Longsor, Ketua RW Sejak Era Soeharto Saksi Kerusakan Lingkungan

Kamis, 16 Januari 2020 10:28 WIB

Foto udara anggota tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor dan banjir bandang yang masih belum ditemukan di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 11 Januari 2020. ANTARA

TEMPO.CO, Bogor - Jamaludin, 69 tahun, warga dusun Ranca nangka, Cileksa, Sukajaya, Kabupaten Bogor, masih tak percaya kampungnya hilang ditelan longsor awal tahun ini. Jamal menyebut ini bukan sekedar bencana, tapi ulah manusia yang tak bisa menjaga alam di sekitarnya.

Pria yang mengaku telah menjadi ketua rukun warga atau RW di dusun Ranca Nangka hingga puluhan tahun itu mengatakan hampir seluruh rumah di kampungnya rata dengan tanah.

"Sejak jaman pak Harto saya jadi RW, baru kali ini ada bencana kayak gini. Saya masih sangsi adanya," ucap Jamal di pengungsian Cipugur, Sukajaya, Rabu 15 Januari 2020.

Jamal mengatakan dengan kejadian longsor ini, semua manusia bisa mengambil hikmahnya. Dia pun bercerita bahwa sejak dimulainya para penambang emas, galena dan lain sebagainya, yang menyemut di wilayah barat kondisi hutan perlahan memang berubah.

Profesi warga kampungnya pun ikut berubah. Sebelum ada tukang gali emas, warganya mayoritas adalah petani dan peternak. "Eh sekarang, mungkin pengen pada kaya malah merusak alam. Baliknya kan ke semua, kena bencana bukan hanya mereka," ucap Jamal.

Selain marak penggalian emas, Jamal mengatakan hutan pun mulai digunduli. Bahkan beberapa satwa liar seperti macan, babi hutan, monyet dan juga burung kini sudah tidak pernah terlihat atau terdengar lagi. Padahal tahun 70-an saat dirinya masih remaja, Jamal sering berburu di hutan belakang rumahnya. "Dulu hewannya banyak, sekarang mah gak tau gak pernah liat lagi. Abis kali," ucap Jamal.

Warga lainnya Aliyudin 54 tahun, mengatakan bencana longsor Sukajaya yang meratakan kampungnya itu adalah bencana terbesar yang pernah ada. Bahkan warga kampung di sekitarnya trauma dan ikut mengungsi karena khawatir ikut terkena bencana seperti di Dusun Ranca Nangka. "Kayak Cisusuh, rumah kena longsornya sedikit tapi warganya pada ngungsi karena mereka takut bencana yang menimpa kami, menimpa juga ke mereka," kata Ali.

M.A MURTADHO

Advertising
Advertising

Berita terkait

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

15 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

17 jam lalu

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

Pemberintah Belanda mengaku ingin melihat langsung kondisi di IKN sebelum mereka berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

3 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

5 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

8 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

9 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

10 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

10 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya