Plafon Anggaran Defisit Rp 10 T, Sekda DKI Sebut Masih Mentah

Rabu, 20 November 2019 17:00 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kedua kiri) bersama Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah (tengah) dan para Staf meresmikan tiga JPO di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Kamis, 28 Februari 2019. Masih ada dua JPO lagi yang akan direvitalisasi, yaitu di Pasar Minggu dan di Jalan Daan Mogot. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengingatkan paparan rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara atau KUA PPAS APBD DKI 2020 belum final. Menurut Saefullah, paparan rancangan plafon anggaran dari eksekutif hari ini dengan Komisi C DPRD DKI masih sebatas kertas kerja.

"Jadi jangan nanti ini jadi bahan berita. Bahwa ini masih bahan untuk pembahasan, masih mentah," kata Saefullah dalam rapat pembahasan rancangan KUA-PPAS 2020 di ruang rapat Komisi C DPRD, Jakarta Pusat, Rabu, 20 November 2019.

Hari ini eksekutif membahas rancangan KUA PPAS DKI 2020 dengan Komisi C DPRD. Pemerintah DKI menjabarkan nilai KUA PPAS setelah dibahas di lima komisi. Rancangan plafon anggaran itu jadi defisit Rp 10 triliun. Pendapatan daerah tahun depan diperkirakan hanya Rp 87,1 triliun. Sementara belanja daerah 2020 diproyeksi mencapai Rp 97 triliun.

"Dari kertas kerja kami, ini kemampuan keuangan hanya Rp 87,1 triliun, sementara total dari kegiatan dan hasil pembahasan dengan komisi itu masih menyentuh angka Rp 97 triliun. Jadi kami masih harus mengurangi Rp 10 triliun," ujar Saefullah.

Sebelumnya, rancangan anggaran DKI ramai dibahas setelah anggota DPRD DKI, William Aditya Sarana, mengunggah salah satu komponen KUA PPAS 2020 di media sosial. William membeberkan anggaran untuk membeli lem aibon yang mencapai Rp 82,8 miliar. Anggaran ini belakangan diketahui diusulkan oleh Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat. Belakangan ditemukan juga anggaran pembelian pulpen di Sudin Pendidikan Jakarta Timur senilai Rp 123 miliar.

Advertising
Advertising

Pemerintah DKI kemudian merespons terungkapnya anggaran janggal tersebut. Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda DKI Jakarta Sri Mahendra mengatakan tak tahu-menahu ihwal anggaran pembelian lem aibon dalam rencana plafon APBD DKI 2020. Mahendra menduga ada kesalahan sistem sehingga anggaran tersebut tampak dalam laman apbd.jakarta.go.id.

Sementara Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai munculnya sejumlah anggaran aneh itu lantaran sistem e-budgeting yang digunakan DKI Jakarta belum cerdas. "Ini ada problem sistem yaitu sistem digital tetapi tidak smart," ujar Anies saat ditemui di Balai Kota Jakarta Pusat, Rabu 30 Oktober 2019.

Karena unggahan ini, seorang warga Jakarta melaporkan William ke Badan Kehormatan dewan. Politikus Partai Solidaritas Indonesia atau PSI ini diduga melanggar kode etik dewan.

Berita terkait

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

11 jam lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

13 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

14 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

17 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

18 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

20 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

1 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

1 hari lalu

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

Disebutkan 25 DPD PSI di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya kepada DPW PSI Jawa Tengah. Begini respons ketua DPW PSI.

Baca Selengkapnya

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

2 hari lalu

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah

Baca Selengkapnya