Pendukung Prabowo-Abdul Somad, Ini Sosok Pelapor Sukmawati

Selasa, 19 November 2019 20:47 WIB

Dalam Focus Group Discussion (FGD) Divisi Humas Polri, Sukmawati Soekarnoputri juga melontarkan pertanyaan kepada peserta, Mana yang lebih bagus Pancasila sama Al Quran? Dok. Tempo/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Irvan Noviandana menyatakan telah menutup pintu maaf kepada Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri, adik dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, keduanya putri dari proklamator Soekarno. Irvan melaporkan Sukmawati ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penistaan agama dengan membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno.

Saat datang ke Polda Metro Jaya, Senin 18 November 2019, Irvan didampingi beberapa kuasa hukum yang mengatasnamakan Street Lawyer. Laporan mereka tercatat dalam dokumen LP/7456/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimum yang didalamya mencantumkan Pasal 156a Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penistaan agama.

Tentang laporan dan menutup pintu maaf, Irvan mengatakan, "Agar beliau menyadari kekeliruannya dan tidak mengulangnya di kemudian hari."

Tempo mendapati Irvan ternyata cukup aktif di media sosial. Akun Facebook-nya yang bernama Irfan AbuRaihan memiliki pengikut hingga 4.350 akun.

Dalam beberapa postingannya, Irvan menunjukkan bahwa ia pernah tergabung sebagai relawan Prabowo - Abdul Somad (PAS). Kelompok ini mendukung Prabowo Subianto--kini Menteri Pertahanan di Kabinet Presiden Joko Widodo--dan Abdul Somad, seorang dai, sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2019 lalu.

Advertising
Advertising

Selain kerap mengunggah tulisan yang kerap mengkritik pemerintah, Irvan juga sering berdakwah melalui media sosialnya. Tulisan-tulisan Irvan itu kerap disukai (like) warganet. Bahkan di unggahannya yang mengumumkan akan melaporkan Sukmawati ke polisi, sampai saat ini telah mendapat 1.100 tanda suka dari teman-temannya.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, Irvan melaporkan ucapan Sukmawati dalam diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme, Bersama Kita Tangkal Radikalisme, dan Berantas Terorisme' pada 14 November 2019. Dalam video, Sukmawati sempat bertanya soal siapa sosok yang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia di antara Nabi Muhammad dan Presiden Soekarno.

Sukmawati telah menanggapi laporan itu dan membantah berniat menista Nabi Muhammad SAW. Dia menjelaskan, ucapannya yang membandingkan Muhammad dengan ayahnya itu dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Saya kan hanya bertanya, konteksnya sama sejarah Indonesia dalam kemerdekaan, masak begitu saja jadi masalah?" ujar Sukmawati kepada Tempo pada Sabtu, 16 November 2019.

Berita terkait

Gerindra Sebut Penambahan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo Adalah Hal Bagus, Ini Alasannya

28 menit lalu

Gerindra Sebut Penambahan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo Adalah Hal Bagus, Ini Alasannya

Gerindra menepis anggapan pengembangan jumlah kementerian di kabinet Prabowo sebagai upaya mengakomodasi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

39 menit lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya

Rekaman Peristiwa Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin dan TPN Ganjar-Mahfud

56 menit lalu

Rekaman Peristiwa Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin dan TPN Ganjar-Mahfud

TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas Anies-Muhaimin untuk Pilpres 2024 resmi dibubarkan. Berikut rekaman peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

59 menit lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3 Poin Deklarasi Oposisi Ganjar Pranowo terhadap Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

3 Poin Deklarasi Oposisi Ganjar Pranowo terhadap Pemerintahan Prabowo

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mendeklarasikan untuk beroposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Berikut 3 poin deklarasi Ganjar.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Partai Pendukung Sudah Sodorkan Nama untuk Menteri: Keputusan di Tangan Pak Prabowo

2 jam lalu

Gibran Ungkap Partai Pendukung Sudah Sodorkan Nama untuk Menteri: Keputusan di Tangan Pak Prabowo

Gibran mengatakan partai-partai sudah menyodorkan nama-nama untuk posisi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.

Baca Selengkapnya

Hasto Sebut Deklarasi Ganjar Tak akan Gabung Pemerintahan Prabowo Cerminan Sikap PDIP

2 jam lalu

Hasto Sebut Deklarasi Ganjar Tak akan Gabung Pemerintahan Prabowo Cerminan Sikap PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sikap Ganjar yang memilih berada di luar pemerintahan baru Prabowo-Gibran adalah cerminan sikap partainya.

Baca Selengkapnya

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya