Kemarau Panjang, 40 Kecamatan Kabupaten Bogor Krisis Air Bersih
Reporter
Muhammad Sidik Permana (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 7 Oktober 2019 14:00 WIB
TEMPO.CO, Bogor - Hampir semua desa di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor mengalami kekeringan dan krisis air bersih saat kemarau panjang ini. Temuan itu disampaikan berdasarkan hasil pemetaan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
"Hampir semua desa di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor mengalami kekeringan dan krisis air bersih akibat kemarau panjang di tahun 2019 ini," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Muhamad Adam Hamdani, Senin 7 Oktober 2019.
Dia mengatakan, zona merah atau daerah yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih paling parah terjadi di wilayah Bogor timur yang mencakup 8 kecamatan yakni Citeureup, Gunungputri, Klapanunggal, Cileungsi, Jonggol, Cariu, Tanjungsari dan Sukamakmur.
"Sebanyak 87 desa di 8 kecamatan yang ada di wilayah timur Kabupaten Bogor dilanda kekeringan paling parah saat ini," kata dia.
Akibat kekeringan dan sulitnya menemukan air bersih, sejumlah warga sudah ada yang terjangkit berbagai penyakit karena mengkonsumsi air tidak kayak minum dan bercampur lumpur.
"Berdasarkan laporan dari petugas Dinas kesehatan sejumlah santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Klapanunggal mengalami sakit akibat mengkonsumsi air tidak layak," kata dia.
Menurut dia, selain wilayah Bogor Timur, sejumlah kecamatan di wilayah utara dan barat, serta selatan di Kabupaten Bogor pun masuk zona merah kekeringan dan krisis air bersih, yakni Kecamatan Parungpanjang, Rumpin, Gunungsundur, Tenjo, Cigudeg, Jasinga, Lewuiliang, Caringin, Cjgombong, Cijeruk. "Musim kemarau tahun ini menjadi kemarau paling parah yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor karena hampir semua desa di 40 kecamatan kesulitan air," kata dia.
M SIDIK PERMANA