Heboh Anggaran Janggal, Kepala Bappeda DKI Juga Mundur

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 1 November 2019 16:59 WIB

Gubernur DKI Jakarta saat mengumumkan dan menerima pengunduran diri Kepala Bappeda DKI Sri Mahendra (berdiri di belakang sebelah kiri) di Balai Kota DKI, Jumat 1 November 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Sri Mahendra mengundurkan diri dari jabatannya, Kamis, 1 November 2019. Mahendra mengundurkan diri pada Kamis malam, 31 Oktober 2019, di tengah heboh anggaran janggal yang membekap Pemerintahan Gubernur Anies Baswedan.

"Seperti diketahui situasi kondisi saat ini yang tentunya membutuhkan kinerja pemerintah yang lebih baik, saya mengajukan pengunduran diri supaya akselerasi Bappeda akan lebih ditingkatkan. Makasih," kata Mahendra di Balai Kota DKI, Jumat 1 November 2019.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawabnya dengan menyatakan apresiasi atas kinerja yang telah diberikan Mahendra sejak ditunjuk menjabat Kepala Bappeda awal tahun ini. Mengaku terkejut, Anies menyatakan telah menerima pengunduran diri anak buahnya itu. "Makasih atas kinerja dia," ujar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.

Anies mengatakan menghargai keputusan Mahendra ketika memilih mundur dan memberi kesempatan kepada orang lain. Posisi Mahendra akan digantikan sementara oleh Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Permukiman Suharti, bekas perencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Edi Juanedi sebelumnya juga telah menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya. "Mengundurkan diri atas permintaan sendiri, Per tanggal 31," ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Chaidir saat dihubungi, Jumat 1 November 2019.

Advertising
Advertising

Dua pejabat teras DKI ini mundur di tengah kesibukan DKI menyusun APBD 2020 yang mendekati tenggat. Penyusunan diwarnai sisir ulang setelah sejumlah rencana kegiatan di Kebijakan Umum Anggaran PPAS dinilai janggal bahkan tak masuk akal.

Termasuk yang diungkap di Dinas Pariwisata tentang anggaran Rp5 miliar untuk menyewa jasa lima influencer asing di media sosial. "Jadi perlu saya luruskan bahwa Rp 5 miliar itu bukan untuk 5 influencer, tapi ada juga kegiatan-kegiatannya," kata Edi dalam penjelasannya sebelum kemudian rencana kegiatan itu dihapus.

Selain anggaran influencer, plafon anggaran janggal lainnya ditemukan di Dinas Pendidikan berupa pembelian lem aibon senilai Rp82 miliar dan Rp123 miliar untuk pembelian pulpen. Anggaran lem aibon telah dipastikan dihapus lagi.

Berita terkait

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

11 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

14 jam lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

16 jam lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

1 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

1 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

1 hari lalu

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

Anies Baswedan menyatakan langkah barisannya melakukan gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukanlah hal sia-sia.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

2 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

2 hari lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya