Antivirus dan IT DKI Jakarta Rp 12 Miliar, Ini Saran Ahli IT

Editor

Febriyan

Selasa, 8 Oktober 2019 06:43 WIB

Antivirus. kenh14.vn

TEMPO.CO, Jakarta - Anggaran pembelian antivirus dan perangkat Informasi Teknologi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai bisa ditekan. Ahli IT sekaligus dosen Universitas Telkom, Ari Moesriami Barmawi menyarankan Pemprov DKI Jakarta untuk tak menggunakan perangkat lunak berbayar pada semua komputer yang mereka miliki.

Menurut Ari, perangkat yang paling penting dijaga dengan antivirus kelas premium adalah komputer-komputer yang dipakai khusus untuk keuangan, dan hal lain yang keamanannya harus benar-benar terjaga. Selain itu, dia menyarankan menggunakan antivirus yang berharga murah atau pun gratis.

“Yang paling penting dijaga itu adalah komputer-komputer yang dipakai khusus untuk keuangan, dan lain sebagainya. Tapi kalau untuk user biasa yang tugasnya mengoordinasi, menulis word, mungkin gak perlu antivirus semahal itu, antivirus yang Rp100.000 saja sudah cukup, atau bahkan yang gratis pun ada kan, ” kata Ani.

Ani juga menjelaskan keunggulan dari antivirus premium dengan harga Rp500.000 adalah antivirus ini bisa mengatasi virus-virus yang datang dari internet, yang serangannya bisa kapan saja terjadi. Berbeda dengan antivirus biasa yang hanya bisa menangkal virus yang masuk ke dalam komputer seperti melalui USB atau perangkat-perangkat yang langsung masuk ke unit.

Selain antivirus, pembelian lisensi Microsoft Office juga sebenarnya tak perlu dilakukan untuk semua komputer. Saat ini banyak perangkat lunak sejenis yang lebih murah dan gratis.

Advertising
Advertising

Untuk harga database Oracle, Ari mengakui memang harganya relatif mahal karena di dalamnya sudah dilengkapi perangkat-perangkat untuk keamanan.

“Tapi itu tergantung dari berapa besar ukuran oracle yang diperlukan,” tambah Ani.

Sebelumnya anggaran antivirus dan perangkat IT DKI Jakarta dipermasalahkan oleh Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI, William Aditiya Sarana. Dia mempermasalahkan hal ini karena terjadi kenaikan anggaran yang sangat besar ketimbang tahun sebelumnya.

Jika pada tahun 2019 anggaran tersebut hanya sekitar Rp 200 juta, tahun depan Pemprov DKI Jakarta mengajukan anggaran sekitar Rp 12 miliar.

Kepala Unit Pengelola Teknologi Informasi Kependudukan DKI Jakarta, Muhammad Nurrahman, menyampaikan anggaran tersebut sebagian besar digunakan untuk membeli lisensi perangkat lunak Microsoft Office sebesar Rp 4 miliar dan database Oracle senilai Rp 6,4 miliar. Sisanya, sebesar Rp 1,6 miliar untuk membeli lisensi antivirus.

MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

2 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

2 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

3 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

4 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

7 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

9 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

10 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

12 hari lalu

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

13 hari lalu

BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

Pada pagi hari, cuaca seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi berawan.

Baca Selengkapnya