Kapuslabfor: Empat Bom Dirakit Kelompok yang Sama

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 09:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Pusat Laboratorium Forensik (Kapuslabfor) Polri Brigjen Polisi Hamim Soeriaamidjaja memastikan empat bahan peledak yang ditemukan di empat tempat terpisah di Jakarta kemarin dirakit oleh orang atau kelompok yang sama. Menurut Hamim kepada wartawan di sela pertemuan pejabat Polri di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (10/6), Puslabfor menemukan kesamaan pola rakitan dari keempat bom berdaya ledak rendah itu. Analisa itu dikuatkan oleh dua bom yang belum sempat meledak dan masih ditemukan utuh rakitannya di depan kantor Asia Work, Jalan Thamrin, Jakarta dan di depan Diskotek 1001, Jakarta Barat. Sedangkan dua bom lain yang telah meledak sulit dipastikan karena sudah berupa serpihan. Meski diperkirakan dirakit oleh kelompok yang sama, ada sedikit perbedaan antara bom yang sudah meledak dan yang belum meledak. Detonator dua bom yang meledak di warung tenda makanan di Mangga Besar dan Hotel Jayakarta merupakan buatan pabrik. Namun Puslabfor tidak mengetahui pabrik pembuatnya mengingat semuanya sudah berupa serpihan. Sedangkan dua bom lain yang belum meledak menggunakan detonator rakitan (bukan buatan pabrik). “Mungkin ini yang menyebabkan gagal meledak,” kata Hamim. Detonator rakitan ini berupa bola lampu yang dipecah kacanya dan diambil bagian dalamnya. Bom-bom yang sebelumnya meledak di Jakarta, seperti yang di Atrium, detonatornya diketahui buatan India dan spesifikasinya biasa digunakan oleh militer. Bentuknya panjang terbuat dari bahan semacam aluminium. Ada perbedaan antara bom yang dirakit kali ini dengan bom-bom yang dirakit pada persitiwa sebelumnya. Meski prinsip pembuatan bom sama, yaitu ada detonator kabel dan timer, namun bahan peledak bom kali ini dikemas dalam jerigen. “Baru kali ini ditemukan,” kata Hamim. Perbedaan lainnya ada pada timer. Pada peristiwa terdahulu digunakan timer digital (elektronik) sedangkan saat ini digunakan jam biasa. Bahan peledak dalam jerigen yang semula dikira bensin adalah serbuk padat campuran dari bahan kimia seperti nitrat, sulfur, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut memang mudah didapat di pasaran. “Karena kalau berdiri sendiri-sendiri, bahan itu tidak berbahaya,” kata Hamim. Misalnya, nitrat biasa dipakai sebagai bahan pupuk. Tapi, bahan-bahan ini bila diramu dengan komposisi tertentu bisa berbahaya. Meki demikian, menurut Hamim, bila dilihat dari pola rakitannya yang tidak rumit, ia yakin perakit bukanlah orang yang profesional. “Butuh ketrampilan sih pasti. Tapi tergolong kelompok biasa atau kurang profesional,” jelas Hamim. Hingga saat ini tim Puslabfor masih terus melakukan analisa laboratorium untuk mencari kemungkinan adanya unsur-unsur lain seperti TNT. “Kami ingin lebih teliti,” katanya. Kemarin, Puslabfor juga telah menyerahkan hasil analisa lapangan ke Polda Metro Jaya. Akan halnya Buyung, tersangka yang menerima benda terbungkus plastik hitam yang akhirnya meledak di warung mie mengaku tidak tahu siapa yang menitipkan bom padanya. “Tidak tahu. Tidak tahu,” kata Buyung dengan ekspresi ketakutan kepada wartawan di ruang Reserse Polda Metro Jaya, Senin (10/6). Tangannya yang sesekali mengambil makan dan menyuapkannya ke mulut tanpa sendok terlihat gemetar. Buyung disangka lalai sehingga membuat empat orang yang berada di warung makanan itu mengalami luka berat. Ia terancam hukuman maksimal selama lima tahun penjara. (Retno/Purwanto – Tempo News Room)

Berita terkait

Hasil Benchmark Huawei Pura 70 Ultra, Seberapa Kuat Chipset Kirin 9010?

35 detik lalu

Hasil Benchmark Huawei Pura 70 Ultra, Seberapa Kuat Chipset Kirin 9010?

Pengaturan inti sangat mirip dengan prosesor Kirin 9000 yang terdapat pada seri Huawei Mate 60 tetapi dengan beberapa perubahan kecil.

Baca Selengkapnya

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

5 menit lalu

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 menit lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

8 menit lalu

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

Prabowo belum menawarkan posisi menteri untuk Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

12 menit lalu

Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

Siapapun masyarakat Indonesia yang ingin membantu dan ingin membangun pasti diakomodir oleh Partai PDIP

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

20 menit lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

31 menit lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

39 menit lalu

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

Pendidikan menjadi pintu masuk untuk mengenalkan Indonesia terutama kekayaan wisata budayanya ke wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

40 menit lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

41 menit lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya