Maulana Suryadi Tewas Karena Sesak? Ini Kata Dekan FKUI

Editor

Febriyan

Jumat, 4 Oktober 2019 17:24 WIB

Kondisi jenazah Maulana Suryadi, 23 tahun, yang terus mengeluarkan darah di bagian hidung dan telinganya, saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Jakarta Selatan, pada Jumat, 27 September 2019. Dok: Keluarga

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab kematian Maulana Suryadi, korban demonstrasi pelajar 25 September 2019, hingga saat ini masih misterius. Polisi menyebutkan juru parkir di kawasan Tanah Abang itu tewas karena sesak nafas namun pihak keluarga meragukannya.

Ibu Maulana, Maspupah, mengakui anaknya memang memiliki riwayat penyakit asma. Namun dia meragukan pernyataan polisi karena dia menemukan adanya luka membiru di sekujur tubuh anaknya. Selain itu, dia juga menyatakan bahwa jenazah anaknya terus mengeluarkan darah dari hidung dan telinganya.

Untuk mengusut masalah darah yang terus mengucur itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam menyatakan bahwa harus dipastikan penyebab sesak napas Maulana Suryadi. Ari menjelaskan, sesak napas berujung pendarahan bisa disebabkan banyak hal.

"Jadi tergantung apa penyebab, kenapa dia sesak napas," ujarnya saat dihubungi Jumat, 4 Oktober 2019.

Dia menyatakan sesak nafas yang berujung pendarahan bisa terjadi karena korban mengalami trauma dada. Misalnya dada terbentur dan menimbulkan pendarahan di dalam rongga dada, sehingga korban sesak napas.

Advertising
Advertising

Kedua, korban menderita radang paru-paru atau pneumonia. Menurut dokter yang mendalami ilmu penyakit dalam ini, pneumonia bisa menyebabkan gangguan pada pendarahan.

Ari memaparkan darah yang mengalir dari tubuh jenazah mungkin saja terjadi. Hal itu, menurut dia bisa terjadi karena masih adanya sisa-sisa trauma yang terjadi pada korban.

Pria yang tahun lalu menyandang gelar Guru Besar Ilmu Penyakti Dalam FKUI tersebut menambah bahwa untuk menemukan secara pasti penyebab kematian seseorang harus dilakukan otopsi.

"Kalau kasus begini kan gejala itu penyebabnya bisa macam-macam," ujarnya.

Berita terkait

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

2 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

31 hari lalu

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

40 hari lalu

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.

Baca Selengkapnya

Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

41 hari lalu

Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

Untuk lansia, status hidrasinya harus lebih diperhatikan saat memutuskan tetap berolahraga di bulan puasa.

Baca Selengkapnya

Kaji Program Nihil Kusta 2030 di Indonesia, Guru Besar FKUI Sri Linuwih Dikukuhkan

50 hari lalu

Kaji Program Nihil Kusta 2030 di Indonesia, Guru Besar FKUI Sri Linuwih Dikukuhkan

Sri dikukuhkan sebagai guru besar setelah menyampaikan orasi ilmiah.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

50 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Soroti Dampak Perubahan Iklim, Mahasiswa FKUI Raih Juara SDGs Speak Up Competition di Malaysia

21 Februari 2024

Soroti Dampak Perubahan Iklim, Mahasiswa FKUI Raih Juara SDGs Speak Up Competition di Malaysia

Prestasi ini bisa menjadi pemantik untuk seluruh mahasiswa FKUI agar terus berprestasi dan memberi dampak positif bagi masyarakat dan dunia kesehatan.

Baca Selengkapnya

FKUI Uji Klinis Final Vaksin Baru untuk TBC Tahun Ini

18 Februari 2024

FKUI Uji Klinis Final Vaksin Baru untuk TBC Tahun Ini

Setiap satu jam ada 16 orang meninggal karena TBC di Indonesia saat ini. Vaksin baru diharap mampu memangkas banyak jumlah korban dan waktu pengobatan

Baca Selengkapnya

Prabowo Keliru Sebut Jumlah Fakultas Kedokteran 92, Kemendikbudristek: Total Sudah 115

5 Februari 2024

Prabowo Keliru Sebut Jumlah Fakultas Kedokteran 92, Kemendikbudristek: Total Sudah 115

Perlu pembinaan lebih lanjut dari Fakultas Kedokteran yang sudah berdiri, dibanding membangun yang baru dari tahap awal.

Baca Selengkapnya