Korban Jiwa Rusuh Usai Demo di DPR Bertambah, Ini Kata KontraS

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 12 Oktober 2019 09:54 WIB

Suasana haru mewarnai proses pemakaman Akbar Alamsyah korban kerusuhan demo DPR di Pemakaman Umum Cipulir Jakarta Selatan, Jumat 11 Oktober 2019. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) mendesak pemerintah membentuk tim investigasi independen untuk membuka kasus kerusuhan usai gelombang demo di DPR yang mengakibatkan korban jiwa.

"Sejak awal saya mendukung adanya semacam tim independen yang bisa mengungkap dan mengumpulkan fakta-fakta terhadap penanganan aksi kemarin," ujar Koordinator Kontras, Yati Andriyani di Cipulir Jakarta Selatan, Jumat 11 Oktober 2019.

Yati menambahkan dengan adanya tim tersebut juga bisa mengukur proses aparat kepolisian membubarkan massa saat demo di DPR sudah sesuai dengan prosedur. Atau bahkan, kata dia, ada peraturan yang dilanggar.

Dugaan itu lanjut Yati, muncul lantaran sudah banyak korban berjatuhan, termasuk korban jiwa lantaran penanganan oleh polisi diduga karena kesalahan prosedur atau tindakan kesewenang-wenangan oleh polisi.

Selain itu kata Yati dengan adanya tim independen tersebut juga untuk memastikan ada langkah yang kordinatif dari pemerintah dalam mengungkap kasus tersebut.

Advertising
Advertising

Yati mengusulkan tim tersebut harus terdiri dari lembaga pemerintahan, seperti Komnas HAM, Ombudsman, Kompolnas, LPSK hingga KPAI yang ditunjuk langsung oleh presiden. "Tim independen itu idealnya ada di bawah presiden," ujarnya.

Yati menyebutkan tim tersebut mendesak dengan bertambah korban jiwa atas kerusuhan di DPR. Korban tersebut adalah Akbar Alamsyah yang meninggal usai menjalani perawatan intensif lantaran terjadi pendarahan di kepala.

"Ini semacam alarm buat kita betapa begitu mudahnya anak-anak bangsa menjadi korban hilang nyawa," ujarnya terkait korban kerusuhan pasca demo di DPR dua pekan lalu tersebut.

Berita terkait

Pro-Kontra atas Keputusan TNI Kembali Gunakan Istilah OPM

17 hari lalu

Pro-Kontra atas Keputusan TNI Kembali Gunakan Istilah OPM

Penyebutan OPM bisa berdampak negatif karena kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM, Begini Kritik Komisi I DPR RI, Pakar Militer, hingga KontraS

17 hari lalu

Soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM, Begini Kritik Komisi I DPR RI, Pakar Militer, hingga KontraS

Perubahan penyebutan istilah KKB jadi OPM menuai kritik dari sejumlah pihak. Apa saja kritik mereka?

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

19 hari lalu

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

Penggantian terminologi KKB menjadi OPM dinilai justru bisa membuat masalah baru di Papua.

Baca Selengkapnya

KontraS Desak Pemerintah Mitigasi Dampak Perubahan Istilah KKB bagi Keamanan di Papua

19 hari lalu

KontraS Desak Pemerintah Mitigasi Dampak Perubahan Istilah KKB bagi Keamanan di Papua

KontraS mengatakan perubahan nama KKB menjadi OPM itu harus diikuti dengan jaminan perlindungan dari negara bagi masyarakat yang ada di Papua.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

28 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

30 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

36 hari lalu

KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

KontraS mengatakan perlu dilakukan evaluasi total seluruh langkah dan pendekatan keamanan yang selama ini berlangsung di Papua.

Baca Selengkapnya

Datangi Kempolrienpan RB, KontraS Minta Hentikan RPP Penempatan Jabatan Sipil TNI - Polri

40 hari lalu

Datangi Kempolrienpan RB, KontraS Minta Hentikan RPP Penempatan Jabatan Sipil TNI - Polri

KontraS mendatangi Kemenpan RB untuk memberikan catatan kritis RPP tentang manajemen ASN terutama pasal penempatan jabatan sipil oleh TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

MK Hapus Pasal Keonaran dan Berita Bohong, Fatia Maulidiyanti: Pasal Ini Hukumannya Berat

41 hari lalu

MK Hapus Pasal Keonaran dan Berita Bohong, Fatia Maulidiyanti: Pasal Ini Hukumannya Berat

Ketua AJI Indonesia Sasmito Madrim mengatakan putusan MK yang menghapus pasal 14 dan 15 UU 1 Tahun 1946 merupakan angin segar bagi jurnalis.

Baca Selengkapnya

FPRI Klaim 100 Pengunjuk Rasa Belum Pulang ke Rumah Usai Demo di DPR

42 hari lalu

FPRI Klaim 100 Pengunjuk Rasa Belum Pulang ke Rumah Usai Demo di DPR

Front Penyelamat Reformasi Indonesia mengklaim bahwa 100 orang pengunjuk rasa belum pulang ke rumahnya usai melakukan demonstasi di depan DPR RI kemarin.

Baca Selengkapnya