Dinilai Melanggar Tata Tertib, Willliam PSI Janjikan Ini

Reporter

Tempo.co

Jumat, 29 November 2019 16:13 WIB

Anggota Fraksi PSI William Aditya Sarana usai menjalani pemeriksaan di Badan Kehormatan DPRD DKI, Selasa 12 November 2019. TEMPO/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI dari Fraksi PSI, William Aditya Sarana, menanggapi kesimpulan Badan Kehormatan DPRD DKI yang menilainya telah melanggar tata tertib. Dia diklasifikasikan melakukan pelanggaran kecil karena dianggap tidak proporsional untuk tindakannya mengunggah rencana anggaran di media sosial beberapa waktu lalu.

Lewat akun media sosial Twitter, William menyatakan tak jeri dengan penilaian itu. Dia mengaku akan tetap dalam posisi mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membuka rancangan anggaran 2020 untuk publik. "Itu sudah menjadi sikap saya dan PSI apapun yang terjadi," cuitnya, Jumat 29 November 2019.

Cuitannya itu tak berselang lama dari sebelumnya yang masih menyoal rencana DKI menggelar lomba balap mobil Formula E. William memandang agenda itu tidak mendesak dan pemborosan.

"PSI menyayangkan saat efisiensi APBD, anggaran yang penting dipotong seperti: LRT dari 1,7 T jadi 577 M, Rehab sekolah dari 2,57 jadi 1,5 T, GOR dipotong 300 M," katanya.

Anggaran Formula E menjadi sorotan berikutnya setelah dia sukses mengungkap anggaran janggal pengadaan lem aibon di Dinas Pendidikan. Rencana anggaran itu akhirnya dihapus pemerintahan Anies Baswedan dan memicu penyisiran atas sejumlah anggaran janggal lain yang ditemukan menyusul.

Advertising
Advertising

Apa yang dilakukannya memicu pelaporan ke Badan Kehormatan DPRD DKI. Laporan direspons dan Ketua BK DPRD DKI Achmad Nawawi menyebut berkas pemeriksaan William sudah selesai. Menurut Achmad, isinya menunjukkan bahwa politikus muda PSI itu telah melanggar tata tertib DPRD.

Dalam peraturan tata tertib, Achmad menyebutkan, anggota legislatif harus bersikap kritis disertai sikap adil, profesional dan proporsional. "Iya, mungkin dianggap tidak proposional. Karena William bukan anggota komisi E dan tidak membidangi masalah pendidikan," kata Achmad.

Usai laporan selesai dibuat, diperiksa dan ditanda tangani oleh seluruh anggota BK DPRD DKI maka tahapan selanjutnya menunggu Pimpinan Dewan membaca laporan untuk pemberian sanksi kepada pria berusia 23 tahun itu. "Yang memberikan sanksi ya nanti pimpinan Dewan, kalau kami (BK) hanya melaporkan seluruh prosesnya," ujar Nawawi.

Berita terkait

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

13 jam lalu

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

Relawan Nasional Pro Prabowo - Gibran (Pa-Gi) mendorong Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

19 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

3 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

4 hari lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

4 hari lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

5 hari lalu

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

Disebutkan 25 DPD PSI di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya kepada DPW PSI Jawa Tengah. Begini respons ketua DPW PSI.

Baca Selengkapnya

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

6 hari lalu

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

7 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

7 hari lalu

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

Hakim MK Guntur Hamzah menyoroti petitum atau permohonan PDIP yang ingin menjadikan perolehan suara PSI di DPRD Provinsi Papua Tengah menjadi nol.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

7 hari lalu

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

PDIP meminta kepada MK agar perolehan suara PSI dan Partai Demokrat dalam pemilihan DPRD Provinsi Papua Tengah dijadikan nol.

Baca Selengkapnya