Kapal Pembersih Sampah Interceptor 001 Belum Bekerja Optimal

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Febriyan

Senin, 4 November 2019 14:30 WIB

Alat canggih pembersih sungai, Interceptor 001 saat beroperasi membersihkan sampah di Kali Cengkareng Drain, Pantai Indak Kapuk, Jakarta, Senin, 4 November 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal pembersih sampah asal Belanda Interceptor 001 yang ditempatkan di saluran Cengkareng Drain, Jakarta Barat, masih belum dapat bekerja secara optimal. Masalahnya kapal tersebut tak dirancang untuk kebutuhan sungai di Indonesia.

Pemantau UPK Badan Air Kecamatan Penjaringan Nikolas mengatakan, untuk mengoperasikan kapal tersebut masih dibutuhkan tenaga manusia untuk mendorong sampah ke mulut kapal.

"Sebab, posisi kapal diam dan tidak bisa digerakkan. Jadi petugas harus membantu menggiring sampah masuk ke mulut kapal," kata Nikolas saat dihubungi, Senin, 4 November 2019.

Ia mengatakan cara kerja alat pembersih ini adalah menyedot sampah begitu masuk ke mulut yang berada di sisi depan kapal. Begitu sampah masuk ke dalam mulut, maka mesin pemompa bekerja untuk menyedot sampah. Kapal tersebut mempunyai mulut dengan lebar dua meter untuk memasukkan sampah.

Setelah terkumpul di lambung kapal yang menjadi tempat penampungan, sampah tersebut dikarungkan untuk dibawa ke darat. Menurut Nikolas, perlu banyak tenaga manusia untuk membantu membuang sampah yang telah terkumpul.

Advertising
Advertising

"Sekarang cuma ada tiga orang saja untuk mengoperasikan kapal ini. Idealnya 10-12 orang di kapal ini."

Selain itu, menurut dia, kerja kapal belum maksimal karena kondisi permukaan air yang dangkal. Alhasil, sampah yang nyangkut di pinggir sungai tak dapat tersedot.

"Sampah yang nyangkut ini lah yang kami dorong ke mulut kapal. Sebab, kapal tidak bisa digerakkan."

Semenjak beroperasi, kata dia, kapal ini baru bisa mengangkut dua sampai tiga kubik sampah per harinya. Kapal ini, kata dia, hanya bisa bekerja maksimal untuk menarik sampah-sampah kecil seperti botol plastik dan sejenisnya.

"Kalau ada kayu yang panjang semeter saja masuk bisa menghambat. Sebab, mulut kapalnya dibagi dua semeter, semeter."

Interceptor 001 didatangkan berkat kerjasama antaran lembaga nirlaba internasional The Ocean Cleanup, Danone-Aqua, Pemprov DKI Jakarta dan Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman. Kapal ini sebelumnya sudah dioperasikan untuk membersihkan saluran air di Belanda.

Kapal ini awalnya diklaim sebagai wahana pembersih sampah nirawak yang mampu menyedot hingga 100 ton sampah plastik per hari. Kapal ini juga diklaim ramah lingkungan karena digerakkan oleh energi matahari.

Berita terkait

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

4 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

5 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

5 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

5 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

6 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

6 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

7 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

8 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

8 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya