Garis Polisi Dilepas, Begini Kondisi Terkini Rumah Abdul Basith

Kamis, 10 Oktober 2019 09:02 WIB

Suasana rumah dosen IPB, Abdul Basith di Perumahan Pakuan Regency Linggabuana di Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Rabu, 9 Oktober 2019. Garis polisi telah dicabut dari rumah itu. TEMPO/Sidik Permana

TEMPO.CO, Bogor - Rumah milik Abdul Basith, tersangka perancang kerusuhan dalam aksi mujahid 212 masih terlihat sepi. Keluarga dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) itu belum kembali menempati rumah yang berada di Perumahan Pakuan Regency Linggabuana, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor itu.

"Sudah dua pekan setelah rumah itu digeledah polisi, masih dibiarkan kosong belum ditempati lagi keluarganya," kata Yayat, petugas keamanan perumahan pada Rabu, 9 Oktober 2019.

Padahal, kata Yayat, garis polisi atau police line yang dipasang Polda Metro Jaya saat penggeledahan sudah dicopot. "Dua hari lalu tepatnya hari Senin (7 Oktober), garis polisinya sudah dilepas oleh polisi dari Metro Jaya," ujarnya.

Menurut Yayat, saat polisi melepas garis polisi dan menurunkan banner yang terpasang di rumah dosen IPB itu, ada istri dan kuasa hukum Abdul Basith yang ikut menyaksikannya. "Pengacara dan istri pak dosen datang dan menyaksikan langsung saat petugas Metro Jaya melepas garis polisinya," kata dia

Namun, kata Yayat, setelah garis polisi itu dilepas, pihak keluarga masih belum mengisi kembali rumah tersebut. "Setelah polisi yang melepas police line pergi, istri pak dosen pun masih mengosongkan rumah," ujarnya.

Advertising
Advertising

Abdul Basith. Facebook/Abdul Basith

Menurut Yayat, pihaknya selaku petugas keamanan sampai saat ini masih belum mengizinkan tamu atau warga, termasuk media massa untuk masuk ke dalam area perumahan, "Kami mendapat perintah dari pengurus kompleks untuk melarang media dan warga lain ke rumah pak dosen,"kata dia.

Alasannya, kata Yayat, untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penghuni lain yang tinggal di kompleks tersebut. "Penghuni sangat menghormati pak dosen karena beliau itu sangat baik dengan para tetangga lain, sehingga sementara akses masuk perumahan dibatasi," kata dia.

Rumah Abdul Basith itu diduga polisi menjadi lokasi perakitan bom ikan. Polisi menemukan sebanyak 29 buah bom yang disimpan di sana. Dari pengakuan Abdul, mulanya ada massa aksi mujahid 212 yang akan menginap di rumahnya. Ia mengaku tak tahu menahu soal perakitan bom itu.

Meski begitu, Abdul Basith sempat memberikan tiga liter bensin, salah satu bahan peledak. "Kalau ada andil saya cuma memberikan bensin tiga liter dan tempat tinggal itu. Saya dapat kesan, saya dikorbankan," kata dia.

Berita terkait

Ledakan Markas Brimob, Kapolda Jawa Timur Klaim Penyimpanan Bahan Peledak Sesuai SOP

54 hari lalu

Ledakan Markas Brimob, Kapolda Jawa Timur Klaim Penyimpanan Bahan Peledak Sesuai SOP

Polda Jawa Timur memastikan mengevaluasi soal kelayakan gudang penyimpanan bahan peledak untuk mencegah terulangnya kejadian ledakan di markas Brimob.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Nelayan Pelaku Bom Ikan di Morowali Sulawesi Tengah

26 November 2023

KKP Tangkap 3 Nelayan Pelaku Bom Ikan di Morowali Sulawesi Tengah

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap tiga orang nelayan yang diduga melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak (destructive fishing). Penangkapan dilakukan di perairan Pulau Kokoila, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

IPB Cek Alat dan Fasilitas Laboratorium Dalami Kematian Mahasiswanya yang Terbakar

21 Agustus 2023

IPB Cek Alat dan Fasilitas Laboratorium Dalami Kematian Mahasiswanya yang Terbakar

IPB membentuk tim investigasi untuk mendalami kasus yang menimpa mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Geledah Rumah Pemilik Bom Ikan di Pariaman

7 Juli 2023

Polisi Geledah Rumah Pemilik Bom Ikan di Pariaman

Polisi menggeledah rumah pemilik 10 bahan peledak jenis bom ikan di Pariaman Utara.

Baca Selengkapnya

Warga Kota Pariaman Temukan 10 Bom Rakitan di Sebuah Warung

1 Juli 2023

Warga Kota Pariaman Temukan 10 Bom Rakitan di Sebuah Warung

bom rakitan tersebut ditemukan di sebuah warung di samping sekolah dasar oleh pemilik warung

Baca Selengkapnya

IPB Siap Kolaborasi dengan Kampus Top 100 Dunia

10 Januari 2023

IPB Siap Kolaborasi dengan Kampus Top 100 Dunia

IPB University siap berkolaborasi dengan perguruan tinggi top 100 dunia melalui kerja sama konsorsium untuk mengembangkan penelitian.

Baca Selengkapnya

Polda Jatim Gagalkan Pengiriman Ribuan Detonator Bom Ikan, 2 Tersangka Ditangkap

11 November 2022

Polda Jatim Gagalkan Pengiriman Ribuan Detonator Bom Ikan, 2 Tersangka Ditangkap

Ditpolairud Kepolisian Daerah Jawa Timur menggagalkan pengiriman ribuan detonator bom ikan di Pelabuhan Jangkar, Situbondo

Baca Selengkapnya

Dilapori Ada Penggunaan Bom Ikan di Wakatobi, Arie Kriting Minta Pemda Tak Diam

24 Oktober 2022

Dilapori Ada Penggunaan Bom Ikan di Wakatobi, Arie Kriting Minta Pemda Tak Diam

Penggunaan bom ikan di Pulau Runduma, sebagai bagian dari Wakatobi, seperti dikatakan Arie Kriting, memiliki habitat penyu yang perlu dilindungi.

Baca Selengkapnya

Dosen Pulang Kampung, Program Pengabdian IPB University bagi Masyarakat

15 Juli 2022

Dosen Pulang Kampung, Program Pengabdian IPB University bagi Masyarakat

IPB University menggagas program dosen pulang kampung sebagai bentuk pengabdian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Dosen IPB University Jelaskan Kenapa Tempe Bisa Turunkan Risiko Diabetes

9 Juli 2022

Dosen IPB University Jelaskan Kenapa Tempe Bisa Turunkan Risiko Diabetes

Dosen IPB University mengatakan tempe memiliki efek positif terhadap peningkatan kesehatan, terutama dalam pengendalian penyakit diabetes.

Baca Selengkapnya