Gunung Es Kawin Kontrak di Puncak, Bupati Bogor Sebut Imigran

Selasa, 24 Desember 2019 16:02 WIB

Ilustrasi prostitusi/pelacuran. David McNew/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan manusia berkedok kawin kontrak di kawasan Puncak, menurut Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin tidak hanya dilakukan oleh turis asing asal Timur Tengah.

Namun praktik haram kawin kontrak tersebut juga banyak dilakukan oleh para imigran alias 'wisatawan bodong' yang berada di tempat penampungan imigran.

Maka Bupati Ade berkeinginan Kementerian Hukum dan HAM memindahkan penampungan itu ke wilayah lain. "Ini bukan hanya wisatawan, ini juga ada persoalan dari imigran," kata Ade Yasin di Kamtor Polres Bogor, Senin malam 23 Desember 2019.

Ade mengatakan pratik haram kawin kontrak yang dilakukan oleh para imigran itu ternyata ada yang sampai beranak pinak, yang akhirnya banyak bercampur dengan masyarakat.

Bahkan mereka berusaha dagang dan sebagainya. Sehingga mulai menggeser warga setempat baik di pasar maupun di tempat lainnya hingga berdagang di jantung Kabupaten Bogor di Stadion Pakansari.

Bupati Bogor Ade Yasin ditemani anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah saat jumpa pers pengungkapan praktik prostitusi kawin kontrak di Puncak di Mapolres Bogor, Senin malam 23 Desember 2019. TEMPO/M.A MURTADHO

Ade menyebut jika sudah bercampur aduk penampungan imigran dengan tempat wisata, dia khawatir mengganggu para wisatawan. "Sehingga membuat tidak nyaman wisatawan bener yang berlibur di puncak," ucapnya.

Untuk memisahkan wisatawan asli dan wisatawan bodong tersebut, Ade mengatakan di wilayah yang di pimpinnya saat ini masih banyak wilayah yang bisa digunakan untuk penampungan para imigran.

Harapannya jika dipindahkan ke tempat lain, pihak atau jajarannya tidak akan begitu kesulitan dalam mendata para pelancong dari luar negeri. Artinya jika kembali ditemukan kasus prostitusi halal itu, akan sangat mudah dalam menindaknya dan menghilangkan praktik haram tersebut.

Terutama di destinasi wisata Puncak. "Banyak tempat, seperti (pindahkan) ke Gunung Sindur di Tenjo, masih banyak tempat kosong," kata Ade.

Keberlangsungan para wisatawan bodong alias imigran di penampungan Cisarua hingga beranak pinak dan berusaha atau mengais rezeki di kawasan Puncak, Ade Yasin menyebut data dan faktanya sudah dia kantongi dan itu berdasar dari informasi yang dia terima dari satuan polisi pamong praja atau Satpol PP yang mendata ada banyak toko atau warung berplang tulisan bahasa arab.

Ade juga menyebut toko dan plangnya ada yang berizin, ada juga yang tidak. "Berizin pun yang berlebel tulisan Arab akan ditertibkan karena ini di Indonesia ya bukan di Arab, yang tidak berizin apa lagi," kata Bupati Bogor Ade Yasin.

Berita terkait

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

6 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

6 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

7 hari lalu

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,

Baca Selengkapnya

Perdagangan Orang Modus Kawin Kontrak di Cianjur, Korban Dijebak Layani Pria Timur Tengah

12 hari lalu

Perdagangan Orang Modus Kawin Kontrak di Cianjur, Korban Dijebak Layani Pria Timur Tengah

Polres Cianjur menangkap dua perempuan atas dugaan perdagangan orang modus kawin kontrak

Baca Selengkapnya

One Way Arah Jakarta Berakhir, Polda Jabar: Arus Lalu Lintas Kami Paksa Normal

13 hari lalu

One Way Arah Jakarta Berakhir, Polda Jabar: Arus Lalu Lintas Kami Paksa Normal

Wadir Lantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi, mengatakan sistem satu arah atau one way arah Jakarta berakhir seusai 11 jam diterapkan di Puncak.

Baca Selengkapnya

Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi

13 hari lalu

Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi

Kemacetan masih terjadi di jalur nasional kawasan Puncak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada H+1 Lebaran Idulfitri 1445 Hijriyah, Minggu 14 April 2024. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Cianjur menuju Bogor ditutup imbas pemberlakuan sistem satu arah (one way).

Baca Selengkapnya

Begini Cara Ridwan Kamil Beri Pelajaran Pembuang Sampah di Sungai yang Viral

13 hari lalu

Begini Cara Ridwan Kamil Beri Pelajaran Pembuang Sampah di Sungai yang Viral

Ridwan Kamil turut memberi pelajaran kepada pria muda pembuang sampah ke sungai di Puncak yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kemacetan Parah Terjadi di Puncak Bogor Saat Arus Balik Lebaran, Kendaraan Arah Jakarta Diprioritaskan

13 hari lalu

Kemacetan Parah Terjadi di Puncak Bogor Saat Arus Balik Lebaran, Kendaraan Arah Jakarta Diprioritaskan

Kepolisian Resor Bogor memprioritaskan kendararaan dari arah Puncak menuju Gadog atau Jakarta untuk memperlancar arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

H+3 Lebaran Jumlah Kendaraan di Jalur Puncak Meningkat Drastis

14 hari lalu

H+3 Lebaran Jumlah Kendaraan di Jalur Puncak Meningkat Drastis

Sabtu pagi tadi, jumlah kendaraan yang melintasi jalur puncak, Bogor, Jawa Barat, sudah mencapai 23 ribu

Baca Selengkapnya

Lalu Lintas Mulai Padat, Pemudik dan Wisatawan Penuhi Kawasan Puncak

14 hari lalu

Lalu Lintas Mulai Padat, Pemudik dan Wisatawan Penuhi Kawasan Puncak

Antrean kendaraan mulai terjadi di kawasan wisata Puncak, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu 13 April 2024 pagi.

Baca Selengkapnya