Beri Efek Jera, Pembuang Sampah ke Sungai akan Dipenjara

Kamis, 5 Desember 2019 18:05 WIB

Petugas kebersihan mengambil sampah di aliran sungai Kanal Bajir Barat, Tanah Abang, Jakarta, Kamis 5 September 2019. Perilaku warga yang membuang sampah di sungai menyebabkan sejumlah aliran sungai di Jakarta tercemar limbah rumah tangga. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Bogor-Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Bogor, Trian Turangga, mengatakan akan menindak tegas siapapun yang membuang sampah sembarangan. Terutama memasuki musim hujan saat ini, kata dia, pembuang sampah ke sungai akan dijatuhkan sanksi denda, hingga penjara.

"Siapapun, mau warga, pengelola hotel dan restoran, juga wisatawan akan kami tindak langsung," katanya saat ditemui di bilangan jalan Cibinong, Kamis 5 Desember 2019.

Trian mengatakan para pelanggar dikenakan Pasal 9 ayat 2 Perda Kabupaten Bogor Nomor 4 Tahun 2015 tentang Ketertiban Umum. Dalam aturan tersebut dinyatakan setiap orang atau badan dilarang membuang sampah ke sungai, saluran, situ atau danau, dan mata air.

Menurutnya pelanggar yang kedapatan membuang sampah ke sungai, tidak ada ampun dan dikenakan sanksi penjara untuk membuat jera dirinya dan contoh bagi yang lain. "Aturannya kurungan paling lama 3 bulan penjara dan denda Rp 50 juta," kata dia.

Selain untuk memberi efek jera, sanksi penjara bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga menjaga lingkungan. Dia mengatakan banjir yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh derasnya air hujan, namun juga karena tersendatnya aliran sungai oleh penumpukan sampah akibat ulah warga yang tidak peduli.

Advertising
Advertising

"Setidaknya kita mengurangi dampak buruk yang disebabkan," ujar Trian. Menurutnya hingga saat ini sudah 70 pelanggar ditindak dan disidangkan.

Trian juga berharap dan meminta kepada masyarakat untuk tidak beralasan tidak punya tempat sampah. Dan ia mengatakan jika di satu wilayah atau desa sudah ada TPS dan terjadi penumpukan sampah, warga dihimbau untuk segera menginformasikan agar diangkut. "Kami kirimkan armada pengangkutnya, jadi warga tidak harus menunggu di angkut, kalau sudah penuh ya segera infokan," kata Trian.

Kepala Bid Pencegahan dan Kesiap-siagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, membenarkan penyebab terjadinya banjir tidak hanya disebabkan curah air hujan yang tinggi, namun perilaku buruk warga dan lembaga atau badan membuang sampah ke sungai.

Untuk itu Dede berharap warga sadar dan segera melakukan pencegahan sebelum bencana banjir itu datang. "Kalau terjadi (bencana) tidak hanya merugikan mereka (pelanggar), tapi juga masyarakat lainnya," kata Dede menambahkan.

Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

7 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

10 jam lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

13 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

19 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

19 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

21 jam lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

1 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya