Calon Kades Kalah yang Curhat ke Jokowi Dilaporkan ke Polisi

Senin, 25 November 2019 07:48 WIB

Lilis Saodah (45) Kades gagal yang curhat ke Jokowi saat ditemui di kediamannya, Cadasngampar, Sukaraja, Bogor, Jumaat 15 November 2019. TEMPO/M.A MURTADHO

TEMPO.CO, Bogor - Curhatan Kepala Desa yang kalah, Lilis Saodah, 45 tahun, kepada Presiden Jokowi pada Pilkades Cadas Ngampar Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor berbuntut panjang. Calon nomor urut 2 itu bersama timnya dilaporkan ke Direktorat Pidana Umum dan Khusus Kepolisian Daerah Jawa Barat. Mereka dituduh melakukan penjemputan paksa disertai intimidasi kepada warga bernama Hisam Sesar Rumana dan istrinya yang sedang mengandung.

“Kita laporkan kepada Direskrimum dan Disrekrimsus Jawa Barat,” kata pengacara Hisam, Anggi Triana Ismail saat memberikan keterangan kepada media di Bogor, Ahad, 24 November 2019.

Anggi mengatakan laporan terhadap Lilis Cs dibuat Kamis, 21 November lalu dengan Nomor B/1.222/XI/2019 Disreskrimum dan LP Nomor B/1.223/XI/2019 Disreskrimus. Anggi menyebut harus ada dua laporan yang mereka buat karena dalam kasus yang dialami oleh kliennya, terlapor yang kini masih diselidik oleh penyidik Polda Jawa Barat itu sudah sesuai dengan hasil analisa disertai bukti yang didapatkan.

"Mereka menyebarkan video tentang dugaan intimidasi pada Hisam ke grup WhatsApp,” kata Anggi. Karena ada video itu, Anggi menyebut penanganan dan jeratan pasalnya berbeda, yakni menggunakan pasal-pasal yang ada di Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Anggi juga mengatakan laporannya bukan lagi dalam pelaksanaan Pilkades Cadas Ngampar. Namun lebih fokus pada tindakan pidana yang dilakukan terlapor. "Mereka telah menjemput paksa serta mengintimidasi Hisam. Itu tindak verbal atau pidananya yang kami laporkan,” kata dia.

Advertising
Advertising

Berdasarkan keterangan kliennya, Anggi menyebut intimidasi yang dilakukan para terlapor terhadap kliennya dilakukan di dalam sebuah mobil yang berlokasi di Kampung Sirung Bungur Nomor 17 RT 06 RW 02 Desa Sumur Batu Kecamatan Babakan Madang. “Kejadiannya pada Selasa 5 November 2019 sekitar pukul 23:00 WIB,” kata dia.

Lilis Saodah sebagai terlapor saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui jika dirinya bersama sejumlah rekannya dilaporkan ke Polda Jawa Barat. “Saya belum tahu tuh dilaporkan. Namun saya siap menghadapi semua proses dan sebagai warga negara yang baik saya akan bersikap kooperatif kepada penyidik,” kata dia saat dihubungi Tempo.

Ketika ditanya soal penculikan, Lilis membantahnya. Bahkan dengan tegas Lilis menerangkan bahwa timnya hanya menjemput pelapor di rumahnya dengan tujuan untuk mencari kebenaran atas dugaan kecurangan Pilkades Cadas Ngampar. Lilis juga menyebut saat timnya menjemput Hisam, ia sudah minta izin kepada RT setempat. "Kami membawa Hisam untuk mencari kebenaran saja karena temuan di lapangan pelapor terindikasi sebagai joki yang datang mencoblos atas nama orang lain,” kata dia.

Lilis Saodah sebelumnya mengunggah video curhatan yang ditujukan kepada Presiden Jokowi karena kalah di Pemilihan Kades Desa Cadas Ngampar, Sukaraja pada 3 November lalu. Dia mengklaim dicurangi dan Pemerintah Daerah, khususnya pihak Kecamatan, dan panitia tidak mendengar keluhannya.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

6 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

7 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

7 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

7 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

8 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

9 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

11 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

11 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya