Penebangan Pohon di Trotoar Cikini Dikeluhkan, Ini Penjelasan DKI

Reporter

Antara

Selasa, 5 November 2019 04:24 WIB

Petugas Dinas Kehutanan DKI Jakarta mengerjakan pengangkatan akar pohon Angsana dan Beringin di sekitar proyek pendestrian Jalan Cikini Raya, Jakarta, Senin 4 November 2019. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menebang sejumlah pohon di atas trotoar yang sedang dibangun di Jalan Cikini Raya, Jakarta. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta melakukan penebangan sejumlah pohon di trotoar Cikini, Jakarta Pusat. Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan penebangan itu dilakukan untuk peremajaan pohon pelindung.

"Penebangan tersebut dilakukan sebagai upaya Dinas Kehutanan dengan jajaran Suku Dinas Kehutanan di bawahnya untuk peremajaan pohon pelindung menggantikan pohon pelindung yang sebelumnya, " kata Suzi di Jakarta, Senin, 4 November 2019.

Dua jenis pohon yang ditebang di daerah Cikini itu adalah jenis angsana dan beringin.

Penebangan pohon di trotoar Cikini sebelumnya diprotes oleh warga sekitar dan pejalan kaki yang sering melintasi daerah itu. "Enggak rela dong, kan ini jadinya bikin panas pejalan kaki, ga ada tempat berteduh," kata Sumardi yang merupakan warga asli Cikini. Senada dengan Sumardi, pejalan kaki yang sering melewati trotoar Cikini, Sigit merasa keberatan karena saat ini pohon yang berfungsi jadi peneduhnya sudah tidak ada lagi.

Suzi menjelaskan pohon jenis angsana awalnya dipilih sesuai tujuannya untuk percepatan penghijauan karena memiliki kecepatan tumbuh yang baik. "Kelemahannya untuk jenis angsana adalah seiring usia pohon yang semakin tua, struktur cabang dan batangnya mudah keropos dan rapuh. Dikhawatirkan mudah patah cabangnya dan bahkan tumbang. Dampaknya tentu membahayakan pengguna jalan apalagi keberadaannya di trotoar," kata dia.

Advertising
Advertising

Sedangkan untuk jenis Beringin, kata Suzi, dinilai membahayakan karena tumbuh semakin besar dan menjebol pot beton yang semula digunakan untuk penanamannya. "Tentunya juga membahayakan dan secara estetika kota juga kurang mendukung," ujarnya.

Oleh karena itu, Suzi mengatakan penebangan kedua jenis pohon itu termasuk dalam kegiatan strategis daerah (KSD).

Menurut Suzi, nantinya setelah akar pohon angsana berhasil dicabut seutuhnya dari trotoar Cikini, Dinas Kehutanan DKI akan menanamkan tumbuhan baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Karakteristik tumbuh tidak terlalu besar, tinggi maksimalnya kurang dari 10 meter, akarnya tidak merusak konstruksi pedestrian dan memiliki keindahan dengan warna bunganya yang menarik. Selain itu, juga memiliki kemampuan menyerap polutan," kata dia.

Berita terkait

Kadis PUPR Jelaskan Alasan Trotoar Margonda Depok Dibongkar Lagi Padahal Baru Selesai Direvitalisasi

24 November 2023

Kadis PUPR Jelaskan Alasan Trotoar Margonda Depok Dibongkar Lagi Padahal Baru Selesai Direvitalisasi

Trotoar Margonda Depok yang baru saja selesai direvitalisasi setahun lalu, kini sudah dibongkar lagi. Kadis PUPR jelaskan alasannya.

Baca Selengkapnya

Penebangan Pohon di Kota Wisata Spanyol Timbulkan Protes

11 Agustus 2023

Penebangan Pohon di Kota Wisata Spanyol Timbulkan Protes

Penebangan pohon di jantung ekowisata Eropa di La Gomera, Pulau Kenari, Spanyol, menimbulkan protes para pecinta lingkungan.

Baca Selengkapnya

Hutan Pulau Sipora Mentawai Sumbar Terancam Penebangan Skala Besar

10 Agustus 2023

Hutan Pulau Sipora Mentawai Sumbar Terancam Penebangan Skala Besar

Hutan di Pulau Sipora, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat semakin terancam penebangan skala besar.

Baca Selengkapnya

Proyek Fisik Kota Depok Molor, Kadis PUPR BUka Suara

9 Desember 2022

Proyek Fisik Kota Depok Molor, Kadis PUPR BUka Suara

Seharusnya sejumlah proyek di Depok itu rampung 20 Desember 2022, namun progresnya baru 40 persen.

Baca Selengkapnya

Banyak Proyek Fisik Kota Depok Molor, Wali Kota: Gangguan Teknis

9 Desember 2022

Banyak Proyek Fisik Kota Depok Molor, Wali Kota: Gangguan Teknis

Sejumlah proyek garapan Dinas PUPR Kota Depok, yang seharusnya rampung Desember, dilaporkan belum mencapai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Revitalisasi Trotoar Jalan Margonda, Pemkot Depok Anggarkan Rp23,5 Miliar

3 Desember 2022

Revitalisasi Trotoar Jalan Margonda, Pemkot Depok Anggarkan Rp23,5 Miliar

Revitalisasi trotoar di Jalan Margonda, Depok, merupakan penataan lanjutan segmen I dan penataan segmen III

Baca Selengkapnya

Trotoar Jalan Margonda Masih Proses Revitalisasi, Tapi Sudah Dipakai untuk Parkir Liar

29 Oktober 2022

Trotoar Jalan Margonda Masih Proses Revitalisasi, Tapi Sudah Dipakai untuk Parkir Liar

Belum juga selesai direvitalisasi, trotoar di Jalan Margonda Raya, Kota Depok sudah dipakai untuk parkir liar kendaraan roda empat.

Baca Selengkapnya

Perlebar Jalur Pedestrian di Rasuna Said Seperti di Thamrin, DKI Mau Cabut Tiang-tiang Monorel

4 Oktober 2022

Perlebar Jalur Pedestrian di Rasuna Said Seperti di Thamrin, DKI Mau Cabut Tiang-tiang Monorel

Dinas Bina Marga DKI akan memperlebar jalur pedestrian di Jalan Rasuna Said seperti di Jalan Thamrin. Akan angkat tiang-tiang monorel.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Segera Lengser, Revitalisasi Trotoar Dipastikan Tetap Berlanjut

4 Oktober 2022

Anies Baswedan Segera Lengser, Revitalisasi Trotoar Dipastikan Tetap Berlanjut

Revitalisasi trotoar saat ini baru 10-15 persen dari total panjang trotoar di Jakarta yang mencapai 2.600 kilometer.

Baca Selengkapnya

Protes Penebangan Pohon Peneduh Jalan, Warga Mega Cinere Depok Somasi Pengurus Lingkungan

18 September 2022

Protes Penebangan Pohon Peneduh Jalan, Warga Mega Cinere Depok Somasi Pengurus Lingkungan

Penebangan pohon itu tidak sesuai dengan Perda Kota Depok No. 3 tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Perlindungan Lingkungan Hidup

Baca Selengkapnya