Para Pencari Suaka Ancam Mau Balik ke Trotoar, Kenapa?

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 1 Oktober 2019 07:48 WIB

Sejumlah pencari suaka bermain kartu di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta Barat, Jumat, 13 September 2019. Sebelumnya Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi telah meminta agar International Organization for Migration (IOM) dan UNHCR untuk mencari tempat lain untuk para pencari suaka setelah tanggal 31 Agustus 2019. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta -Para pencari suaka yang tinggal di gedung eks Komando Distrik Militer (Kodim), Kalideres, Jakarta Barat, mengancam akan kembali tinggal di depan kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Sebab, uang yang diberikan oleh Badan Pengungsi Dunia sebagai kompensasi atas pengosongan gedung eks Kodim itu dianggap tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para pengungsi tersebut.

Nurullah Fatih mengungkapkan uang kompensasi yang diberikan oleh UNHCR sebesar Rp 1,3 juta tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Apalagi, pencari suaka asal Afganistan itu tinggal bersama istri dan satu anaknya. “Rp 1,3 juta itu hanya untuk sewa kos satu kamar, terus untuk makannya mana?” keluhnya di gedung eks Kodim, Sabtu lalu.

Pemerintah DKI menargetkan pengosongan gedung eks Kodim dari para pencari suaka paling lambat, Sabtu lalu. Badan Pengungsi Dunia dibantu oleh pemerintah DKI juga telah memindahkan sebagian pengungsi itu secara bertahap mulai pekan lalu ke Madrasah Sudan Afrika atau Sudanese Africa Asian School (SAAS) untuk mendapatkan konseling dan uang kompensasi dari UNHCR.

Para pencari suaka mulai menempati gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, sejak 11 Juli lalu. Sebelumnya, para pengungsi itu telantar di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI yang dilansir pada 19 Juli lalu, jumlah pencari suaka yang menempati gedung eks Kodim itu mencapai 1.266 orang. Para pengungsi itu mayoritas berasal dari negara yang tengah dirundung konflik seperti Afganistan, Yaman, Sudan, Suriah, dan lainnya.

<!--more-->

Nurullah menjelaskan uang yang diberikan oleh UNHCR pada para pencari suaka jumlahnya berbeda-beda. Untuk pengungsi lajang menerima bantuan sebesar Rp 1 juta, keluarga yang terdiri dari tiga orang senilai Rp 1,3 juta, dan keluarga dengan lima orang atau lebih memperoleh Rp 1,6 juta.

Menurut Nurullah, seharusnya UNHCR tidak hanya memberikan uang kompensasi atas pengosongan gedung eks Kodim. Dia meminta Badan Pengungsi Dunia itu memberikan bantuan berupa tempat tinggal dan uang belanja secukupnya. "Kami akan ramai-ramai kembali ke trotoar depan kantor UNHCR karena uang yang di berikan tidak sesuai," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh M. Sadiq. Pencari suaka asal Afganistan itu menuturkan UNHCR hanya menawarkan uang bantuan sebesar Rp 1,6 juta padanya. Uang kompensasi itu pun hanya diberikan sekali pada para pengungsi.

Menurut Sadiq, uang pemberian UNHCR itu tidak bisa mencukupi kebutuhan ia dan enam anggota keluarganya selama di Jakarta. Dia pun memilih untuk tetap tinggal di gedung eks Kodim dibandingkan menerima uang kompensasi dari Badan Pengungsi itu.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta Taufan Bakri meminta UNHCR memindahkan seluruh pencari suaka dari gedung eks Kodim. Sebab, pemerintah DKI sudah tidak memiliki anggaran untuk memberikan bantuan pada para pengungsi itu.

Kepala Perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia Thomas Vargas mengungkapkan tak bisa berbuat banyak atas pengosongan gedung eks Kodim itu. Ia pun menyerahkan sepenuhnya pencarian tempat tinggal sementara pada para pencari suaka itu.

MUH HALWI

Berita terkait

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

9 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Gelar Salat Ied di Jalan, Warga Kebon Sirih Tuntut Masjid Al Hurriyah Kembali Dibangun oleh MNC Group

21 hari lalu

Gelar Salat Ied di Jalan, Warga Kebon Sirih Tuntut Masjid Al Hurriyah Kembali Dibangun oleh MNC Group

Pengurus RT dan RW bersama warga Kebon Sirih tetap menuntut MNC Group mengembalikan tanah wakaf itu dan membangun kembali Masjid Al Hurriyah

Baca Selengkapnya

Alasan Projo Pasang Baliho Prabowo-Gibran di Trotoar Menteng yang Halangi Akses Pejalan Kaki

17 Januari 2024

Alasan Projo Pasang Baliho Prabowo-Gibran di Trotoar Menteng yang Halangi Akses Pejalan Kaki

Relawan Pro Jokowi atau Projo memasang baliho Prabowo-Gibran di trotoar Menteng. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Menteng, Bawaslu Jakpus: Dipasang Projo

17 Januari 2024

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Menteng, Bawaslu Jakpus: Dipasang Projo

Bawaslu Jakarta Pusat mendapati bahwa pihak yang memasang baliho Prabowo-Gibran di trotoar kawasan Menteng adalah DPP Pro Jokowi atau Projo.

Baca Selengkapnya

Koalisi Pejalan Kaki: Satpol PP DKI Punya Wewenang Copot Baliho Kampanye yang Tutup Trotoar

16 Januari 2024

Koalisi Pejalan Kaki: Satpol PP DKI Punya Wewenang Copot Baliho Kampanye yang Tutup Trotoar

Koalisi Pejalan Kaki menyatakan Satpol PP DKI harus tegas menindak dan mencopot baliho spanduk kampanye yang tutup trotoar.

Baca Selengkapnya

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Jakarta, Koalisi Pejalan Kaki: Merampas Hak Tunanetra dan Disabilitas

15 Januari 2024

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Jakarta, Koalisi Pejalan Kaki: Merampas Hak Tunanetra dan Disabilitas

Koalisi Pejalan Kaki menilai pemasangan baliho kampanye sudah parah dan mengancam nyawa pejalan kaki. Baliho Prabowo-Gibran tutupi trotoar.

Baca Selengkapnya

Viral Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Menteng, Bawaslu DKI Bakal Tinjau Lokasi

15 Januari 2024

Viral Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Menteng, Bawaslu DKI Bakal Tinjau Lokasi

Baliho capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran di Menteng viral di media sosial karena tutup trotoar dan menghalangi pejalan kaki.

Baca Selengkapnya

KPU DKI Larang Peserta Pemilu Pasang Alat Peraga Kampanye di Pohon dan Trotoar, Bakal Ditertibkan

11 Januari 2024

KPU DKI Larang Peserta Pemilu Pasang Alat Peraga Kampanye di Pohon dan Trotoar, Bakal Ditertibkan

KPU DKI menyatakan alat peraga kampanye Pemilu 2024 dilarang dipasang di trotoar, tiang listrik, hingga pohon, hingga tempat ibadah dan taman.

Baca Selengkapnya

Ramai Motor Terobos Trotoar Matraman, Dishub DKI Bakal Pasang Portal S

28 Desember 2023

Ramai Motor Terobos Trotoar Matraman, Dishub DKI Bakal Pasang Portal S

Dishub DKI akan terus melakukan pengawasan di trotoar Jalan Matraman yang kerap diterobos pengendara motor.

Baca Selengkapnya

Viral Anak-Anak Usir Pengendara Motor yang Lintasi Trotoar di Matraman

27 Desember 2023

Viral Anak-Anak Usir Pengendara Motor yang Lintasi Trotoar di Matraman

Anak-anak mengadang pengendara motor yang melintasi trotoar di Jalan Matraman Raya,

Baca Selengkapnya