Wawancara Faisal Amir: Terluka Parah Tapi Tak Kapok Ikut Aksi

Reporter

Imam Hamdi

Senin, 14 Oktober 2019 09:32 WIB

Mahasiswa Al Azhar Indonesia, Faisal Amir, saat ditemui di kediamannya di Perumahan villa Ilhami Islamik Village, Tangerang, Banten, 13 Oktober 2019. Faisal adalah mahasiswa yang menjadi korban saat unjuk rasa yang berakhir rusuh di sekitar gedung DPR RI. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia Faisal Amir mengatakan mau mengikuti unjuk rasa di gedung DPR RI, yang akan dilaksanakan pada 14-17 Oktober 2019. Faisal mengatakan telah diundang untuk mengikuti unjuk rasa yang tuntutannya mendesak agar Presiden Joko Widodo membatalkan undang-undang bermasalah sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang.

"Saya masih mau ikut, saya tidak kapok. Saya meninggal, meninggal sekalian," kata Faisal saat ditemui di rumahnya di Perumahan Villa Ilhami Islamic Village, Tangerang, Banten, Ahad, 13 Oktober 2019. "Saya tidak rugi meninggal, saya hidup tidak rugi."

Faisal adalah mahasiswa yang menjadi korban kericuhan yang terjadi antara demonstran dengan aparat keamanan pada 24 September. Mahasiswa Fakultas Hukum itu ditemukan terluka parah usai demo berlangsung. Dari hasil pemeriksaan dokter dan CT Scan, Faisal mengalami luka-luka di kulit kepala, tengkorak retak, pendarahan di otak, dan tulang bahu patah.

Mahasiswa 21 tahun itu mengatakan masih mau mengawal teman-temannya untuk ikut berunjuk rasa di gedung DPR. Faisal berharap mahasiswa bisa terus berjuang sampai tuntutannya dipenuhi. Jangan sampai, kata dia, Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru berlaku pada 17 Oktober mendatang.

Menurut Faisal, UU KPK harus dibatalkan karena melemahkan institusi tersebut. "KPK jangan dilemahkan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Selain itu, Faisal tidak setuju dengan adanya beberapa pasal bermasalah dalam revisi KUHP. Sejumlah pasal bermasalah tersebut, kata dia, berpotensi mengkriminalisasi orang. "Masalah hubungan suami istri bisa dipidanakan, gelandangan jadi pergelandangan dan hewan juga diatur," ujarnya.

Faisal mengatakan pasal bermasalah tersebut tak perlu dimasukkan. "Aturan tersebut sudah ada di KUHP sebelumnya. Tidak perlu ditambah yang dipersulit. Kami juga mengkaji lengkap KUHP," ujarnya.

Ibunda Faisal, Ratu Agung, membenarkan anaknya kembali diajak untuk mengikuti unjuk rasa di DPR sebelum 17 Oktober mendatang. Namun, Ratu belum mengizinkan anaknya untuk ikut langsung dalam unjuk rasa hari ini karena faktor kesehatan Faisal. "Bukannya saya melarang. Kondisi Faisal masih dalam pemulihan," ujarnya.

Menurut Ratu, undangan agar Faisal Amir kembali turun ke jalan telah disampaikan temannya sejak Sabtu, 12 Oktober lalu, saat menjenguk anaknya. Ia mengaku masih berdebat dengan Faisal yang berkukuh untuk datang pada aksi unjuk rasa mahasiswa. "Saya mendukung adanya unjuk rasa agar ada perubahan. Namun, untuk ujuk rasa besok Faisal bisa menjadi simbol perjuangan mahasiswa untuk melanjutkan aksinya," kata dia.

Berita terkait

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

2 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

3 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

4 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

12 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

18 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

18 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

19 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

20 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

20 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya