Polisi: Sekretaris PA 212 Ada di Lokasi Ninoy Karundeng Disekap

Selasa, 8 Oktober 2019 05:47 WIB

Seorang wanita bercadar dari persaudaraan Alumni 212, ikuti aksi damai di depan Gedung Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta, 6 April 2018. Aksi damai tersebut menuntut proses hukum terhadap Sukmawati Soekarnoputri dalam kasus Puisi Ibu Indonesia karena menilai menista agama. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa Sekretaris Umum Persaudaraan Alumni atau PA 212, Bernard Abdul Jabbar ada di lokasi penyekapan dan penganiayaan anggota relawan Jokowi, Ninoy Karundeng. Bernard menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Polda Metro, Senin 7 Oktober 2019.

"Kami masih menunggu status dari yang bersangkutan yaitu ada atas nama BD (Bernard), dia ada di lokasi ikut mengintimidasi (Ninoy Karundeng)," ujar Argo di kantornya, Senin tengah malam, 7 Oktober 2019.

Ninoy Karundeng diduga disekap dan dianiaya hingga hampir dibunuh oleh sejumlah orang di Masjid Al Falah, Pejompongan Barat, Jakarta Pusat pada 30 September hingga 1 Oktober lalu. Saat itu, massa juga merekam video yang menampilkan Ninoy tengah diinterogasi dengan wajah lebam. Video berdurasi 2 menit 42 detik tersebut kemudian viral di media sosial dan tersebar di grup-grup percakapan WhatsApp.

Polda Metro Jaya telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka dalam kasus terebut. Mereka adalah AA, ARS, YY, RF, Baros, S, TR, SU, ABK, IA, dan R.

Ninoy Karundeng menceritakan kasus ini bermula saat dirinya sedang mengambil foto saat demonstrasi mahasiswa dan pelajar berujung bentrok dengan aparat keamanan, 30 September. Saat berada di sekitar BNI Pejompongan, Ninoy berujar bahwa jalanan sudah ditutup. Massa aksi yang terkena gas air mata polisi berjalan ke beberapa arah termasuk ke arah Masjid Al Falah.

Advertising
Advertising

Dia mengaku mengikuti korban gas air mata untuk mengambil foto. "Di situlah saya mengambil foto, terus saya diperiksa, begitu dia tahu bahwa saya adalah relawan Jokowi, langsung saya dipukul dan diseret ke dalam masjid," ujarnya dengan memar di bawah mata kirinya di kantor Subdirektorat Resmob Polda Metro Jaya, Senin, 7 Oktober 2019.

Di dalam masjid, Ninoy mengaku diinterogasi tentang asalnya, tujuannya datang ke lokasi dan lain-lain. Dia mengaku sudah coba menjawab pertanyaan namun tetap dipukuli massa. Ninoy pun coba meminta dilepaskan, namun ditolak.

Memasuki dinihari, 1 Oktober, dia mengaku mendapat ancaman dibunuh. Ninoy menyebut peran seorang yang disapa habib. "Sejak demo reda sekitar pukul 02.00 (1 Oktober 2019) Habib itu yang merancang untuk membunuh saya bersama penyedia ambulans yang mengaku sebagai tim medis," ujar Ninoy.

Menurut Ninoy, seorang petugas medis itu pula yang sejak awal menginterogasinya. Selain itu, petugas medis itu juga membuka media sosial Ninoy untuk melihat komentar atau tulisannya.

Menjelang siang, pada 1 Oktober 2019, Ninoy mengaku dilepaskan. Dia berujar dipesankan mobil dalam aplikasi Go Box untuk pulang ke rumahnya. Sedangkan sepeda motor Ninoy Karundeng disebut diparkirkan jauh oleh massa dari Masjid Al Falah dan dirusak.

Berita terkait

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

19 hari lalu

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.

Baca Selengkapnya

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

23 hari lalu

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

Windu Aji Sutanto terbukti korupsi dalam kerja sama operasional (KSO) antara PT Antam dan PT Lawu Agung Mining 2021-2023 di pertambangan nikel

Baca Selengkapnya

Reaksi Relawan Jokowi Balas Hasto PDIP soal Halangan Bertemu Megawati

34 hari lalu

Reaksi Relawan Jokowi Balas Hasto PDIP soal Halangan Bertemu Megawati

Sejumlah relawan Jokowi membalas pernyataan Hasto PDIP yang menyebut Jokowi harus menemui anak ranting sebelum ke Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Jokowi Kumpulkan Relawan Supaya Terkesan Masih Punya Pengaruh

46 hari lalu

Pengamat Sebut Jokowi Kumpulkan Relawan Supaya Terkesan Masih Punya Pengaruh

Tujuannya disebut untuk membuktikan Jokowi masih hebat dan memiliki pengaruh walau tanpa memimpin partai politik.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Projo Bilang Relawan Bahas Perkembangan Pilpres Bersama Jokowi

47 hari lalu

Budi Arie Projo Bilang Relawan Bahas Perkembangan Pilpres Bersama Jokowi

Noel mengatakan Jokowi tidak menitipkan relawan untuk mengawal Gibran Rakabuming Raka yang menjadi calon wakil presiden terpilih 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Berdatangan ke Istana untuk Buka Puasa Bersama

47 hari lalu

Relawan Jokowi Berdatangan ke Istana untuk Buka Puasa Bersama

Utje mengatakan akan ada banyak pesan yang disampaikan oleh relawan kepada Jokowi. Minta diajak ke Ibu Kota Negara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Undang Relawan Bara JP hingga Jokowi Mania Bukber di Istana Malam Ini

47 hari lalu

Jokowi Undang Relawan Bara JP hingga Jokowi Mania Bukber di Istana Malam Ini

Dua kelompok relawan memastikan undangan buka puasa bersama Jokowi pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Syukuran Kemenangan di Depok, Relawan Jokowi Alap-Alap Tidak Masalah Jika Nanti PDIP Merapat ke Prabowo-Gibran

19 Februari 2024

Syukuran Kemenangan di Depok, Relawan Jokowi Alap-Alap Tidak Masalah Jika Nanti PDIP Merapat ke Prabowo-Gibran

Salah satu organ relawan Jokowi, Alap-Alap Jokowi mempersilakan jika nanti PDIP bergabung ke Koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Alasan Relawan Jokowi Cabut Laporan Butet Kartaredjasa: Perintah Presiden dan Perilaku Membaik

6 Februari 2024

Alasan Relawan Jokowi Cabut Laporan Butet Kartaredjasa: Perintah Presiden dan Perilaku Membaik

Relawan Jokowi menilai penampilan Butet Kartaredjasa membaik usai mereka laporkan ke Polda DIY.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Hentikan Penyelidikan Kasus Butet Kartaredjasa Usai Gelar Perkara dan Periksa 5 Relawan Jokowi

6 Februari 2024

Polda DIY Hentikan Penyelidikan Kasus Butet Kartaredjasa Usai Gelar Perkara dan Periksa 5 Relawan Jokowi

hingga kini, Presiden Jokowi, sebagai pihak yang dirugikan dalam kasus itu, tidak mengadukan pantun Butet Kartaredjasa ke polisi.

Baca Selengkapnya