Dampak Kemarau, Warga Perumahan Elit PIK Harus Berbagi Air Bersih

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 5 Oktober 2019 07:17 WIB

Penjual air bersih saat mengisi air ke dalam jeriken di Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa, 23 Juli 2019. Banyaknya permintaan air bersih di daerah Utara saat musim kemarau seperti ini dimanfaatkan penjual air bersih untuk mengais rezeki. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Permukiman elit Pantai Indah Kapuk di pesisir Jakarta tak mampu mengelak dari dampak kemarau tahun ini. Kekeringan mereka alami sejak sebulan belakangan, membuat warganya berteriak berharap jaringan air bersih PAM Jaya bisa masuk kawasan itu.

“Saya ambil air sampai harus ke rumah mertua di daerah Pluit. Gosok gigi saja pakai air minum karena takut airnya kotor dan asin begitu,” kata seorang warga PIK, Jumat 4 Oktober 2019. Dia menolak namanya diberitakan.

Hakim, Ketua RW 7 Pantai Indah Kapuk, mengatakan kalau air tak mengucur dari keran selalu terjadi setiap kemarau sejak lima tahun terakhir. Dia menduga itu karena sumber pengolahan air bersih di kawasan itu yang mengandalkan sumber dari sungai.

"Otomatis kalau musim kemarau semakin lama kan sungai juga semakin kering,” katanya.

Hermanto Doni, Ketua RT 12 RW 7, menerangkan kalau belakangan pengembang menyalurkan air bersih menggunakan truk-truk tangki. Itu pun sempat airnya keruh dan asin. "Sekarang sudah tidak keruh dan asin lagi tapi memang jumlahnya yang terbatas," katanya.

Advertising
Advertising

Ketersediaan air dari pengembang dengan jumlah rumah atau keluarga di kawasan PIK tidak sebanding. Dia menyebut hanya satu sampai empat truk tangki tersedia per kluster per hari. "Jadi harus bagi-bagi berapa liter per rumahnya,” kata Hermanto.

Penampakan air yang sudah mulai jernih namun masih asin seperti yang ditunjukkan oleh satu warga di perumahan di kawasan elit Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2019. Sudah lima kali kemarau kawasan itu selalu kesulitan air bersih. TEMPO/Meidyana Aditama Winata

Atur-atur pembagian air bersih oleh warga permukiman elit ini juga diamini Bambang Irwanto, Ketua RT 11. “Sampai-sampai di grup percakapan Whatsapp saya minta list yang mau air dari tangki siapa saja? Yang membutuhkan di RT saya bisa sampai 50 orang,” katanya.

Walaupun sampai saat ini masalah keterbatasan air ini belum kunjung diselesaikan, mereka mengatakan pengembang tetap bertanggung jawab. Namun jika memang hal ini terus terjadi setiap kemarau dari tahun ke tahun dan tidak ada perubahan, mereka menyampaikan keinginan agar pengembang bekerja sama dengan PDAM.

“Harapan kami kalau memang mereka ga sanggup memberikan air bersih, biarkan pipa PAM masuk. Jadi kami juga dapet air dari PDAM. Investasi yang mereka (pengembang) sudah lakukan untuk pengolahan air bersih ya kami ga ganggu gugat, kami tetap bayar,” kata warga yang pertama.

MEIDYANA ADITAMA WINATA | ZW

Berita terkait

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

7 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

7 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

8 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

8 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

10 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

10 Ribu Perempuan di Jalur Gaza Tewas dalam Serangan Israel

15 hari lalu

10 Ribu Perempuan di Jalur Gaza Tewas dalam Serangan Israel

Ada lebih dari 10 ribu perempuan di Jalur Gaza tewas akibat enam bulan serangan Israel yang melelahkan.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

24 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Paparkan Kawasan BSD dan PIK 2 yang Menjadi PSN

30 hari lalu

Kemenko Perekonomian Paparkan Kawasan BSD dan PIK 2 yang Menjadi PSN

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan kawasan BSD dan PIK 2 yang menjadi PSN.

Baca Selengkapnya

BSD dan PIK 2 Masuk PSN, Bantuan Pemerintah: Pembebasan Lahan hingga Perizinan

31 hari lalu

BSD dan PIK 2 Masuk PSN, Bantuan Pemerintah: Pembebasan Lahan hingga Perizinan

Ini sejumlah bantuan pemerintah pada BSD dan PIK 2 yang masuk PSN. Mulai dari pembebasan lahan hingga perizinan.

Baca Selengkapnya

Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

32 hari lalu

Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

Peneliti BRIN merekomendasi optimalisasi Waduk Jatigede untuk mengatasi rendahnya tingkat akses air bersih di wilayah Cirebon Raya.

Baca Selengkapnya