Wawancara Faisal Amir: Maksud Pesan Hati-hati untuk Jokowi

Reporter

Imam Hamdi

Senin, 14 Oktober 2019 07:56 WIB

Mahasiswa Al Azhar Indonesia, Faisal Amir, saat ditemui di kediamannya di Perumahan villa Ilhami Islamik Village, Tangerang, Banten, 13 Oktober 2019. Faisal adalah mahasiswa yang menjadi korban saat unjuk rasa yang berakhir rusuh di sekitar gedung DPR RI. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Faisal Amir mengingatkan agar pemerintah berhati-hati terhadap rakyatnya yang merasa tertindas. Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia itu meminta pemerintah dan legislator membatalkan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi dan undang-undang bermasalah lainnya.

"Intinya buat undang-undang jangan ngawur. Substansinya yang jelas. KPK jangan dilemahkan," kata Faisal saat ditemui di rumahnya kediamannya di Perumahan Villa Ilhami Islamic Village, Tangerang, Banten, Ahad, 13 Oktober 2019. "Jadi hati-hati. Akan ada reformasi atau lebih parah revolusi."

Faisal adalah mahasiswa yang menjadi korban kericuhan yang terjadi antara demonstran dengan aparat keamanan pada 24 September lalu. Ia ditemukan dengan kondisi terluka parah usai demo berlangsung. Dari hasil pemeriksaan dokter dan CT Scan, Faisal mengalami luka-luka di kulit kepala, tengkorak retak, pendarahan di otak, dan tulang bahu patah.

Mahasiswa Fakultas Hukum itu mengingatkan adanya potensi pergantian pemerintah jika rakyat sudah tidak lagi percaya dengan pemimpinnya. Faisal pun berharap Jokowi bisa bersikap terhadap UU KPK yang bakal berlaku pada 17 Oktober 2019 itu.

Menurut Faisal, masih ada langkah penerbitan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) untuk membatalkan UU KPK tersebut. Selain itu, masyarakat masih bisa melakukan judicial review untuk mengembalikan UU KPK seperti semula. "Saya berharap pemerintah ada bersama rakyat," kata dia.

Advertising
Advertising

Pernyataan Faisal yang meminta pemerintah berhati-hati pernah disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Faisal menitip pesan bahwa pemerintah Presiden Jokowi mesti hati-hati, saat Anies menjenguknya di Rumah Sakit Pelni, Senin, 30 September lalu.

Anies pun tidak mengetahui jelas maksud pesan Faisal Amir yang disampaikan kepadanya bahwa pemerintah harus hati-hati. "Faisal yang tahu karena beliau pesan sampaikan ke pemerintah hati-hati," kata Anies di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu, 2 Oktober 2019. "Kalimatnya cuma begitu saja. Jadi sampaikan hati-hati. Baik nanti saya sampaikan."

Berita terkait

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

39 menit lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

44 menit lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

57 menit lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

58 menit lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

1 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

11 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

11 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

11 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

13 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

13 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya