Antisipasi Gempa, Sambungan Jalan Tol Layang Cikampek 1,4 Meter

Reporter

Antara

Minggu, 22 Desember 2019 05:00 WIB

Sejumlah kendaraan melintasi Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek II yang mulai beroperasional di Bekasi, Ahad, 15 Desember 2019. ANTARA/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasi II PT Waskita Karya Tbk., Bambang Rianto, menjelaskan kenapa sambungan jalan atau expansion joint di Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol Japek II cukup lebar. Kondisi sambungan yang membuat pengguna jalan tol itu kurang nyaman itu ternyata memiliki fungsi sangat penting, yakni mengantisipasi getaran gempa.

Bambang menjelaskan, lebar sambungan jalan memang mencapai 1-1,4 meter. Sambungan cukup lebar sesuai spesifikasi jalan tol layang yang cukup panjang.

"Jadi di sinilah kami lebih mengusung yang namanya keamanan yakni meredam getaran gempa. Kami desain yang seefisien mungkin tapi aman," kata Bambang dalam wawancara dengan Antara di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2019.

Kondisi sambungan jalan itu sempat ramai diperbincangkan di hari-hari awal dioperasikannya jalan tol layang Cikampek, selain soal konturnya yang bergelombang. Sejalan dengan itu, data dari Jasa Marga menyebutkan ada sebanyak puluhan sambungan jalan yang masih harus dibenahi di hari-hari awal pengoperasian jalan tol itu.

Namun Jasa Marga membantah lebarnya sambungan jalan penyebab pecah ban mobil pengguna jalan layang tol itu. Tercatat, gangguan kendaraan akibat pecah ban selama tiga hari pertama jalan layang itu dioperasikan (15-17 Desember) mencapai 13 kali. Jumlahnya kedua terbanyak di antara macam-macam gangguan yang ada. Terbanyak adalah gangguan mesin, sebanyak 17 kali.

Advertising
Advertising

Sedang soal kontur jalan bergelombang menghindari aneka konstruksi dan jalur SUTET juga telah dijelaskan masih dalam standar teknis yang ada. Standar itu di antaranya menyangkut batas kecepatan kendaraan 60-80 km/jam yang ditetapkan dan batas minimum jarak pandang henti tak kurang dari 110 meter ke depan.

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek telah dioperasikan sejak Minggu, 15 Desember 2019. Jalan sepanjang 38 kilometer ini dibuka untuk umum secara fungsional menyambut libur panjang Natal dan tahun baru.

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

2 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

3 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

5 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

7 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

7 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya