. Dengan dalih sedang melakukan sweeping, aparat Brimob tersebut langsung membuka paksa pintu ambulans dan menarik serta memukul seorang korban yang sedang mendapat pertolongan pertama.

Menurut keterangan tersebut, aparat Brimob langsung melakukan sweeping ke ambulans tersebut karena mencurigai adanya batu dan bensin yang disimpan pendemo di dalam ambulans.

Tak berhenti sampai di situ, oknum brimob itu disebut merusak ambulans hingga kaca belakang pecah dan berhamburan ke dalam.

"Oknum Anggota Brimob melayangkan pukulan dengan tongkat kayunya kepada semua tim medis PMI yang ada di dalam ambulans. Petugas PMI terkena pukulan di bagian kepala, bahkan salah satu perawat kami jatuh tersungkur ke belakang stretcher karena didorong dan kemudian diinjak oleh salah satu oknum Anggota Brimob," tulis pernyataan tersebut.

Dua orang petugas PMI juga disebut sempat ditarik keluar paksa dari ambulans. Oknum aparat tersebut pun melakukan pemecahan kaca samping kiri ambulans.

"Beberapa petugas kesehatan PMI mengalami tindakan kekerasan dari oknum Anggota Brimob, seperti dipukul, ditendang, ditonjok, ditarik oleh oknum Anggota Brimob dan ada beberapa yang ditarik oleh marinir justru diselamatkan ke belakang gedung," tulis pernyataan itu.

<!--more-->

Setelah mendapat semua tindakan represif aparat, ambulans kemudian dibawa dan di arahkan ke Polda.

"Demikian laporan kronologis ini dibuat sesuai dengan pernyataan dari salah satu perawat PMI Kota Jakarta Timur sebagai saksi hidup yang mengalami tindakan kekerasan dan menyaksikan tindakan perusakan terhadap ambulans PMI Kota Jakarta Timur."

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun membenarkan adanya tim medis pihaknya yang diamankan polisi beserta mobil ambulans. Menurut Anies, hanya satu ambulans DKI Jakarta yang diamankan polisi.

"Dalam satu ambulans ada tiga petugas, saat ini di Polda,"ujar Anies di Balai Kota Jakarta Pusat, Kamis 26 September 2019.

Meskipun demikian, Anies meminta semua pihak tak terburu-buru menyimpulkan bahwa ambulans tersebut membawa batu dan bensin seperti yang ditudingkan polisi. Dia menyebut petugas ambulans rawan mendapatkan fitnah karena harus bertugas ke titik kerusuhan yang dihindari banyak orang.

"Karena itu potensi mereka kena fitnah, dilabeli selalu ada," ujarnya.

Mendapatkan banyak sanggahan, cuitan tudingan soal ambulans DKI Jakarta membawa batu dan bensin pun langsung raib dari akun @TMCPoldaMetro. Belakangan polisi menyatakan ada kesalahpahaman antara mereka dengan tim medis yang bertugas.

<!--more-->

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menyatakan bahwa tudingan tersebut muncul karena anggota mereka melihat pelaku kerusuhan lari ke dalam ambulans. Dia menuding para pelaku berpura-pura sakit demi meminta perlindungan dari kejaran polisi. Para pelaku itu yang kemudian disebut membawa batu dan bom molotov dalam kardus.

"Anggapan dari anggota Brimob di sana diduga mobil itu yang digunakan untuk perusuh. Tapi ternyata perusuh yang masuk ke mobil untuk mencari perlindungan dengan membawa batu, bom molotov dan kembang api," ujar Argo.

Argo menyatakan polisi menahan enam ambulans, satu milik Pemprov DKI Jakarta dan lima milik PMI. Dia pun menyatakan akan mengembalikan ambulans tersebut serta melepaskan semua petugas medis yang sempat ditahan. Namun para petugas medis tersebut nantinya akan dijadikan saksi untuk tiga orang terduga pelaku kerusuhan yang telah diamankan polisi.

"Tapi nanti kalau mau dimintai keterangan sebagai saksi, sudah siap," ujar Argo.

Ketiga tersangka pelaku kerusuhan tersebut adalah AN, RL dan YG. Disebut diamankan di dalam ambulans yang terdapat batu dan bom molotov di dalam kardus air mineral. Ketiganya terancam dijerat dengan pasal 170, 406, 212, 218 dan 817 Kitab Undang-Undang Hukum Pidanda dengan ancaman penjara di atas 5 tahun.

TAUFIQ SIDDIQ|YUSUF MANURUNG| ANTARA

Berita terkait

Mudik Lebaran 2024, Polri Siapkan 2 Helikopter Ambulans Udara

33 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Polri Siapkan 2 Helikopter Ambulans Udara

Polri menyiapkan 2 helikopter yang akan beroperasi sebagai ambulans udara guna menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Pasukan Israel Halangi Konvoi Evakuasi Medis dan Telanjangi Paramedis

28 Februari 2024

Pasukan Israel Halangi Konvoi Evakuasi Medis dan Telanjangi Paramedis

PBB melaporkan insiden pasukan Israel menghalangi konvoi evakuasi medis di Khan Younis dan memaksa paramedis membuka baju mereka.

Baca Selengkapnya

AS Serukan Penyelidikan Pembunuhan Bocah Palestina Hind Rajab oleh Israel

13 Februari 2024

AS Serukan Penyelidikan Pembunuhan Bocah Palestina Hind Rajab oleh Israel

Pemerintah Amerika Serikat menyerukan penyelidikan atas kematian Hind Rajab, bocah Palestina berusia 6 tahun yang sengaja ditembak oleh Israel

Baca Selengkapnya

WHO Beberkan Bukti Serangan Israel ke Fasilitas Kesehatan di Gaza

9 Februari 2024

WHO Beberkan Bukti Serangan Israel ke Fasilitas Kesehatan di Gaza

Serangan Israel telah berdampak pada 98 fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit yang tidak berfungsi dan mobil ambulan yang rusak.

Baca Selengkapnya

Selain Bus Transjakarta, Jalur Busway Boleh Dilalui Siapa Saja?

7 Januari 2024

Selain Bus Transjakarta, Jalur Busway Boleh Dilalui Siapa Saja?

Jalur busway masih kerap dilalui untuk kepentingan pribadi. Siapa yang boleh lewat dan dilarang di jalur ini?

Baca Selengkapnya

Malam Tahun Baru, Dinkes DKI Siapkan 16 Ambulans dan Posko Kesehatan Dekat Panggung Malam Muda Mudi Jakarta Global

27 Desember 2023

Malam Tahun Baru, Dinkes DKI Siapkan 16 Ambulans dan Posko Kesehatan Dekat Panggung Malam Muda Mudi Jakarta Global

Sejumlah rumah sakit rujukan juga disiapkan jika ada kondisi darurat pada malam tahun baru 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Polisi Hentikan dan Tilang Motor Pengawal Ambulans, Ini Jenis Kendaraan Punya Prioritas di Jalan

15 Desember 2023

Viral Polisi Hentikan dan Tilang Motor Pengawal Ambulans, Ini Jenis Kendaraan Punya Prioritas di Jalan

Viral polisi menghentikan dan tilang motor pengawal ambulans yang tengah membawa pasien. Berikut jenis kendaraan yang mendapat prioritas di jalan.

Baca Selengkapnya

Motor Pengawal Ambulans Ditilang Polisi, Polda Metro Jaya: Harus Punya Kompetensi

13 Desember 2023

Motor Pengawal Ambulans Ditilang Polisi, Polda Metro Jaya: Harus Punya Kompetensi

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman angkat bicara soal viralnya motor pengawal ambulans yang ditilang polisi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Pastikan Polisi Setop Motor yang Kawal Ambulans di Kuningan Tidak Salah

13 Desember 2023

Polda Metro Jaya Pastikan Polisi Setop Motor yang Kawal Ambulans di Kuningan Tidak Salah

Polda Metro Jaya memastikan tidak ada yang salah dari tindakan polisi menyetop motor pengawal ambulans di kawasan Kuningan, Jaksel. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Viral Motor Pengawal Ambulans Kena Tilang, Begini Penjelasan Polisi

13 Desember 2023

Viral Motor Pengawal Ambulans Kena Tilang, Begini Penjelasan Polisi

Motor pengawal ambulans tersebut ditilang karena menggunakan lampur strobo dan sirine yang tidak sesuai untuk peruntukannya.

Baca Selengkapnya