Pelajar STM Dipertemukan dengan Kak Seto Sebelum Dipulangkan

Rabu, 2 Oktober 2019 18:34 WIB

Suasana kericuhan saat massa pelajar menggelar aksi unjuk rasa di sekitar gedung DPR/MPR, Jalan Tentara Pelajar, Senayan, Jakarta, Senin, 30 September 2019. Massa menuntut pembatalan pengesahan sejumlah Undang-Undang seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, UU Pemasyarakatan dan UU Pertanahan dan lain-lain. TEMPO/M Taufan Rengganis

Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara memulangkan 68 remaja yang ditangkapi sepanjang Selasa pagi, 1 Oktober 2019. Para pelajar tingkat SMA dan SMP serta putus sekolah dari luar Jakarta tersebut diduga terlibat demo di DPR RI pada 30 September 2019.

Demonstrasi itu diwarnai bentrokan dengan aparat keamanan dan berujung kerusuhan. Puluhan pelajar itu ditangkap di sekitar Stasiun Tanjung Priok, diduga akan kembali ke rumahnya di Sumedang, Kuningan, Cikampek dan Cirebon.

"Ada oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kepolosan mereka," kata Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto di kantornya, Rabu 2 Oktober 2019.

Budhi menuturkan, sebanyak 23 dari 68 remaja itu sudah dijemput orang tuanya. Sedangkan, 44 menyusul dipulangkan dan 1 tersisa masih menjalani pemeriksaan karena positif narkoba di urine yang diperiksa.

Sebelum dipulangkan, para remaja itu mendapat pembinaan dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) yang dipimpin oleh Seto Mulyadi atau Kak Seto. "Mudah-mudahan dengan kedatangan kak Seto, adik-adik ini tidak lagi terjerumus dan terprovokasi," ujar Budhi.

Advertising
Advertising

Budhi menambahkan, jika ada yang tidak dijemput oleh orang tua, keluarga atau sekolah, Polres Jakarta Utara akan mengirim ke polres terdekat dari domisili si remaja. "Sehingga orang tua atau keluarganya lebih dekat untuk menjemput."

Seto Mulyadi memuji Polres Jakarta Utara dalam menangani para pelajar atau remaja tersebut. Menurut dia, para pelajar juga merupakan korban dari bujuk rayu. Dia mengungkap informasi ajakan kepada para pelajar STM atau SMK untuk melawan polisi sementara mahasiswa berdemonstrasi ke DPR RI. "Kasihan anak-anak ini menjadi korban," kata dia.

Sesi pembinaan oleh LPAI dengan para pelajar dan keluarganya dilakukan secara tertutup di Polres Jakarta Utara. Awak media tidak diizinkan meliput dan mengambil gambar.

Demo di DPR kembali digelar pada 30 September 2019 pasca aksi serupa dilakukan pada 24 dan 25 September lalu. Mayoritas massa aksi terdiri dari mahasiswa dan pelajar. Mereka menuntut sejumlah Rancangan Undang-Undang yang dinilai bermasalah di DPR RI.

Berita terkait

FPRI Klaim 100 Pengunjuk Rasa Belum Pulang ke Rumah Usai Demo di DPR

47 hari lalu

FPRI Klaim 100 Pengunjuk Rasa Belum Pulang ke Rumah Usai Demo di DPR

Front Penyelamat Reformasi Indonesia mengklaim bahwa 100 orang pengunjuk rasa belum pulang ke rumahnya usai melakukan demonstasi di depan DPR RI kemarin.

Baca Selengkapnya

Polisi Dituding Lakukan Kekerasan Terhadap Demonstran di DPR, FPRI: 47 Orang Ditangkap

48 hari lalu

Polisi Dituding Lakukan Kekerasan Terhadap Demonstran di DPR, FPRI: 47 Orang Ditangkap

Front Penyelamat Reformasi Indonesia mengecam tindakan kekerasan aparat dalam demonstrasi di depan Gedung DPR RI kemarin.

Baca Selengkapnya

Hari Pengumuman Hasil Pemilu 2024, Polri Siapkan 3.055 Personel Amankan Demo di KPU dan DPR

48 hari lalu

Hari Pengumuman Hasil Pemilu 2024, Polri Siapkan 3.055 Personel Amankan Demo di KPU dan DPR

Polri mengerahkan 3.055 personel untuk mengawal aksi unjuk rasa di KPU RI dan DPR/MPR RI.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Demo Hak Angket di DPR, Begini Sikap PKB, PKS dan PDIP

48 hari lalu

Tanggapi Demo Hak Angket di DPR, Begini Sikap PKB, PKS dan PDIP

PDIP ajak diskusi demonstran untuk yakinkan partai ajukan hak angket.

Baca Selengkapnya

Temui Demonstran di DPR, PKS dan PKB Janji Ajukan Hak Angket

48 hari lalu

Temui Demonstran di DPR, PKS dan PKB Janji Ajukan Hak Angket

Presidium GPKR, Din Syamsuddin mengatakan, DPR harus mengusulkan hak angket.

Baca Selengkapnya

Demo di DPR, Massa Tolak Pemilu Curang Tuntut Pengguliran Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi

49 hari lalu

Demo di DPR, Massa Tolak Pemilu Curang Tuntut Pengguliran Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi

Massa mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

49 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Rencana 3 Hari Demo Pemilu Curang di KPU dan DPR, Dihadiri Soenarko-Din Syamsuddin

50 hari lalu

Rencana 3 Hari Demo Pemilu Curang di KPU dan DPR, Dihadiri Soenarko-Din Syamsuddin

Beredar poster ajakan demo kecurangan Pemilu 2024 sejak besok-Rabu di KPU RI dan Gedung DPR

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

52 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

59 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya