Begini Kronologis Perakitan Bom Ikan di Rumah Abdul Basith

Editor

Febriyan

Selasa, 8 Oktober 2019 08:47 WIB

Abdul Basith. ipb.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Bom ikan untuk diledakkan saat aksi Mujahid 212 dirakit di rumah Abdul Basith. Dosen IPB yang kini menjadi tersangka perancang kerusuhan itu menceritakan tak tahu-menahu kediamannya bakal dipakai sebagai tempat merakit bom.

Basith menceritakan awalnya dia menerima pesan melalui aplikasi Whatsapp dari seorang bernama Riawan. Isinya bahwa massa demonstrasi dari Buton, Sulawesi Tenggara akan tiba di Jakarta pada Selasa malam, 24 September 2019.

Kepada Abdul, Riawan menanyakan apakah ada rumah yang bisa menampung massa tersebut. Abdul menawarkan massa tinggal di rumahnya berlantai dua. Menurut Abdul, terdapat satu kamar besar kosong yang bisa dipakai massa.

"Rumah saya besar, ini mungkin keteledoran saya," kata Abdul kepada Tempo di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, 2 Oktober 2019.

Empat orang itu pun menginap di rumah Abdul. Keesokan harinya, mereka bersama Sugiono membeli bahan untuk membeli peledak tersebut. Mereka lantas menyatukan material itu menjadi bom ikan berisikan paku.

Advertising
Advertising

Abdul mengaku tak tahu-menahu soal rencana pembuatan bom ikan. Dia meminta Riawan untuk segera menjemput keempatnya. Meski begitu, Abdul sempat memberikan tiga liter bensin, salah satu bahan peledak.

"Kalau ada andil saya cuma memberikan bensin tiga liter dan tempat tinggal itu," ucap dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) ini. "Saya dapat kesan, saya dikorbankan."

Bom bakal diserahkan kepada eksekutor. Abdul tidak mengetahui eksekutor yang ditunjuk menempatkan bom di tujuh titik pusat bisnis Jakarta. Yang pasti, menurut dia, Riawan lah yang membahas siapa eksekutornya. Lalu pria bernama Sugiono berperan membawa bahan peledak pada Kamis pagi, 26 September 2019.

Pensiunan Laksamana TNI AL Sony Santoso kemudian meminta Basith datang ke rumahnya untuk membahas demonstrasi. Rumah Sony beralamat di Cluster Padjajaran Perumahan Taman Royal 2 Cipondoh Kota Tangerang. Di sinilah mereka diringkus polisi.

"Pak Sony telepon, ke Tangerang pak, karena urusan mau demo," ucap Abdul menirukan permintaam Sony.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono sebelumnya mengatakan Abdul Basith berperan sebagai penyedia dana untuk mendatangkan perakit bom ikan dari Papua dan Ambon.

Argo menjelaskan bom yang disita bukan molotov, melainkan bom ikan. Di dalam bom tersebut, kata dia, berisikan paku. Bom berjumlah 29 buah dan disimpan di rumah Abdul.

Abdul ditangkap di daerah Cipondoh, Tangerang, dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam kasus rencana peledakkan bom ikan ini, polisi juga menangkap sembilan tersangka lainnya yang berinisial S alias L, JAF, OS, NAD, AL, SAM, YF, ALI, dan FEB.

Berita terkait

Ledakan Markas Brimob, Kapolda Jawa Timur Klaim Penyimpanan Bahan Peledak Sesuai SOP

5 Maret 2024

Ledakan Markas Brimob, Kapolda Jawa Timur Klaim Penyimpanan Bahan Peledak Sesuai SOP

Polda Jawa Timur memastikan mengevaluasi soal kelayakan gudang penyimpanan bahan peledak untuk mencegah terulangnya kejadian ledakan di markas Brimob.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Nelayan Pelaku Bom Ikan di Morowali Sulawesi Tengah

26 November 2023

KKP Tangkap 3 Nelayan Pelaku Bom Ikan di Morowali Sulawesi Tengah

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap tiga orang nelayan yang diduga melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak (destructive fishing). Penangkapan dilakukan di perairan Pulau Kokoila, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

IPB Cek Alat dan Fasilitas Laboratorium Dalami Kematian Mahasiswanya yang Terbakar

21 Agustus 2023

IPB Cek Alat dan Fasilitas Laboratorium Dalami Kematian Mahasiswanya yang Terbakar

IPB membentuk tim investigasi untuk mendalami kasus yang menimpa mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Geledah Rumah Pemilik Bom Ikan di Pariaman

7 Juli 2023

Polisi Geledah Rumah Pemilik Bom Ikan di Pariaman

Polisi menggeledah rumah pemilik 10 bahan peledak jenis bom ikan di Pariaman Utara.

Baca Selengkapnya

Warga Kota Pariaman Temukan 10 Bom Rakitan di Sebuah Warung

1 Juli 2023

Warga Kota Pariaman Temukan 10 Bom Rakitan di Sebuah Warung

bom rakitan tersebut ditemukan di sebuah warung di samping sekolah dasar oleh pemilik warung

Baca Selengkapnya

IPB Siap Kolaborasi dengan Kampus Top 100 Dunia

10 Januari 2023

IPB Siap Kolaborasi dengan Kampus Top 100 Dunia

IPB University siap berkolaborasi dengan perguruan tinggi top 100 dunia melalui kerja sama konsorsium untuk mengembangkan penelitian.

Baca Selengkapnya

Polda Jatim Gagalkan Pengiriman Ribuan Detonator Bom Ikan, 2 Tersangka Ditangkap

11 November 2022

Polda Jatim Gagalkan Pengiriman Ribuan Detonator Bom Ikan, 2 Tersangka Ditangkap

Ditpolairud Kepolisian Daerah Jawa Timur menggagalkan pengiriman ribuan detonator bom ikan di Pelabuhan Jangkar, Situbondo

Baca Selengkapnya

Dilapori Ada Penggunaan Bom Ikan di Wakatobi, Arie Kriting Minta Pemda Tak Diam

24 Oktober 2022

Dilapori Ada Penggunaan Bom Ikan di Wakatobi, Arie Kriting Minta Pemda Tak Diam

Penggunaan bom ikan di Pulau Runduma, sebagai bagian dari Wakatobi, seperti dikatakan Arie Kriting, memiliki habitat penyu yang perlu dilindungi.

Baca Selengkapnya

Dosen Pulang Kampung, Program Pengabdian IPB University bagi Masyarakat

15 Juli 2022

Dosen Pulang Kampung, Program Pengabdian IPB University bagi Masyarakat

IPB University menggagas program dosen pulang kampung sebagai bentuk pengabdian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Dosen IPB University Jelaskan Kenapa Tempe Bisa Turunkan Risiko Diabetes

9 Juli 2022

Dosen IPB University Jelaskan Kenapa Tempe Bisa Turunkan Risiko Diabetes

Dosen IPB University mengatakan tempe memiliki efek positif terhadap peningkatan kesehatan, terutama dalam pengendalian penyakit diabetes.

Baca Selengkapnya