Difitnah, Eks Staf Ahok Ima Mahdiah Lapor ke Polisi

Reporter

Tempo.co

Editor

Febriyan

Rabu, 13 November 2019 09:24 WIB

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Ima Mahdiah. instagram.com/ima.mahdiah

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI yang merupakan eks staf Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, Ima Mahdiah, berencana melaporkan kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh dua akun anonim di media sosial twitter. Ima dituding menerima gaji dari sejumlah konglomerat kala masih menjadi staf Ahok.

"Besok pagi (hari ini), saya akan ke Metro Polda Jaya," cuit Ima pada Selasa malam kemarin, 12 November 2019.

Dua akun yang akan dilaporkan Ima adalah @_haye_ dan @PanglimaHansip. Tudingan itu berawal dari cuitan Ima terkait perbedaan gaji staf Gubernur DKI Jakarta di era Ahok dan Anies Baswedan. Menurut Ima, Ahok memang membayar gaji stafnya menggunakan APBD DKI, namun masuk ke pos anggaran operasional gubernur, bukan membebankannya ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Cuitan Ima itu lantas dibalas oleh @_haye_. Dia menuding Ima mendapatkan bayaran dari konglomerat saat menjadi staf Ahok.

"Kebanyakan gombal, kok bisa gak punya kemaluan sama sekali? Dulu yg kesaksian di pengadilan gajinya dibayarin konglomerat itu siapa? Kalian ini memang agak sakit jiwa sik, susah," cuitnya pada 8 November 2019.

Advertising
Advertising

Sementara akun @PanglimaHansip menyebut Ima sebagai bagian dari Teman Ahok yang menego berbagai pihak. Cuitan itu dia buat dalam perbincangan dengan akun @McFatimah, @kangdede78, @imamadya dan @DKIJakarta.

"Lo baca dong baik baik, bukan ajudan dan staff ahok yang gua permasalahkan, tapin teman ahok yang jadi TA di balaikota tong, ima sama nurul yang kontrol penggajian mereka nego sana nego sini....iqra iqra mangkanya," cuit akun itu pada 8 November lalu.

Ima sempat membalas cuitan keduanya. Dia memberikan waktu 3 hari untuk membuktikan tudingan tersebut.

"Untuk @_haye_ dan @PanglimaHansip saya tunggu 3x24 jam untuk mencari bukti jika saya digaji oleh konglomerat pada masa bantu BTP di DKI dan gelapkan anggaran seperti yang dituduhkan. Jika tidak bisa membuktikan, maka saya akan laporkan balik," cuit Ima.

Polemik soal anggaran untuk staf dan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) memang sedang mencuat dalam pembahasan rancangan APBD DKI 2020. Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan kenaikan anggaran untuk gaji anggota TGUPP menjadi total Rp 26,5 miliar pada tahun depan. Di era Anies Baswedan, anggaran TGUPP memang terus naik.

Hal itu lantas menjadi sorotan karena ketika TGUPP pertama kali dibentuk di era Ahok, anggaran gaji para pembantu gubernur itu diambil dari dana operasional gubernur. Demikian halnya dengan staf seperti Ima Mahdiah dan William Aditya Sarana yang kini menjadi anggota DPRD DKI.

Berita terkait

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

3 jam lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

14 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

15 jam lalu

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

PDIP tercantum sebagai pihak penggugat diwakili oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

18 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

Rakernas PDIP yang berlangsung pada 24 sampai 26 April itu akan memutuskan target di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

1 hari lalu

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

Dalam rapat partai di Majalengka, Hasto minta kader PDIP waspadai pihak mengaku sahabat tapi sebenarnya pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

1 hari lalu

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

Penentuan PDIP usai Pilpres 2024 nantinya akan dibahas dalam rakernas bersamaan dengan evaluasi peta politik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

1 hari lalu

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

1 hari lalu

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah petuah kepada kadernya. Menekankan kadernya jangan bohong. Apa petuah lainnya?

Baca Selengkapnya