Ini Data Kerusakan Angin Puting Beliung di Kabupaten Bogor
Reporter
Mahfuzulloh Al Murtadho
Editor
Dwi Arjanto
Senin, 9 Desember 2019 06:56 WIB
TEMPO.CO, Bogor -Angin puting beliung rusak puluhan rumah, tumbangkan pohon dan juga listrik di dua desa yakni Sukaharja dan Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Ahad kemarin sore.
Akibat bencana tersebut bukan hanya kerugian bagian warga, tapi akses jalan di dua desa tersebut tertutup. "Enam rumah rusak berat, puluhan lainnya ringan dan sedang hanya terbang atap nya," kata Camat Ciomas Chairuka Judhyanto saat dihubungi, Ahad malam 8 Desember 2019.
Yanto merinci kerusakan rumah yang diamuk puting beliung tersebut, desa Sukamakmur dua rumah rusak berat 68 rumah lainnya rusak sedang dan ringan. Lalu di desa Sukaharja empat rumah rusak berat, 16 lainnya rusak sedang.
Yanto menyebut puting beliung datang di saat hujan lebat yang turun, sejak pukul 15 WIB hingga sore hari. "Total semuanya yang terdata ada 90 rumah rusak karena angin puting beliung," Yanto menjelaskan.
Bencana angin puting beliung tesebut dikatakan Yanto tidak hanya menerbangkan atap rumah, namun juga meratakan dinding dan merobohkan beberapa rumah warga. Beruntung dalam bencana itu, tak ada korban jiwa.
Kerugian material bisa ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. "Saat kejadian warga banyak berlarian ke jalan, khawatir tertimpa atap dan reruntuhan rumah," kata Yanto.
Saat petang hari, warga dibantu Muspika, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar, Satpol PP, relawan PMI bersama membersihkan sisa bencana dan mengevakuasi warga korban ke rumah saudara dan tetangga. "Untuk sementara mereka itu mengungsi ke rumah saudara atau tetangganya karena kami tidak mendirikan tenda darurat," kata Yanto lagi.
Hujan lebat disertai angin kencang tidak hanya melanda Kecamatan Ciomas. Tapi di Kecamatan Tamansari di dua desanya, yakni Sukaluyu dan Sukajadi pun terdampak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, mengatakan sejak awal pihaknya sudah meminta dan menghimbau masyarakat mewaspadai potensi terjadinya bencana.
Dede menyebut Kabupaten Bogor saat masuk musim hujan, sangat rawan bencana. Mulai dari longsor, banjir hingga angin puting beliung. "Intinya masyarakat harus waspada dan siap siaga menghadapi bencana," demikian Dede.