Sistem Big Data Anies, KPK: Bisa Cegah Korupsi

Kamis, 19 Desember 2019 04:01 WIB

Koordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) KPK Wilayah III, Dian Patria dalam diskusi sistem Jakartasatu di Gedung Merah Putih KPK, Rabu 18 Desember 2019. Tempo/Taufiq Siddiq

TEMPO.CO, Jakarta- Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menyampaikan awal dari terbentuknya sistem big data Jakarta Satu yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah DKI.

Koordinasi Supervisi dan Pencegahan KPK Wilayah III, Dian Patria menyebutkan dorongan untuk membuat satu sistem parsial yang terintegrasi sejak 2017. "Kami dorong untuk adanya sistem satu data saat KPK mulai masuk ke DKI pada 2017,"ujarnya di Gedung KPK, Rabu 18 Desember 2019.

Dian menyebutkan saat itu KPK ingin meminta data kepatuhan bayar pajak di Badan Pendapatan Retribusi Daerah DKI. Saat itu kata dia, data tersebut tidak terkoneksi dengan data izin di Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau PTSP DKI.

Selain itu kata Dian, saat ada penindakan pajak misal oleh Satpol PP pada reklame yang tidak berizin juga lama lantaran harus bersurat dulu minta data. "Ini kan memakan waktu, belum juga nanti kalau suratnya tidak dibalas-balas," ujarnya.

Menurut Dian, Jakarta sebagai kota besar dan dengan anggaran besar harus memiliki satu data yang terintegrasi. Hal ini penting agar tidak ada data yang tumpang tindih.

Selain itu lanjut Dian, sistem yang satu dan terintegrasi akan mencegah adanya potensi korupsi. "Kalau sudah satu data, lalu terintegrasi kerja pencegahan korupsi akan mudah sekali, tidak perlu audit. Semua data terlihat misal kita tahu ini nggak ada izin, belum bayar pajak, semuanya kelihatan,"ujarnya.

Selain itu, Dian menambahkan pendapatan Jakarta juga akan lebih optimal saat semua data sudah terkoneksi. "Misal sekarang kita sudah tahu mana yang belum pajak, berapa tunggakannya, jadi DKI pun bisa menggenjot pendapatan lebih optimal,"ujarnya.

Sistem Jakarta Satu itu telah diluncurkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 17 Januari 2018. Saat itu Anies menjelaskan, Jakarta Satu dibangun berdasarkan data dari seluruh satuan kerja perangkat daerah atau SKPD di dalam peta dasar tata ruang yang sama. Peta dan informasi data akan diperbarui secara berkala oleh setiap SKPD agar lebih akurat.

Jakarta Satu, kata Anies, akan dipakai sebagai landasan untuk melakukan pengawasan dan mengambil keputusan yang obyektif berdasarkan fakta atau evidence based policy.

Berita terkait

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

5 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

5 jam lalu

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

Anies Baswedan menanggapi singkat wacana dirinya akan maju kembali sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

5 jam lalu

Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

PKS belum menentukan apakah bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto atau berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

6 jam lalu

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

6 jam lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

7 jam lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Hadiri Halalbihalal, Anies dan Cak Imin Kompak Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk PKS

8 jam lalu

Hadiri Halalbihalal, Anies dan Cak Imin Kompak Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk PKS

Anies dan Cak Imin hadir dalam halalbihalal PKS yang juga mengundang sejumlah elite partai politik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

10 jam lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

11 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya