Ancol di Tahun Baru 2020: YLKI Kritik Marka, Rokok, Tiket Ribet

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 8 Januari 2020 10:40 WIB

Pengunjung menyaksikan pesta kembang api di Pantai Lagoon, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu, 1 Januari 2020. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta -Yayasan Konsumen Lembaga Indonesia atau YLKI meminta manajemen Taman Impian Ancol meningkatkan pelayanan pasca Tahun Baru 2020.

YLKI mengkritik Ancol karena masih melihat ada sejumlah aspek yang harus ditingkatkan setelah melihat pelayanan Ancol selama pelaksanaan malam Tahun Baru 2020 pada Selasa, 31 Desember 2019.

"Secara keseluruhan kualitas pelayanan Ancol kepada wisatawan sudah baik dan profesional. Namun ada beberapa aspek yang perlu diperaiki ditingkatkan," kata Ketua YLKI Tulus Abadi melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 8 Januari 2020.

Menurut Tulus, infrastruktur dan fasilitas di Ancol sudah semakin baik. Hal tersebut bakal menambah daya tarik warga atau wisatawan untuk mendatangi destinasi wisata unggulan di ibu kota.

Salah satu fasilitas yang menurut Tulus, telah baik adalah pengelolaan parkir. Parkir telah dikelola tanpa direcoki preman dan adanya pungutan liar. "Di berbagai lokasi ditulis parkir gratis."

Selain itu, fasilitas toilet juga sudah baik dan bersih. Namun, untuk toilet perempuan masih terjadi antrian yang mengular. Menurut dia, diperlukan toilet tambahan khusus perempuan.

Advertising
Advertising

Tulus juga menilai fasilitas bus yang wira wiri di sana secara umum baik, walau penandaan adanya halte bus wira wiri kurang jelas. "Keberadaan angkutan khusus untuk difabel, juga patut diapresiasi," ujarnya.

Adapun beberapa hal mendasar yang harus diperbaiki dan ditingkatkan, antara lain:

1. Dalam suasana peak session seperti perayaan tahun baru, petunjuk arah kedatangan dan arah keluar kendaraan tampak kurang jelas/kurang terarah, sehingga banyak pengguna kendaraan pribadi mengalami kebingungan, dan akibatnya kemacetan yang terjadi. Bahkan waktu itu petugas pun nampak bingung dengan kepadatan lalu lintas yang kian _crowded_.

2. Sistem ticketing yang masih konvensional, konsumen harus bayar secara _cash_. Bahkan YLKI mendapati konsumen yang tidak bawa uang _cash_ dan mau bayar pakai non cash tidak bisa. Petugas memerintahkan konsumen untuk ambil uang ke ATM. Seharusnya sekelas Ancol sudah harus pakai tiket elektronik, jangan kalah dengan bonbin Ragunan, yang notabene harga tiket masuknya jauh lebih murah. Bahkan idealnya tiket masuk Ancol sudah bisa terintegrasi dengan tiket Transjakarta. Dengan sistem ticketing yang masih konvensional itu, maka pendapatan finansial Ancol dari tiket patut diduga tidak akuntabel dan transparan;

3. Kapal wisata yang beroperasi di area Ancol tidak mempunyai standar keamanan dan keselamatan yang jelas, karena: tidak mempunyai life jacket yang cukup, dan tidak menggunakan tiket untuk pembayaran, sebesar Rp 20.000 per pax. Kalau terjadi _accident_ siapa yang bertanggungjawab? Bahkan ada konsumen penumpang perahu yang merokok di dekat mesin perahu. tapi ditegur marah marah; kalau perahu terbakar karena rokok bagaimana?

4. Tiket masuk Ancol juga tidak menyebutkan adanya asuransi bagi konsumen. Entah konsumen Ancol dijamin asuransi atau tidak. Seharusnya ada asuransi bagi konsumen, dan disebutkan secara jelas di dalam tiket tersebut;

5. Masih banyak sampah plastik berserakan di sekitar pantai di Ancol, bahkan termasuk di pantai di dekat restoran ternama: Bandar Jakarta! Dengan demikian, pantai di Ancol berkontribusi terhadap pencemaran di laut oleh sampah plastik, yang kini kian parah;

6. Ancol juga belum bebas dari asap rokok. seharusnya sebagai tempat wisata yang digandrungi anak anak dan remaja, maka seharusnya Ancol adalah Kawasan Tanpa Rokok (KTR), apalagi secara regulasi Ancol adalah sebagai area KTR. Ironisnya, tim YLKI menemukan lapak kaki lima yang berjualan vape atau rokok elektronik di area Ancol.


Berita terkait

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

3 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

5 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

5 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

6 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

7 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Masa Puncak Libur Lebaran di Ancol, Orang Tua Diminta Awasi Anak Agar tak Hilang

20 hari lalu

Masa Puncak Libur Lebaran di Ancol, Orang Tua Diminta Awasi Anak Agar tak Hilang

Puluhan ribu wisatawan berlibur ke kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada hari ketiga lebaran

Baca Selengkapnya

Jumlah Pengunjung Beberapa Destinasi Wisata selama Libur Lebaran 2024

20 hari lalu

Jumlah Pengunjung Beberapa Destinasi Wisata selama Libur Lebaran 2024

Beberapa destinasi wisata mengalami kepadatan pengunjung selama libur Lebaran 2024. Berikut rincian jumlah pengunjungnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengemudi Wisata Perahu di Ancol yang Sepi Peminat saat Libur Lebaran

21 hari lalu

Cerita Pengemudi Wisata Perahu di Ancol yang Sepi Peminat saat Libur Lebaran

Wisatawan di Ancol saat musim liburan tembus 100 ribu, tetapi yang naik perahu wisata tak banyak

Baca Selengkapnya

Warga Jakarta Anggap Ancol Cocok untuk Isi Libur Lebaran bersama Keluarga

21 hari lalu

Warga Jakarta Anggap Ancol Cocok untuk Isi Libur Lebaran bersama Keluarga

Ancol Taman Impian masih menjadi primadona masyarakat Jakarta untuk mengisi libur lebaran seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Sea World Ancol Berikan Paket Promo mulai dari Rp 120 Ribuan

21 hari lalu

Libur Lebaran, Sea World Ancol Berikan Paket Promo mulai dari Rp 120 Ribuan

Sea World Ancol turut menghadirkan acara spesial selama Libur Lebaran 10 - 21 April 2024.

Baca Selengkapnya