Cerita Mahasiswa Unindra yang Sempat Kritis Pasca Demonstrasi

Reporter

Adam Prireza

Editor

Febriyan

Jumat, 27 September 2019 16:14 WIB

Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI, Reynaldo Alief Devin, saat dikunjungi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Rabu 25 September 2019. Reynaldo sempat disebutkan kritis pasca demonstrasi di depan gedung DPR RI, Selasa 24 September 2019. Foto/Instagram/reynaldoad_

TEMPO.CO, Jakarta - Reynaldo Alief Devin, 19 tahun, merupakan salah satu dari sekitar 1.900 mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI atau Unindra yang berdemo bersama mahasiswa dari kampus lain di depan Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, pada Selasa, 24 September 2019. Reynaldo sempat kritis usai terlibat dalam kericuhan lantaran menghirup terlalu banyak gas air mata.

Dihubungi Tempo lewat pesan pendek, Reynaldo menceritakan hal tersebut. Menurut dia, awalnya mahasiswa Unindra tak terlibat kericuhan.

"Semua (mahasiswa) tunggu komando dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)," kata Reynaldo kepada Tempo, Jumat, 27 September 2019.

Reynaldo berujar, emosi mereka meluap saat melihat seorang mahasiswa beralmamater Universitas Indonesia yang kepalanya penuh dengan darah. Di saat itu lah Reynaldo dan beberapa mahasiswa Unindra lainnya mulai terlibat dalam kericuhan.

Adapun kericuhan dipicu oleh polisi yang menyemprotkan meriam air alias water canon ke arah mahasiswa yang mecoba memanjat gerbang utama Kompleks Parlemen. Menurut pantauan Tempo saat itu, mahasiswa yang sudah kadung emosi lantaran tuntutannya tak diindahkan pun akhirnya melempari polisi dengan botol, batu, dan kayu.

Advertising
Advertising

Reynaldo menjelaskan, saat itu polisi telah menembakkan puluhan gas air mata ke arah kerumunan mahasiswa. Sebagian besar lari menjauh dari gerbang Kompleks Parlemen ke arah jalan layang Slipi dan Stadion Utama Gelora Bung Karno. Namun, tak begitu dengan Reynaldo.

Ia memilih untuk bertahan sampai akhirnya seorang polisi menembakkan gas air mata ke arah tanah tepat di dekat Reynaldo. "Di situ saya terlalu banyak menghisap gas air mata dan kekurangan cairan akhirnya tumbang. Kalau tidak salah itu sekitar pukul 16.00," ucap dia.

Mahasiswa lain yang melihat Reynaldo tak sadarkan diri langsung menolong dan membawa pemuda itu ke titik medis bersiaga di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sekitar pukul 18.00, kata Reynaldo, dirinya yang tengah berada di dalam ambulans pun sadar.

"Kondisi lemas dan dada terasa tertekan, susah nafas. Perut nyeri dan semua tubuh saya mati rasa," tutur Reynaldo.

Sekitar pukul 21.00, ia pun memutuskan untuk pulang ke rumah. Keesokan harinya, kondisinya tak membaik. Ia merasa tenggorokannya sakit akibat dari gas air mata dan langsung dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, hingga saat ini.

Reynaldo mengatakan kalau kondisinya telah membaik. Tim dokter memperbolehkan ia pulang besok. Dua hari lalu, Reynaldo menjadi salah satu mahasiswa peserta demonstrasi yang dijenguk oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Momen tersebut ia unggah dalam Stories akun Instagramnya.

Berita terkait

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

4 jam lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

3 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

4 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

4 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

6 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

6 hari lalu

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

9 hari lalu

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.

Baca Selengkapnya