Truk Polisi Masuk Jalur Transjakarta, Polda: Kepentingan Tugas

Kamis, 5 Desember 2019 19:18 WIB

Truk polisi masuk jalur busway dan melawan arah. Instagram/@roda2blog

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus membenarkan ihwal viralnya truk polisi yang menerobos dan melawan arus di jalur Transjakarta. Namun, ia memastikan tindakan itu dilakukan aparat karena tengah bertugas dan sudah berizin dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Ya ada truk brimob masuk jalur busway yang lawan arah itu benar. Tapi itu ada kepentingan tugas kepolisian ya, ada tugas ke KPK," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Desember 2019.

Yusri mengatakan truk polisi itu memasuki jalur Transjakarta atas arahan petugas Dishub. Soal lawan arah, ia mengatakan saat itu memang tengah diberlakukan sistem contraflow di jalur tersebut.

"Jadi saat ada petugas dari Dishub yang mengarahkan masuk ke situ, tetapi dia lupa ngontek yang di sana kalau jangan dulu lewat," kata Yusri.

Saat itu, Yusri mengatakan kondisinya memang tengah darurat karena polisi harus segera melakukan pengamanan di KPK. Petugas Dishub pun memberi diskresi untuk lewat jalur tersebut dengan melawan arah.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, dua truk polisi terekam kamera warga pengguna jalan memasuki jalur Transjakarta di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. Tak sekadar menerobos masuk jalur busway, kedua truk bertuliskan Korps Brimob itu juga melawan arah sehingga harus berhadap-hadapan dengan satu bus.

Dalam penggalan video itu, bus Transjakarta tujuan Pulo Gadung tak bisa lewat. "Hantam terus," teriak perekam video kepada sopir bus Transjakarta. Video dan rekaman itu diunggah di akun instagram @roda2blog pada Rabu, 4 Desember 2019.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat kedua pengemudi truk polisi akhirnya mengalah. Mereka pelan-pelan memundurkan kendaraannya agar bisa keluar dari jalur Transjakarta.

Warganet yang menonton tingkah pengemudi truk polisi di video itu lalu memberikan komentarnya. Di antaranya menyayangkan tindakan polisi yang dirasa tak patut itu. "Tidak mendidik, payah," tulis akun @tonysatriya.

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

1 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

3 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya