TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Santa Ursula yang berlokasi di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, meliburkan kegiatan belajar mengajar di hari digelarnya Reuni 212, Senin 2 Desember 2019. Keterangan petugas keamanan di sekolah itu mengkonfirmasi kabar yang tersiar di grup-grup percakapan bahwa sekolah itu diliburkan mendadak pada hari ini.

Komandan regu sekuriti Sekolah Santa Ursula, Erwin Firmasyah, mengatakan seluruh siswa mulai dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA diliburkan seluruhnya. Menurutnya, informasi sekolah diliburkan sudah diberikan sejak Minggu malam.

"Informasi sekolah libur disebar melalui whatsapp group siswa dan media sosial," kata Erwin saat ditemui di SD Santa Ursula, Senin siang 2 Desember 2019.

Ia menuturkan sekolah diliburkan atas kebijakan langsung dari manajemen sekolah. Alasannya, untuk menghindari para siswa dan pengajarnya terjebak kemacetan imbas Reuni 212 di Monas. Sejumlah ruas jalan memang ditutup dan lalu lintasnya dialihkan karena kegiatan yang menghimpun sejumlah besar umat Islam tersebut.

Kebijakan, kata Heru, juga berkaca kepada situasi di Reuni 212 pada tahun-tahun sebelumnya. Bedanya, tahun ini jatuh pada hari kerja atau Senin. "Sekolah antisipasi adanya unjuk rasa juga," katanya menambahkan.

Menurut dia, sekolah Santa Ursula menerapkan aturan yang cukup disiplin. Sekolah tidak mentolerir keterlambatan siswa. "Jadi daripada siswa datang telat. Manajemen sekolah memutuskan diliburkan," ujarnya.

Meski telah diinformasikan bahwa sekolah diliburkan hari ini, puluhan siswa masih ada yang datang. Petugas keamanan langsung memberi tahu kepada siswa yang datang bahwa sekolah hari ini diliburkan. "Mungkin yang datang tidak baca informasi di grup. Atau mereka mungkin tidak masuk di grup sekolah," ujar Heru.

Sepanjang pagi tadi, Heru membenarkan kalau lalu lintas di depan sekolah atau di kawasan Lapangan Banteng sangat padat. Sedang berdasarkan kabar yang viral di media sosial, bus-bus peserta Reuni 212 ikut memadati kawasan itu sejak Senin dinihari dan subuh. Saat itulah sekolah memutuskan meliburkan aktivitas belajar-mengajar.