85 WNA Asal Cina Tipu Korban Hingga Rp 36 Miliar

Rabu, 27 November 2019 10:00 WIB

Puluhan WNA Cina yang menjadi tersangka kasus penipuan saat digelandang ke Rumah Tahanan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 26 November 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya mendapati 85 WNA Cina yang menjadi tersangka penipuan telah tinggal di Jakarta selama 1 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, para tersangka tercatat sudah mendapat keuntungan dari hasil menipu korban hingga puluhan miliar rupiah.

"Dari hasil investigasi yang dilakukan sementara, kerugian korban mencapai Rp 36 miliar," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa sore, 26 November 2019.

Gatot tak menampik adanya potensi kerugian korban yang lebih besar lagi. Oleh sebab itu, pihaknya sampai saat ini masih berkoordinasi dengan Bidang Hubungan Internasional Mabes Polri soal potensi kerugian itu.

Untuk penanganan para tersangka, Gatot mengatakan telah bekerja sama dengan imigrasi untuk memulangkan mereka ke negara asal. Sebagai langkah pencegahan agar kasus serupa tak terulang, Gatot mengatakan akan terus memperkuat kerja sama antarkepolisian luar negeri.

"Kami akan terus menguatkan kerja sama dengan police to police. Hubungan Internasional Mabes Polri nanti akan kordinasi untuk meminimalisir kejahatan yang ada," kata Gatot.

Advertising
Advertising

Ke-85 tersangka WNA Cina itu melakukan penipuan dengan modus sebagai jaksa, banker, hingga polisi. Mereka berpura-pura menelepon korban dan menawarkan investasi, kemudahan menyelesaikan masalah pajak, dan perkara hukum lainnya kepada para korban di Cina.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Iwan Kurniawan menjelaskan sampai saat ini belum ada korban dari WNI yang melapor. Sejauh ini polisi hanya mendapati para tersangka melakukan aksinya kepada warga negara Cina saja.

Adapun alasan mereka melakukan aksinya di Indonesia, karena di negara asalnya komplotan ini sudah diberangus kepolisian setempat. Mereka lalu lari ke negara tetangga seperti Malaysia, Kamboja, dan Indonesia untuk meneruskan aksi penipuannya.

Polisi mendapat informasi soal komplotan ini dari Kedutaan Besar Cina. Setelah melakukan pelacakan IP address, penyelidikan, dan pengintaian beberapa hari, polisi akhirnya menggerebek sarang mereka di 6 tempat berbeda di Jakarta Senin lalu. Saat ini ke-85 tersangka masih ditahan di Rutan Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Berita terkait

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

41 menit lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

8 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

11 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

11 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

20 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

23 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

23 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

23 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya