Melawan Saat Ditangkap, Polisi Tembak Mati Bos Ganja Asal Aceh

Jumat, 8 November 2019 14:52 WIB

Seorang polisi berjaga saat para aparat Polda Metro Jaya bersama prajurit Kodam Iskandar Muda dan Badan Narkotika Nasional Aceh mencabut tanaman ganja untuk dimusnahkan di pegunungan Indra Puri, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (26/4). Sebagian besar tanaman ganja yang ditemukan di ladang itu sudah siap panen. ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Polda Metro Jaya menembaki Muriandi, bos ganja yang disangka mengendalikan peredaran di Aceh dan Jakarta. Penembakan itu dilakukan polisi pada Kamis malam, 7 November 2019.

Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya mengatakan pihaknya terpaksa menembak Muriandi karena berusaha kabur dan melawan petugas, saat diminta menunjukkan rumah tersangka lainnya.

"Sekitar pukul 23.00 WIB di Jakbar, tersangka mencoba melawan petugas dan mencoba menyerang petugas," kata Fanani saat dihubungi, Jumat, 8 November 2019.

Fabani menjelaskan Muriandi merupakan bos dari kelompok pengedar narkotika jenis ganja jaringan Aceh-Jakarta. Muriandi ditangkap saat polisi membekuk anak buahnya di Jakarta.

Anak buah Muriandi yang pertama kali dibekuk polisi adalah Yopi pada Senin, 28 Oktober 2019. Dari Yopi, polisi menyita 142 bungkus ganja. Polisi kemudian mengembangkan kasus itu dan mendapati bahwa ganja dikirimkan dari Pidie, Aceh.

Advertising
Advertising

Bekerja sama dengan kepolisian setempat, Fanani mengatakan pihaknya menangkap dua orang pemasok ganja tersebut, yakni Ghazali dan M. Amin Yunus. Setelah diperiksa, keduanya ternyata hanya sebagai penyuplai barang haram tersebut.

Ghazali mengaku suplai ganja ke Yopi merupakan arahan dari bosnya, Muriandi. Polisi yang telah mengantongi identitas pelaku segera membekuk Muriandi dan membawanya ke Jakarta pada Kamis, 8 November 2019.

Dari interogasi kepada tersangka, Muriandi mengatakan telah mengirim 310 bungkus ganja dari Aceh ke Jakarta menggunakan jasa supir bernama Burhan. Polisi lalu meminta Muriandi menunjukkan rumah Burhan yang disebut berada di Srengseng, Jakarta Barat. Namun saat di tengah perjalanan, Muriandi berusaha kabur sehingga ditembak polisi.

"Polisi memberikan peringatan penembakan sebanyak dua kali ke udara namun tidak dihiraukan tersangka. Muriandi sempat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati namun tim dokter menyatakan tersangka sudah meninggal," kata Fanani.

Dari catatan kepolisian, Muriandi ternyata seorang residivis dalam kasus yang sama. Ia pernah di tahan di Rutan Salemba selama beberapa tahun.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

17 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

20 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

21 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

22 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya